balik

33 6 0
                                    

Bel sudah berbunyi dari 30 menit yang lalu namun Bintang masih saja berdiri diparkiran seperti orang hilang, ia tengah menunggu Atlas

"oy Ntang!" sebuah suara mengalihkan pandangan Bintang

"belom pulang lo?" tanya Bintang

"nungguin lo" jawab Arsen, yang membuat Bintang melotot tak percaya

"ngapain lo nungguin gue?" tanya Bintang

"hahahah astaga... Bintang .... Bintang, gue bercandaa, gue nunggu Dio kan motor dia mogok tadi pagi,jadi dia nebeng gue" jawab Arsen sambil tertawa

"yeu, gue kira lo beneran nungguin gue" ucap Bintang diakhiri kekehan

"Kalo lo Ntang?" tanya Arsen

"gue nungguin bang Atlas"jawab Bintang

"bertelor dulu kali abang lu haha" ucapan Arsen membuat Bintang tertawa lagi

"sa ae kopi!" ucap Bintang

"ciah! Ikut ikutan manggil gue kopi, dasar bidadari!" bagi Arsen itu memang lucu tapi tidak untuk Bintang, ia malah merasa malu sendiri ketika mendengar sebutan bidadari

"oy Sen! Yuk balik, malah ngobrol sama cewek gila !" teriak Dio dari samping motor Arsen

"iye sabar!" teriak Arsen kepada Dio

"atiati ya Sen" ucap Bintang pada Arsen

"kan gue belom pamitan Ntang, lo gimana sih?" ucap Arsen pada Bintang yang membuat Bintang melotot

"temen lo kayaknya benci banget sama gue"  ucap Bintang

"hei... Mereka gak benci,cuma kesel aja mungkin " jawab Arsen sambil terkekeh, dan memegang dagu Bintang

"cih! Jijik gue liatnya!" teriak Dio dari jauh

"diem lo mocci!" teriak Arsen lagi

"gue balik dulu ya Ntang, abang lo udah dateng" pamit Arsen setelah melihat rombongan geng Atlas menuju kearah Bintang dan menatapnya malas

"ciah! Rombongan tukang pijet dateng!" teriak Dio sambil tertawa diatas motor Arsen

Brum brum brum

"lo lama! Yuk naik entar malah ketularan gila lagi kalo kelamaan natap mereka" Dio mengendarai motor Arsen dan setelah mengatakannya ia menunjuk kasar geng Atlas

"berisik lo !" teriak Eren yang ditujukan untuk Dio

"eh! Iihhh atut ada bang Eyen.." ucap Dio sambil pura pura takut

"berengsek lo!" Eren maju menghadang Dio, tapi belum sampai sudah ada tangan lagi yang menghalaginya

"selow elah, gak usah marah gitu" ucap Arsen sembari menepuk pundak Eren

Lalu  tangan  lainnya juga memegang pundak Arsen,

"atasan sama atasan, bawahan sama bawahan biar adil" ucap Atlas pada Arsen mendengar ucapan Atlas membuat senyum Arsen semakin lebar

"jadi..... Mereka semua bawahan lo gitu?" tanya Arsen pada Atlas

"ya iyalah! Lo pikir apa?" jawab Sandy tegas, sedangkan Atlas hanya tersenyum kecil

"denger ada bedanya tuan Atlas, Dio ini temen gue gitu juga sama yang lain bukan bawahan, dan dalam pertemanan gak ada kayak gituan kan Ntang?" ucap Arsen

Bintang mengangguk, Arsen memang lucu

"bacot!" pekik Tama dibelakang Atlas

"balik sonoh lo sama temen mocci lo itu!" usir Aulia pada Arsen yang masih tersenyum menghadap Bintang

Tib tiba saja Atlas menarik kasar tangan Bintang, tapi dengan cepat pula Arsen memegang lembut tangan Bintang yang lain

Dan terjadilah tarik menarik antara Atlas dengan Arsen dengan korbannya adalah Bintang

"lepasin tangan adek gue!" perintah Atlas tegas

"gak akan! Lo pikir apaan! Cewek gak bisa dikasarin, dan lo seenak berak narik kasar tangan dia!" teriak Arsen marah

"heh! Dia adek gue, jadi pantes kalo dia nurut sama gue! " teriak Atlas pada Arsen yang semakin marah sampai otot wajahnya terlihat

"gue tahu! Tapi lo gak bisa kasarin dia!" dengan satu hentakan tangan Atlas terlepas dari tangan Bintang, karena hentakan terlalu keras membuat Bintang tertarik dan sekarang malah berada dipelukan Arsen

"lepasin Bintang!" seruan dari geng Atlas tak dihiraukan oleh Arsen ia terus memeluk Bintang dengan erat dan mengelus puncak kepala Bintang

"maafin aku kakkk" lirih Arsen yang masih memejamkan matanya

"Sen, ini gue Bintang bukan kakak lo" ucapan Bintang membuat Arsen membuka matanya dan tersenyum pada Bintang

"sorry ya Ntang, gue kira lo kakak gue tadi maaf" ucap Arsen pada Bintang sambil menunduk

"gak papa, " jawab Bintang, sejujurnya pelukan Arsen tadi sangat nyaman sampai sampai ia hanya diam dan malah membalas pelukan Arsen

"makasih ya Ntang, " ucap Arsen sembari menaiki motornya

"buat apa ?" tanya Bintang heran

"buat semuanya, hari ini" jawab Arsen sambil berlalu karna Dio sudah menjalankan motornya

Bintang menatap kepergian Arsen
Dia tersenyum tipis melihatnya
Bintang mungkin berpikir tak ada yang melihatnya tersenyum, nyatanya Atlas melihatnya

Atlas menggeram marah
Dia mengepalkan tangannya
Sungguh ia ingin sekali meninju wajah sok tampan milik Arsen

"gue kan udah bilang, jangan deket deket mereka terutama Arsen!" teriak Atlas pada Bintang yang sekarang wajahnya berubah datar

"lo ni kenapa sih? Gue udah pernah bilang kalo gue punya prinsip dan itu adalah semuanya pasti ada alesan dan aturan" jawab Bintang santai

"iya gue tahu! Makanya lo kan belom tau apa apa tentang Arsen, jadi gue harap lo bisa nurut sama gue dan jauhin dia!" lagi lagi Bintang dibuat marah dengan kakak sepupunya yang amat menyebalkan ini

"justru karna gue belom tahu alesannya jadi gue bebas gabung sama siapa aja, gak ada apa apa karna apa?" tanya Bintang pada anggota geng Atlas

"karna lo gak tahu lah!" jawab Eren yang membuat Atlas melotot kearahnya

"pinter, bang Eren emang pinter!" ucap Bintang dengan nada antusias tapi wajahnya tetap saja datar

"tap----"

"kunci mobil!" tagih Bintang pada Atlas

"buat apa?" tanya Atlas pura pura marah

"alah bacot lo! Cepet kasih!" teriak Bintang

"eh, ini mobil gue! Ya suka suka gue lah !" jawab Atlas tak mau kalah

"gue bilang kunci!" ucap Bintang dengan nada rendah namun tersirat nada mengancam dan jangan lupa tatapan Bintang yang seperti macan menginginkan daging itu

"ini!" dengan malas Atlas memberi kunci mobil sportnya pada Bintang

"gue pergi jalan jalan, lo balik sama mereka oke?" ujar Bintang sambil membawa lari kunci mobil dan pergi kearah parkiran mobil

"eh?! ------" ........

Tentang BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang