keadilan

24 7 0
                                    

Seminggu setelah kejadian promnight dan terbukanya siapa Bintang, Membuat Bintang menjadi malas untuk bertemu siapapun, namun memang dalam hati ia berharap kalau Arsen mau berbicara lagi dengannya

Namun hasilnya nihil
Arsen tak pernah sekalipun menghubunginya, Bintang juga sudah mencoba namun Arsen tak pernah menerima panggilan darinya

"huft! " Bintang menjadi kesal sendiri jika mengingat Arsen, lalu ia mencoba untuk menghilangkan pikiran tentang Arsen dan menyalakan tv

Tak ada yang menarik, semuanya membosankan dimata Bintang
Lalu tak sengaja ada sebuah stasiun tv swasta yang menampilkan berita

"pemirsa anak anak yang pernah terlibat dalam kejadian tawuran 2 tahun lalu kini telah menghirup udara bebas, mereka akan keluar dari penjara hari ini pukul 16.00, mereka adalah Chelsea Sartika ayu, Freddy Alexandre,dan Enzi kavarel mereka----"

Mata Bintang membola, tangannya terkepal, rasanya ia ingin membunuh ketiga orang yang bisa bisanya tersenyum kearah kamera

"berengsek!" pekik Bintang yang membuat Radit,Dania,Atlas,dan Divya langsung berlari menuju kearahnya

"ada apaan Le?" tanya Atlas panik

"iya sayang ada apa?" tanya Divya yang sama paniknya

"mereka harus mati!" pekik Bintang sambil menunjuk kearah televisi yang masih menampilkan ketiga manusia dengan senyum yang tercetak jelas

"Bintang jangan kayak gitu nak .... " ucap Divya mencoba menenangkan

"dek, jangan kayak gitulah mereka juga mungkin dulu khilaf" ujar Atlas, sedangkan Radit dan Dania hanya diam tanpa ikut berkomentar

Tringgg

Sebuah pesan membuat Bintang mengalihkan pandangannya sebentar dan membuka handphone nya

08xxxxxxxxx

Hai Ale... Gue Chelsea
Sekarang gue udah bebas dan gue pastiin kalo elo bakal nyusul temen temen lo !

Bintang mengeratkan genggaman tangannya, giginya bergemeletuk
Ia sangat marah sekarang,
Bisa bisanya Chelsea mengirim pesan seperti itu padanya,

Tapi dia tidak boleh gegabah
Ia mengehmbuskan nafas kasar
Dan mencoba untuk tetap tenang

"Bintang ke kamar dulu, permisi" pamit Bintang pada semua orang yang melongo melihat Bintang

"i-iya" jawab Divya dan semuanya hanya mengangguk

" mbak mau kepasar dulu ya" pamit Divya pada Radit dan Dania

"iya ati ati, mau dianter sama supir?" tanya Radit pada kakak iparnya itu

"enggak, sama Atlas aja" jawab Divya

"yaudah ati ati" ujar Dania pada adiknya itu

Setelah kepergian Divya dan Atlas
Kedua orangtua Bintang hanya saling diam
Mereka duduk dengan perasaan dan pikiran yang campur aduk

"pah, Ale enggak sebaik itu " ujar Dania pada Radit yang membuat Radit melihat kearah istrinya itu

"iya papah tau, makanya papah lagi mikir dibalik muka datarnya dia pasti dia lagi ngerencanain sesuatu" jawab Radit yang dijawab anggukan oleh Dania

Sedangkan ditempat lain, Chelsea tengah berpesta dengan teman temannya
Lalu ia teringat akan pesannya yang hanya dibaca saja oleh Bintang

Ia merasa ada yang aneh dengan Bintang
Kenapa Bintang hanya diam?
Bintang adalah gadis kecil berbahaya
Dan ia yakin Bintang tak akan tinggal diam melihatnya bebas

"aneh" ujar Chelsea pada temannya

"apanya yang aneh?" tanya Freddy

"iya apaansi gajelas lo! Mending kita nikmatin aja kebebasan kita" celetuk Enzie sambil meminum minuman keras

"Ale" cukup menyebut 1 nama saja membuat semua aktivitas mereka Berhenti

"jangan sakitin dia!" pekik Enzie sambil menggebrak meja didepannya

"apaansi lo?!" teriak Freddy yang marah karena berani beraninya Enzie membentak Chelsea, gadis yang ia cintai

"sayangnya.... Ale bakalan benci sama lo seumur hidup karna elo yang udah bunuh Dave!" jawab Chelsea lantang

"hahaha emang! Emang gue yang bunuh Dave! Karna dia yang rebut Ale dari gue!" ujar Enzie sambil tertawa gila

Memang Enzi tadinya merupakan anggota dark angel, bahkan ia yang membawa Bintang masuk ke Dark angel
Namun yang terjadi malah Enzie menjadi semakin jauh dari Bintang karna Dave tahu kalau Enzie menyukai Bintang

"gimana kalo seandainya kita adain perang terakhir" usul Chelsea yang sangat ingin balas dendam pada seluruh anggota Dark angel, khususnya  Bintang

"setuju!" jawab Freddy semangat

"gak!" pekik Enzie

"pilihannya cuma iya dan iya sayang" ujar Chelsea

"kalo gitu gue keluar!" ujar Enzie

"lo tuh kenapa sih gak peka banget!" pekik Chelsea yang membuat Enzie menghentikan langkahnya

"gue suka sama lo Enzie!" pekik Chelsea yang membuat Freddy mengepalkan tangannya dan Enzie hanya menatap datar Chelsea

"tapi gue suka sama Ale, bukan lo !" ujar Enzie sambil pergi dari tempat Chelsea

"liat aja, Ale bakal mati ditangan gue dan elo pasti jadi milik gue!" ujar Chelsea tanpa melihat kearah Freddy yang merasa sakit hati dengan Chelsea

"gue dukung lo kok Chelsea" ujar Freddy pada Chelsea

"bagus" jawab Chelsea senang....

Tentang BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang