Mangata

1K 146 9
                                        






HAI 🌚





Garis bulan di atas permukaan air terlihat indah. Seokjin suka ketika bayangan itu bergerak abstrak di atas air. Dia duduk di atas dermaga tengah hutan, disini sepi. Hanya ada Seokjin dan satu Merman di hadapan nya. Namanya Mangata. Umur pertemanan nya sudah menginjak satu tahun bulan ini. Mangata bilang harusnya Seokjin melawan saat di perlakukan kasar oleh wolfs lain.

"Jinnie, apa kau bisa berenang?" tanya nya. Tiang dermaga jadi tempat ia menumpu badan. Seokjin menatap Mangata sebentar sebelum akhirnya dia tersenyum malu.

"Aku tidak bisa berenang, maaf"

Mangata terkekeh pelan, ia tahu Seokjin itu baik untuk apa minta maaf kalau tidak salah. "Jin, jangan terlalu sering minta maaf. Kadang maaf tidak dibutuhkan saat kau tidak melakukan kesalahan, paham?"

Seokjin mengangguk patuh, tapi walau begitu masih ada sanggahan dalam hati nya. Menurut nya jadi rendah hati adalah hal yang berharga di banding uang. "Aku akan coba Mangata. Tapi kukira itu akan sulit, ini memang sifatku sejak dulu pasti sulit untuk mengubahnya"

"yaya, terserah mu saja. Lalu bagaimana dengan Alpha mu? Sudah ada perubahan?"

Seokjin menggeleng dengan wajah lesu. Bahkan alpha nya semakin jaga jarak sejak insiden tiga hari lalu. "Mangata aku pikir tiga hari lalu aku memang keterlaluan. Harusnya aku tidak usah ikut pelajaran pertahanan. Karena aku semua wolfs jadi kerepotan, terutama Namjoon. Sepertinya aku tidak akan ikut lagi pelajaran pertahanan aku akan mengganti dengan essay seperti biasa"

Seokjin menatap Mangata dengan dahi mengkerut. Ia dengar merman itu berdecak, paham kalau dia menentang putusan Seokjin barusan. "Kenapa? Apa menurut mu itu salah?"

Seokjin lihat air dekat tiang dermaga beriak. Mangata tampak kesal, ia mengibas ekor nya dibawah sana. "Jin. Kau seorang werewolf kalau tidak bisa bertarung bagaimana? Ikut pelajaran pertahanan adalah langkah baik untuk mu"

"Ya, sangat bagus kalau saja ada yang mau melatih ku dan Mirry sejak dulu"

Mangata diam, pun dia tidak bisa menyalahkan Seokjin sepenuhnya. Pria baik ini sebatang kara sejak kecil. Dia merasakan ketidakadilan. Mangata hanya bisa memberi Seokjin dorongan mental, dia tak bisa berbuat lebih untuk menolong teman nya ini.

"Jadi, apa rencana mu sekarang?" Mangata kembali berenang. Tidak terlalu jauh supaya Seokjin masih bisa berbicara dengan nya.

"Tidak ada Mangata. Semua akan berjalan seperti biasa–

–seperti sebelum nya."

Mangata berhenti berenang. Dia menatap Seokjin sendu. Dia akan mulai berharap malam ini, untuk Seokjin. Agar Seokjin dapat merasakan akhir bahagia seperti yang lain.

---------------MOONBOW--------------

The Trilogy : MOONBOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang