home

27 4 0
                                    

Ting tong

Bintang sekarang sudah pulang kerumah Atlas, dan sekarang sudah pukul 18.00
Ia kesal karna Arsen menamparnya tapi ia juga salah,kenapa ia hanya diam saat ditanya Arsen

Ceklekkk

"Alhamdulillah, kamu udah pulang sayang mama sama papa kamu nyariin" ucap Divya Demara Adiyaksa, mama Atlas pada Bintang, ia sangat menyayangi Bintang seperti anaknya sendiri karna ia menginginkan anak perempuan dari dulu

"mama sama papa?" tanya Bintang pada Divya

"Bagus, anak gadis jam segini baru pulang dan masih pake seragam sekolah!" sindir papa Bintang, Radit Hardinata

"Bintang cuma jalan sebentar kok pah" jawab Bintang

"tunggu, kok bibir kamu berdarah?" tanya Radit panik

"i-ini----" Bintang bingung mau menjawab apa, mana mungkin ia bilang ia ditampar oleh Arsen

"----Bintang tadi berantem pah, dijalan" jawab Bintang,

"masih ?" tanya papa Bintang

Dan Bintang hanya mengangguk
Lalu masuk kedalam rumah, dan tak menemukan Atlas

"tante Divya, bang Atlas mana?" tanya Bintang yang sedang minum es jeruk entah milik siapa

"abang kamu pergi sama temen temenya, paling nanti tengah malem baru balik" jawab Divya

"eh! Anak cantik udah pulang " ujar mama Bintang Dania Claresta Adiyaksa

"belom,"jawab Bintang asal

"kamu berantem ya?" tanya Dania

"hehe mama cantik deh"rayu Bintang pada mama galaknya itu

Ya tak bisa dipungkiri memang Dania adalah sosok ibu yang keras kepala,dan amat galak

Alamat kena hukuman ini mah,batin Bintang

Lalu Bintang jadi terpikir sebuah ide
Yang bisa membuat Atlas cepat pulang
Ia lalu mendekat kearah Divya dan membisiki Divya

"hayo! Ngapain bisik bisik?" tanya Dania curiga

"enggak kok mah" jawab Bintang sambil cekikikan

"kamu tahu kan? Hukumannya apa?" ucap Dania pada Bintang

"iya tau, Bintang mau ganti baju,  mama nelpon kak Friska aja dulu" ujar Bintang sambil naik kelantai atas

Lalu Dania menelpon Friska
Jika kalian pikir hukumannya adalah bersih bersih? Salah

Hukumannya dipukul? Salah

Berdiri satu kaki? Salah

Yang benar adalah Bintang akan bertarung dengan guru bela dirinya sendiri yang bisa dipastikan ia akan mengalami memar disekujur tubuhnya

Bintang memang bisa mengalahkan siapapun tapi untuk Friska ia tidak bisa, sudah berulangkali ia mencoba tetap saja ia kalah dengan guru bermuka imut tapi berbahaya itu

20 menit kemudian

"maaf bu saya telat" ucap Friska sambil melirik Bintang yang sudah siap

"iya gak papa Fris,maaf ganggu" jawab Dania

Sedangkan Divya tengah mengaktifkan kamera ponselnya untuk memfoto pertarungan Bintang, agar bisa ia kirim ke Atlas dan dipastikan Atlas akan segera pulang

"ayok kak sekarang aja" pinta Bintang pada Friska yang masih berbincang dengan Dania

"iya sabar," ujar Friska sembari bersiap siap

Pertarungan dimulai, Bintang sudah memasang kuda kudanya begitu juga Friska,

Bintang mulai menyerang dengan mengarahkan tinju ke wajah Friska, namun dengan sigap Friska mencekal tinjuan Bintang yang amat keras dan bisa saja membuat wajah orang lain bengkak sebesar kelapa

Lalu giliran Friska yang menyerang dengan mencoba menendang perut Bintang, namun ia juga gagal karna Bintang dengan cepat mundur dan berlari kebelakang Friska dan menendang punggung Friska dengan kencang  diakhiri dengan lompatan cantik

"bagus Le, kalo kayak gini terus gue juga bisa K.O sama lo" ujar Friska yang sedang dibantu berdiri oleh Bintang

"nama gue sekarang Bintang kak, " ujar Bintang

"bodoamat! Gue kan kakak lo jadi gue berhak manggil lo apa aja yang gue mau!" jawab Friska

"Ale!" ledek Friska pada Bintang

"berisik lo Ika!" pekik Bintang kesal

Pertarungan dilanjutkan
Semakin lama semakin sengit
Mereka bertarung sekuat tenaga bahkan keduanya sudah sama sama luka tapi tetap saja mereka tak mau berhenti

Entah sudah berapa kali badan Bintang dihempas oleh Friska dan entah berapa kali badan Friska dihajar habis habisan oleh Bintang

"STOP!" Teriak Atlas dari pintu

"bang Atlas?" gumam Bintang

Bruaklk

Dengan kesempatan terbuka lebar
Friska menyeleding kaki Bintang
Dan membuat badannya sekali lagi
Terhempas oleh Friska

"Bintang lo gak papa?!" dengan cepat Atlas menolong Bintang

"akh! Sakit banget kaaakkk!" ujar Bintang berakting, padahal ia sudah jatuh berulangkali dan tidak apa apa

Dengan segera Atlas menggendong Bintang, ia amat panik sampai tak sadar bahwa Bintang memberi kode kepada yang lain bahwa ia hanya akting dengan mengedipkan satu mata dan memberikan acungan jempol

"lo nggak papa?" tanya Atlas pada Bintang yang sudah dikamar miliknya

"kok lo bawa gue kesini sih? Ini kan kamar lo!" protes Bintang

"ya kan dikamar lo gak ada kotak p3k lu begimana sih?" jelas Atlas

"bang, gue------"

"eh?! Itu bibir lo kenapa?!" pekik Atlas, yang membuat Bintang menatap dirinya malas

"gak papa" ujar Bintang sambil bangkit dari ranjang Atlas dan berlari menuju kamarnya

"loh?! Eh woy! Kok lu bisa jalan?! Ngibulin gue lo ya?!" teriak Atlas yang ikut berlari mengejar Bintang

Bintang cekikikan sendiri
Melihat kakak sepupunya marah marah tidak jelas, ia merasa disini ia bisa melupakan masa lalunya

Ia sampai dikamarnya dan langsung tiduran diranjang queen size miliknya
Ia diam, ia hanya menatap kosong langit langit rumah Atlas

Dorrr!!!

"ah, kaget" jawab Bintang datar

"ish! Ngeselin lo!" pekik Atlas sembari ikut tiduran diranjang Bintang dan mengacak acak Rambut Bintang

Tringggg

085xxxxxxxxx

Ntang (100 pesan)

Panggilan tak terjawab (150)

"siapa Le?" tanya Atlas

"gak tahu" jawab Bintang ....

Malam itu malam yang indah
Kakak beradik itu bercerita tentang banyak hal, sesekali Atlas memberikan candaan pada Bintang dan Bintang hanya tersenyum

Tapi itu semua cukup untuk Atlas

Tetep kayak gini ya dek, gue sayang banget sama lo ......_Atlas..........

Tentang BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang