Anggun

28 6 0
                                    

Disore hari ini Bintang tengah berjalan jalan, ia sangat menikmati dimana ia mengenakan kacamata hitam milik kakak sepupunya dan mengunyah permen karet
Lalu dengan tatapan datar ia hanya sesekali melirik orang orang yang menatap dirinya

Bukan apa, mobil sport Atlas memang terbuka bagian atasnya jadi orang orang bisa melihat Bintang dengan jelas
Dan sekarang ia berhenti karna ada lampu merah

Bruakkkk

Hanya 2 menit ia duduk, terjadi sebuah kecelakaan dan dengan cepat Bintang turun dari mobilnya karna kejadiannya hanya sekitar 6 langkah kaki orang dewasa dari posisinya sekarang

"KYAAAAA!!!" Teriak Anggun dengan kencang, tubuhnya gemetar hebat begitu pula dengan Ranti yang terpental karna Ranti-lah yang tertabrak oleh motor tadi, mungkin karena shock Ranti sampai pingsan dengan segera Ranti dipinggirkan oleh warga, sedangkan Anggun tengah menangis tersedu sedu sambil terduduk diaspal

"IBU SAMA ANAK SAMA SAMA GOBLOK! BISA NYEBRANG GAK?! SAYA JADI JATOH NIH!" Teriak pengendara motor yang kesal karena motornya rusak, bagian depan motor sampai copot

Bintang sudah sampai disana
Langsung mengechek sakunya
Ia menepuk dahinya karna ia lupa tasnya yang berisi hp, dompet ada dimobil
Dengan cepat Bintang berlari menuju mobilnya

Setelah ia menemukannya ia segera kembali ke ibu ibu tadi, dan ia melihat Anggun yang masih shock dan Ranti yang tengah diolesi minyak kayu putih oleh warga

"mohon maaf pak, dia ibu dan kakak saya kalau bapak mau saya tanggung jawab, ini mohon diterima sekali lagi saya minta maaf, semoga uang 1 juta cukup" ucap Bintang pada pengendara motor tadi

Lalu si Bapak menerima uang tersebut dan juga ikut meminta maaf pada Bintang

Setelah masalah usai, ia segera memberikan instruksi kepada warga untuk membawa Ranti ke mobilnya, ia lalu teringat akan gadis yang menangis ditengah jalan

"mbak, ayok kita bawa ibu mbak kerumah sakit " ucap Bintang sambil menepuk pundak Anggun yang masih menangis

"t-tolongggg" ucap Anggun dengan bibir dan tangan gemetar

Lalu dengan segera Bintang memeluk Anggun, ia tahu pasti Anggun shock tapi ia juga tidak menduga bahwa Anggun akan se-gemetar itu

"mari" dengan lembut Bintang membawa Anggun kearah mobilnya dan mendudukannya dijok depan, sedangkan jok belakang diisi oleh Ranti dan seorang ibu yang menolong tadi

"terimakasih semuanya saya permisi, Assalamualaikum" pamit Bintang sambil membunyikan klakson pada Warga sekitar

"itu siapa? Dia bukan anaknya bu Ranti kan? Kok dia ngaku ngaku sih, ?" ucap seorang ibu yang merupakan tetangga Ranti

"gak tahu bu" jawab bapak bapak disampingnya

Bintang mengendarai mobil dengan kecepatan sedang, sesekali ia melirik Anggun yang diam,dan hanya memainkan kalung yang ia pakai, Bintang penasaran dengan kalung milik Anggun

Setelah perjalanan sekitar 15 menit akhirnya Bintang sampai kerumah sakit lalu dengan cepat ia memanggil suster karena keadaannya darurat

Suster segera membawa Ranti ke ruang Rawat karna memang lukanya tak terlalu parah, tetapi ia tak sadarkan diri sekarang

Mereka berempat hanya saling diam
Menunggu Ranti ditangani

Lalu si ibu yang menolong tadi menelpon seseorang,

"makasih ya dek, kalo gak ada adek saya gak tahu mau gimana tadi" ucap Ibu ibu tadi

"oh iya bu sama sama, " jawab Bintang ramah

"adek seragamnya kayak seragam anak saya, sekolah di SMK GARUDA?" tanya ibu tadi

"iya bu, ?" tanya Bintang

"iya, oh iya kamu tenang aja ibu udah hubungin anaknya mbak Ranti kok sebentar lagi dia datang sama anak ibu" ucap ibu itu lagi

Tapi Bintang tak fokus pada ibu ibu tadi,ia sekarang fokus pada Anggun yang masih diam dan memegang erat kalungnya

"maaf bu, kurang sopan rasanya nama saya Bintang" ucap Bintang memeperkenalkan diri

"oh iya saya Ratna, tetangga mbak Ranti mamanya Anggun, itu yang duduk " tunjuk Ratna pada Anggun

"maaf tapi kok dia diem aja ya bu?" tanya Bintang .

"dia kena rada depresi" jawab Ratna singkat

"eh ibu mau ke kamar mandi dulu ya, titip Anggun sebentar" pamit Ratna

Kayak gue, ucap Bintang dihati

Pelan pelan Bintang mendekati Anggun
Lalu ia mencoba menepuk pundak Anggun, dengan tatapan kosong Anggun menatap Bintang

"kak, nama kakak siapa?" tanya Bintang mencoba berkomunikasi

"A-Anggun" jawab Anggun

"nama panjangnya?" tanya Bintang lagi

"A-Anggun Annora d-da-----, ACEN!" belum selesai Anggun berbicara, ia sudah beralih pada hal lain

Akhirnya Bintang ikut menatap kearah
Yang Anggun tatap dan ternyata yang ditatap adalah

"loh? Kok lo ada disini? Oohh gue tahu! Pasti lo yang udah nabrak tante Ranti sama kak Anggun kan?! Ngaku lo?!" teriak Dio seperti orang kesetanan

"kak..." lirih Arsen sembari menangis, dan segera memeluk Anggun

"hihihi kok Acen nangis sih?" ucap Anggun sambil terkikik geli

"kakak ngapain disini?" pancing Arsen

"dia" tunjuk Anggun pada Bintang yang masih  diam

"tuh kan! Apa gue bilang! Pasti cewek gila ini yang nabrak!" sekali lagi Dio menunjuk kasar Bintang

"bener Ntang?" tanya Arsen dengan tatapan terluka, yang membuat Bintang tak berkutik, ia hanya diam

"GUE TANYA BINTANG! LO YANG NABRAK NYOKAP SAMA KAKAK GUE?!" Teriakan Arsen membuat semua orang terkejut dan memandang mereka bahkan Anggun sampai berdiri setelah mendengar teriakan Arsen

"diam artinya iya!" ucap Dio memanas manasi

"i-ini gak----"

PLAKKK

sebuah tamparan keras mendarat mulus dipipi Bintang, dan Arsenlah pelaku utamanya

"setop! Acen dia yang nyelametin Nora sama mama tadi!" dengan susah payah Anggun mencoba melerainya

Arsen gemetar hebat, ia menyakiti Bintang ia menampar Bintang dengan amat keras bahkan sampai telapak tangannya berubah warna menjadi merah

Bahkan sudut bibir Bintang sampai berdarah,tapi dengan kasar Bintang menyeka darahnya

Dan ia mengambil tas miliknya yang tergeletak di kursi tunggu, dan pergi
Tanpa menatap wajah semua orang,
Sedangkan Arsen hanya diam dan memandang tangannya yang telah ia gunakan untuk menampar Bintang

Semua orang hanya diam, kecuali Anggun yang memainkan kalungnya sambil berbicara sendiri seolah bercerita dengan seseorang

"Sen, lo gak papa?" tanya Dio

"bego! Bisa bisanya gue nampar cewek sekeras itu?!" ucap Arsen yang seolah tak percaya ia menampar Bintang dengan begitu keras

"loh? Nak Bintang mana?" tanya Ratna yang baru saja keluar dari kamar mandi

"mamah nih, ngapain sih pake nyari cewek itu?! Dio gak suka ya!" pekik Dio kesal, ia memang tak suka dengan Bintang

"apaan sih?! Arsen dia dimana?" tanya Ratna pada Arsen

"d-dia pergi tante"

"hah?!" ....

Tentang BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang