Evanescant

990 138 7
                                    






HAI LAGI 🤭




Seokjin nyaris menangis di barisan paling belakang. Dia tidak suka mata pelajaran yang menjadikan pertarungan sesama Omega ini. Di depan sana dua wolf sedang bertarung. Memang tidak sampai mati bertarung nya, tapi cukup fatal kalau di lihat secara langsung. Kalau omega punya alpha penyembuhan luka bisa lebih cepat. Tapi bagaimana dengan Seokjin?

Pulang bersama saja enggan, apalagi menyembuhkan luka.

Lima wolfs lagi sampai giliran nya bertarung. Seokjin semakin mengerut lesu saat tahu siapa Omega yang akan jadi lawan nya. Hyora– bahkan wanita itu dijuluki anak Athena. Jelas satu kosong antara Seokjin dan dia. Dada Seokjin berdegup kencang sekali saat wolf di depan nya telah pergi ke tengah arena.

Setelah ini sudah pasti giliran nya. Seokjin merutuki nasib kala mengingat sebentar lagi ia akan menyembuhkan luka selama berminggu-minggu. Jun Ssaem menatap Seokjin dan Hyora bergantian. Tangan nya memberi aba-aba kalau pertarungan akan dimulai. Seokjin menatap Hyora lekat-lekat. Gadis itu seperti nya punya dendam menggebu pada Seokjin sebab dia selalu memberikan tatapan tak suka.

Pun Seokjin merasa tak punya masalah dengan gadis itu. Mengobrol saja jarang apalagi punya dendam.

"Silahkan berubah ke bentuk wolf masing-masing" Seokjin masih dengar perintah itu walau ia tersedot kedalam pusara kekhawatiran. Perlahan tulang-tulang nya seperti patah. Didalam sana Mirry juga seperti nya sependapat dengan Seokjin. Dia tak suka pelajaran ini, Mirry mendumel sembari bertukar dengan Seokjin.

Di hadapan nya sudah ada wolf abu dengan manik biru zamrud. Seokjin jelas tahu kalau itu Hyori, perubahan nya cepat sekali. Seokjin tak bisa percaya kalau bertukar dengan Mirry akan selama ini.

Tatapan menuntut dari puluhan pasang mata nyaris saja membuat Seokjin goyah, Atau lebih tepat nya kedua kaki Mirry. Ya, Seokjin sudah berhasil bertukar dengan Mirry. Dan sekarang baik Seokjin dan Mirry bisa mendengar ejekan yang membuat nya hilang semangat.

Jun Ssaem memberi aba-aba sekali lagi, sebelum akhirnya tepukan tangan jadi tanda kalau pertarungan telah dimulai. Mirry memilih diam dan menunggu serangan dari wolf Hyori. Wolf abu itu berlari kencang dengan cakar tajam yang seolah menodong Mirry.

Mirry dengan gesit menghindar dari serangan. Ia berputar menuju belakang Hyori, menyerang kaki wolf itu nampak nya akan membantu. Mirry nyaris saja akan menggigit kaki Hyori kalau saja wolf itu tidak melompat sampai ke ujung arena.

Hyori diam disana, tentu nya dengan pertahanan. Mirry mendengus, ia benci menyerang duluan. Tapi mau menunggu sampai kapan? ia tahu betul Hyori menunggu serangan dari nya. Mirry akhirnya menyerang dengan cakar nya. Dia tak memperhitungkan kalau Hyori bisa saja mengigit leher nya.

Mirry terpelanting dilantai. Hyori menindih wolf putih itu penuh dendam. Jun Ssaem mengangkat tangan saat tahu kalau Mirry sudah kalah. Namun seperti yang Seokjin bilang tadi, nampak nya Hyori benar-benar punya dendam pada Seokjin. Wolf abu itu mencakar perut Mirry hingga ia mengaum keras. Mirry menendang Hyori agar menjauh, tapi sempat wolf itu memberi nya luka sekali lagi di daerah pelipis.

Jun Ssaem membius wolf Hyori dengan cairan khusus. Wolf abu itu tergeletak tak berdaya dengan nafas yang memburu. Sementara Mirry berguling, dia kembali bertukar dengan Seokjin.

Kedua nya merasa lelah, rasa sakit diperut kanan semakin menjadi saat bertukar dengan wujud manusia. Seokjin mengerang tertahan sambil memegangi perut yang seperti nya robek.
Wajah Seokjin memucat, "h-hei bantu aku" lirihan itu tak ada yang dengar. Jun Ssaem sibuk menetralkan bius pada Hyori agar gadis itu tidak mati bersama wolf nya. Siswa lain berlari mengerumuni Hyori dan melupakan Seokjin.

Seokjin mencoba bangkit dengan niat ia akan sampai di ruang kesehatan. Tapi rasa sakit di kaki seolah ikut mengrogoti nya. Rupa nya kaki Mirry sempat terinjak kuat oleh Hyori sebab itu jadi bengkak dan membiru. Dia kembali terjatuh dan hanya bisa berharap ada yang datang padanya.

Seperti dia,

Seperti sesorang yang sekarang datang dengan rahang mengeras. Oh itu sungguh tidak mungkin, Seokjin terlalu banyak membuat Alpha itu marah sampai wajah keras nya terngiang sekarang. Seokjin terlalu banyak memikirkan Namjoon, terlampau candu dengan wangi kayu manis itu sampai bayangan nya pun berbau sama. Dan dunia rasanya semakin gelap. Seokjin harus terhanyut di dalam nya. Merelakan bayangan sang Alpha dengan wajah mengeras nya hilang.

---------------MOONBOW---------------

The Trilogy : MOONBOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang