Bintang mengendarai mobilnya santai
Ia fokus pada jalan yang ia lewati sambil terus berfikir keras dan sedikit menyusun strategiSedangkan ditempat lain
Atlas panik luarbiasa, ia jadi teringat akan pesan Bintang untuk menjaga keluarganya"loh bang mau kemana?" tanya Divya yang baru saja keluar dari mobil bersamaaan dengan Radit dan Dania
"tante! Bintang pergi tante" adu Atlas pada Dania bahkan matanya berkaca kaca ketika ia bercerita
"ya ampun anak ini!" ujar Divya yang ikutan panik dan mulai menangis
"gak papa mbak, Claresta tau kok dia pasti ngelakuin hal yang bener" ujar Dania atau biasaa dipanggil Claresta oleh Divya
"masalahnya Bintang titip pesen kalo aku jagain keluarga om tan!" pekik Atlas frustasi
"dia pergi ---"
"dia pergi pake baju kayak intel difilm terus bawa senjata banyak, " jelas Atlas pada Radit,Dania,dan Divya
"telfon polisi, ambulance, kita nyusul!" perintah Radit pada semua orang
"biar aku ambil kunci motor dulu om" pamit Atlas
Lalu Atlas mengambil kunci motor dikamar Bintang dan ia melihat kotak pemberian Arsen masih ada disana
Dengan segera ia menelfon Arsen"siapa?" tanya Arsen dari seberang sana
"Atlas," jawab Atlas sebenarnya ia malas menelfon Arsen namun sekarang keadaannya berbeda
"ck! Apaansi lo nelfon gue!" pekik Arsen kesal
"xxxxxx sekarang! Bintang lagi dalam bahaya" TUT
Atlas segera mematikan telfonnya
"Bintang kenapa?! Woi! Malah dimatiin setan!" pekik Arsen marah,
"ada apaan Sen?" tanya Dio
"hooh ada apaan?" tanya Alif lagi sedangkan Putra dan Farhan hanya diam
"gue mau ke xxxxx sekarang" pamit Arsen sambil menaiki motornya
"mau ngapain? Lo tahu kan disana gak dihuni! Disana itu jauh ogeb!" cegat Alif sambil memegang pundak Arsen
"tahu! Tapi Bintang lagi dalam bahaya !" pekik Arsen, perlahan pegangan Alif terlepas dari pundak Arsen
"bahaya kenapa?" tanya Dio yang sudah siap dengan helmnya
Diikuti oleh yang lainnya"itu yang gue gak tahu! Si peta gak ngomong kenapa!" pekik Arsen bertambah marah, ia marah karna ia sangat panik sekarang
"kita ikut!" ujar Farhan yang diangguki oleh yang lain
"makasih" ujar Arsen tulus pada mereka yang tengah tersenyum lebar
Rombongan Arsen sudah siap dan mereka mulai menuju tempat dimana Bintang berada
Sedangkan Bintang tengah mempersiapkan diri untuk berkelahi lagi setelah 2 tahun tidak melakukannya
Ia berlatih sebentarPerjalanan cukup jauh
Jadi dia berhenti sebentar untuk latihan
Perjalanan bisa memakan waktu sampai 4 jam, wilayah itu diambil Bintang karena letaknya yang berada ditengah tengahLalu ia menjalankan lagi mobilnya
Hari ini tampak sepi, jalanan juga tak seramai biasanyaTanpa diduga ia melihat segerombolan anak dan para lansia yang tengah meneduh disebuah bangunan toko
Karena kebetulan hari ini hujan turun cukup derasBintang lalu menepi dan berhenti lalu ia mengambil 1 kantong besar roti dan air mineral yang selalu ia sediakan karna dulu ia tak pernah lupa membawakan untuk teman temannya
Sampai sekarang tiap minggu ia selalu membeli paketnya dan sisa kemarin akan dibuang
Bintang keluar dari mobil
Dan membagikan roti serta minuman itu kepada semua orang yang ada disana
Mereka menerima uluran tangan Bintang dengan perasaan senang, kebetulan mereka juga lapar dan Bintang datang sebagai penolong merekaSetelah berbincang cukup lama
Bintang kembali melanjutkan perjalanannya yang sempat tertundaDilain tempat keluarga Bintang
Geng Arsen, dan geng Atlas sedang menunggu ambulance dan polisi datangMereka semua cemas dan khawatir
Arsen menyuruh Atlas untuk bercerita padanya dan ia semakin yakin kalau Bintang akan membalas dendam"ayok kita duluan aja!" suruh Arsen yang menjadi amat panik sekarang
"yaudah yuk, kita duluan semuanya" pamit Atlas pada keluarganya
Akhirnya setelah sekian lama
Atlas dan Arsen kembali berkomunikasi dalam hati yang terdalam sebetulnya ada perasaan bahagia karna mereka bisa bersama lagi sebagai satu tim"finally!" ujar Alif sambil tersenyum bahagia melihat Arsen dan Atlas, dan diangguki oleh semua orang .....
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Bintang
ActionArsenio Gasendra Damarlangit jatuh hati pada Bintang Aleasha Hardinata Adiyaksa yang merupakan sepupu dari Atlas Angga Adiyaksa yang merupakan musuhnya, Ada sesuatu dimasa lalu mereka yang tak termaafkan, namun mereka melupakan satu hal Masa lalu...