still Arsen

21 6 0
                                    

"APA!" Pekik Arsen terkejut

"j-jadi lo keturunan Hardinata?!" lanjut Arsen lagi

"iya" jawab Bintang santai

"tell me" perintah Arsen

"nama gue Bintang Aleasha Hardinata Eagle Adiyaksa, sialnya nama gue itu gak nyambung" ujar Bintang datar

"jadi, kenapa nama gue panjang banget karna mama sama papa gue hampir cerai gara gara marga, bokap gue kekeuh kalo pake marga dia, dan mama juga gak mau kalah dia juga mau gue ikut marga dia, akhirnya dibuat kesepakatan kalo nama gue pake 2 marga sekaligus" cerita Bintang

"udah?" tanya Arsen

"udah, lo mau tanya apa lagi?" tanya Bintang

"kenapa nama lo Bintang?" tanya Arsen

"mama bilang itu nama yang dikasih sama papa, itu usulan dari kakek gue dulu" jawab Bintang

"kalo Aleasha?"

" itu dari mama,"

"Eagle?"

"dari kakek juga, Dewa Adiyaksa" jawab Bintang

"gila! Lo nggak pernah susah punya nama panjang banget kayak gitu?" tanya Arsen

"pernah, karna nama gue yang aneh gue jadi bahan bullyan pas SD" cerita Bintang

"apa bullyannya?" tanya Arsen

"gue suka dipanggil Elang sama temen temen gue, dipanggil Hardi,ya gitu lah pokoknya" jawab Bintang

"mereka gak tau aja kalo lo anak horkay " ujar Arsen sambil tertawa

"mereka juga anak horkay kali!" jawab Bintang

"oohh, gitu---- Atlas pernah bilang sesuatu tentang gue gak?" tanya Arsen hati hati

"iya, dia selalu bilang jangan deketin lo" ujar Bintang jujur

"alesannya?" tanya Arsen lagi

"gue gak tahu, dia belum cerita" jawab Bintang

"kalo gue cerita boleh?" tanya Arsen

"boleh, gue juga pengin tahu" jawab Bintang

"jadi----

Arsen, Putra, Dio,dan Alif sedang ada dikamar Arsen

Mereka tengah tertawa sembari memakan cemilan yang ada, hari ini adalah hari pertunangan Anggun dengan Rendy

Semua orang tertawa, dan tersenyum bahagia

Tapi itu tak berlangsung lama
Ketika terdengar teriakan dari luar dengan segera mereka berlima keluar dan turun dari kamar Arsen

"kakak!" pekik Arsen dari atas dan dengan cepat berlari ketika ia melihat Anggun jatuh pingsan

"kakak kenapa mah? Pah?" tanya Arsen panik pada orangtuanya yang juga murung,bahkan Ranti sudah menangis

"Rendy----" jawab

"kak Rendy kenapa?" tanya Arsen bertambah panik

"Rendy meninggal" jawab Ishan lemah

"APA?! " Pekik Arsen

"RENDY! " teriak Anggun saat ia terbangun

"tenang Nora, tenang ada papah disini" ujar Ishan sambil memeluk erat putrinya

"ENGAKK! RENDY! NORA MAU RENDY!" Teriak Anggun kencang, membuat para tamu menjadi tak tega melihatnya

"kita cari siapa pelakunya" ujar Arsen dingin pada Dio dkk.

Mereka berlima mulai mencari ditempat kejadian dan yang mereka lihat hanyalah ada 2 mobil yang ringsek karna tabrakan

Bisa dibayangkan betapa kerasnya tabrakan terjadi, sampai mobil milik Rendy tak berbentuk

Badan Arsen gemetar ketika membayangkannya, ia hanya bisa membayangkan saat itu juga pasti remuk sudah badan Rendy

Lalu ia melihat plat nomor mobil yang menabrak calon kakak iparnya yang masih cukup bisa dibaca

Dan ia menggeram marah ketika ia tahu siapa pemilik mobil itu, keluarga Adiyaksa
Jika bukan Atlas pasti ibunya

Lalu ia bertanya alamat rumah sakit
Dari kedua pengendara,dan ia segera menuju rumah sakit itu

Di rumah sakit

Dengan berjalan tergesa Arsen bertanya tentang kecelakaan tadi, lalu ia segera berlari saat diberi tahu dimana si penabrak dibawa

Ceklekk

Atlas terkejut dengan kedatangan Arsen
Ia sudah sadar setelah lama pingsan

"jadi elo yang udah nabrak bang Rendy?" tanya Arsen dengan nada rendah

"kenapa? Marah?" tanya Atlas dengan nada mengejek

"berengsek! Heh lo pikir lo siapa hah?! " pekik Arsen marah sambil mencekik kuat leher Atlas

"Arsen!" pekik Aulia yang panik melihat Atlas tengah dicekik oleh Arsen

"bro tenang dulu" ujar Tama menenagkan

"TENANG?! HEH LO PIKIR APA?! KAKAK IPAR GUE MATI GARA GARA DIA!" Pekik Arsen tidak terima sambil menunjuk kasar Atlas

"iya gue tahu, tapi gak gini caranya!" ujar Eren sambil memegang Arsen yang terus memberontak ingin memukul Atlas

"heh! Lepasin Arsen!" suruh Alif pada Eren

"dia bakal ngehajar Atlas nanti!" jawab Eren

"SARAH JUGA SEKARAT GARA GARA ELO ARSEN!" Pekik Atlas yang marah karna ia terus dipojokkan oleh Arsen

"jadi, karna itu lo mau bales dendam ke gue?! Kalo iya tabrak gue! Jangan orang lain!" pekik Arsen lagi

Dan terjadilah baku hantam antara mereka
Mereka sama sama benar diposisi mereka
Hingga akhirnya yang melerai adalah Teman temannya dan pihak rumah sakit

-----Gitu " Arsen telah selesai dengan ceritanya

"jadi karna itu?" tanya Bintang

"iya,  eh udah gak ujan kita balik sekarang aja gimana?" ajak Arsen

"ayok,"

Nanti gue bakal tanya ke bang Atlas, gue yakin ini baru satu sisi belum sisi yang lain
Ucap Bintang dalam hati 

Tentang BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang