maaf

26 5 0
                                    

Bintang sekarang sudah duduk dibangkunya dengan tenang
Ia tengah membaca novel komedi milik Atlas yang ia pinjam tadi pagi

Dia sangat fokus sampai tidak sadar bahwa ada Arsen didepannya dengan membawa sebuah kotak cantik berwarna merah maroon

"ekhem! " Arsen sudah mengkode Bintang namun Bintang masih saja diam tak bergeming

"ekhem!" lagi, namun respon Bintang masih sama tidak ada yang berubah

"ekhem!!!" Arsen bahkan sampai merasa tenggorokannya robek sekarang, namun Bintang masih saja tidak peka

Lalu Zefa menepuk pundak Bintang
Dan Bintang kemudian menaruh novelnya dimeja

"kenapa?" tanya Bintang pada Zefa yang berada disampingnya

"itu" tunjuk Zefa pada Arsen yang sekarang malah jadi mati kutu, ia melihat sudut bibir Bintang membiru

"loh?!" pekik Bintang yang kaget melihat Arsen

Lalu Bintang menaruh earphone yang sedari tadi ia pakai,dan menatap Arsen dengan tatapan datar seperti biasa

"lah pake earphone ternyata, pantes tadi diem aja!" gumam Arsen, yang masih bisa didengar oleh Bintang

"ada apa?" tanya Bintang

"a-anu Ntang gue------" jawab Arsen

"gue apa sih ?" tanya Bintang penasaran

"gue mau minta maaf!" jawab Arsen cepat

Brukkk

Prangggg

Jeduggg

Mulai dari ada yang menjatuhkan buku
Menjatuhkan sendok makan
Sampai ada yang bertabrakan mendengar ucapan Arsen

Seorang Arsen minta maaf?!
Immposible !

"S-Sen, lo ----" ujar Farhan menggantung

"anjayyy! Arsen minta maaf woi!" pekik Putra heboh

"ciah! Sa ae tutup panci!" ujar Alif santai

"gajelas cuih!" ujar Dio

Bintang hanya diam
Ia bingung, ia harus jawab apa sekarang?
Ia tak menggubris celotehan anak anak yang mengejek Arsen

"gak papa" jawab Bintang dingin, sembari mengambil novelnya dan mulai membaca lagi

"Ntang! Plisss gue minta maaf bangett, gue tahu gue salah,salah banget malah! Kalo gitu bales aja gue Ntang kayak yang gue lakuin ke elo!" ujar Arsen semangat

"gak papa kok, gak usah dibales " jawab Bintang santai

"plisss lakuin kayak apa yang kemaren gue lakuin ke elo!" Arsen memegang tangan Bintang lalu menarik Bintang agar berdiri

Bintang sekarang sudah berdiri
Ia hanya menatap Arsen datar

PLAKKK

Sebuah tamparan amat keras Bintang layangkan kepada Arsen, ia menampar Arsen seperti menampar musuhnya saja
Bukan hanya kepala Arsen tertoleh kesamping bahkan sudut bibir Arsen sampai berdarah sama seperti Bintang kemarin

Uhuk uhuk

Franda yang sedang minum sampai tersedak,malihat Arsen menyeka mulutnya kasar

"makasih Ntang" Ucap Arsen sambil meringis perih

Bintang hanya mengangguk
Ia lalu kembali duduk, dan mulai membaca kembali novelnya

"woi! Astaga... Parahmen!" ujar Dio yang miris melihat bibir Arsen

"gila tuh cewek, pake tenaga dalem kali Sen " ujar Putra

"gue ambil kotak p3k deh bentar ya" ujar Alif sambil beranjak pergi, namun belum juga ia pergi sudah ada yang mencekal pergelangan tangannya

"loh? Bintang?" karena Volume suara Alif terlalu keras membuat seisi kelas sekarang kembali memandang mereka ber enam

"gue ada nih, " ucap Bintang sembari menyerahkan kotak p3k

"didalemnya udah ada sekalian salepnya kok" tambah Bintang

"sekali lagi gue minta maaf ya Ntang dan makasih obatnya" Bintang hanya mengangguk dan berjalan ke bangkunya sendiri

"dia kelihatannya baik" ujar Farhan yang menatap Bintang dari jauh

"emang dia baik, cuma ya gitu sayangnya dia adeknya si Peta!" jawab Alif

"sok tau lo! Kata siapa dia baik?" ujar Dio dengan nada tak bersahabat

"lo ini ada masalah apa sih Yo?!" tanya Arsen pada Dio

"kenapa apanya?" jawab Dio pura pura polos

"nada lo tuh kalo udah bahas Bintang mulai gak enak ngerti gak?!" mungkin suara Arsen tidak terlalu kencang namun dinada suaranya tersirat ancaman

"gue cuma gak yakin aja,dia kayaknya bukan orang baik deh" jawab Dio santai

"lo gak bisa nilai orang kayak gitu dong Yo, apalagi cewek!" ujar Alif bijak

"iye elo tuh kayak iri, bukan benci tau gak?!" ujar Farhan

"tap---"

"Sen ini punya lo?" entah sejak kapan Bintang sudah ada dibelakang Farhan dan bertanya pada Arsen tentang kotak berwarna merah yang ia temukan dimejanya

"eh, i-iya Ntang, itu buat lo" jawab Arsen

"buat gue?" tanya Bintang

"iya buat permintaan maaf Arsen" jawab Putra sambil mengedipkan sebelah matanya pada Bintang

"gak usah" jawab Bintang lalu berniat mengembalikannya pada Arsen

"jangan Ntang, jangan dikembaliin cukup tamparan gue aja yang dikembaliin jangan hadiah dari gue" jawab Arsen

"tap---"

"udah gak ada tapi tapian! Lo bawa aja " paksa Arsen

"oh oke,makasih" jawab Bintang sambil berlalu ke bangkunya sendiri

Lalu Bintang hanya menaruh kotak dari Arsen dimeja,dan lanjut membaca novel

"dia baca apaan sih? Serius amat daritadi perasaan!" ujar Farhan sambil menatap Bintang

"mata lo ketutupan sama belek kali Han! Lo gak liat dia lagi baca novel?" ujar Alif sambil menoyor kepala Farhan

"gue tahu, tapi apa judulnya sampe serius banget gitu!" ujar Farhan kesal

"ya tanya aja ke Bintang kalo lo berani" tantang Alif pada Farhan

"oohhh lo nantang gue?" ujar Farhan yang mulai merasa tertantang

"iya kalo lo bisa" ujar Alif songong

Sedangkan Putra,Dio,dan Arsen hanya diam tanpa ikut berkomentar

"oke," ujar Farhan sambil berdiri menuju ke bangku Bintang

Sedangkan yang lain hanya melihat dari jauh,

"hai Ntang" sapa Farhan

" hai juga" balas Bintang yang masih fokus dengan novelnya

"Baca novel apa sih Ntang?" tanya Farhan

"Romcom"jawab Bintang

"oohhh yaudah gue balik ya Ntang" pamit Farhan dan Bintang hanya mengangguk

"Gila,tuh cewek flat amat ya!" ujar Farhan pada teman temannya

"lah emang, pas dia ngobatin gue aja ya mukanya datar aja gitu,padahal gue udah maki maki dia" cerita Alif

"ADA MADAM WOI! DUDUK!" Teriak Zaldi si ketua kelas

"good morning everybody"......

Tentang BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang