TE AMO MY JERK HUSBAND [Complete] - Carrington #1

03. Meningitis

Playlist : Selena Gomez ft. Marshmello - Wolves

*******

Air mataku mulai mengalir.
Sial. Kenapa aku terlihat lemah di hadapannya?
Aku menghapus air mataku dengan kasar dan menatap kedua manik matanya. Hatiku bergemuruh penuh bara. Menatap kearah pria yang sesungguhnya adalah suamiku yang juga menatapnya tajam.

"Nyle, mungkin ini cara terbaik untuk kita. Ceraikan saja aku secara diam-diam!!" Kataku mantap. Tidak ada keraguan lagi. Sudah cukup aktor itu memperlakukan diriku dengan semena-mena.

Dia tersenyum ala devilnya.Lalu menatapku. Ia meletakkan sejenak laptopnya di Meja lalu berjalan menghampiriku.

Sial.

Kenapa aku merasa sedikit gentar?

Ya ampun! Aku harus kuat. Yah, Aku harus kuat agar lelaki ini jangan berbuat seenaknya saja padaku.

Astaga kapan aku terbebas darinya?
Hidupku selalu menderita sejak berada di dekatnya!

Terkutuklah devil itu!

Dia masih berjalan sambil menatapku tajam. Senyumannya yang tadi telah memudar digantikan tatapannya yang menusuk.

"Menceraikanmu?____" Dia menjelaskan sebentar ucapannya lalu tersenyum mengejekku. Aku menelan salivaku dengan susah dan kasar.

"Tidak semudah itu! Kau pikir aku mau merelakan uangku untuk anak-anak panti itu?___Kau salah!"

Aku membalikkan badanku membelakanginya. Aku menangis dalam diam. Sial! Lelaki ini, sungguh lelaki ini tidak punya perasaan. Anak panti itu patut dikasihani. Apa dia tidak pernah merasakan hidup di panti?

Sungguh memalukan. Seharusnya sebagai seorang aktor yang citranya terkenal dimana-mana, Nyle harus menunjukkan sikap kepeduliannya terhadap kaum miskin. Dengan begitu, media yang menyorotnya akan terus memuji pria itu. Menjijikkan sekali. Aku mendengus memikirkan hal itu.

"Dasar lemah." Dia menyindirku. Wanita mana yang tidak akan menangis jika mempunyai suami yang perhitungan dan pelit untuk anak Yatim-piatu.

Aku tak boleh menangis. Jika aku menangis maka lelaki ini semakin gencar untuk mengejek dan menghinaku.

Aku membalikkan badanku menghadapnya tapi sebelum itu aku menghapus sisa-sisa air mataku agar lelaki ini tak melihatnya.

"Ya. Aku memang lemah___" Aku menantang tatapannya dengan sorot mataku yang tak kalah tajam.

"Cerai. Then we'll get divorced, I'll give you money back in a month and if I can't bring it back, you can do anything to me. But if I can bring it back, you'll have to let me go!"

Aku merutuki diriku yang tanpa berpikir untuk mengatakan hal itu.
Astaga, aku seperti diperdaya oleh mulutku sendiri.

Dia tidak menanggapi apapun.
Apa bisa aku mengembalikan uangnya dalam waktu satu bulan?Mungkin aku akan mengajukan pinjaman ke bank. Tapi aku tak punya jaminan apapun.

"Okay. Aku akan menceraikanmu tapi kau harus mengembalikan uangku dalam waktu satu bulan. Selama kau belum mengembalikan uangnya kau harus tinggal disini. Aku sangat membutuhkan maid. __"
Dia berbalik meninggalkanku menuju sofa lagi.

"Oh ya....Uang itu berbunga, jadi kau harus membayar ikut dengan bunganya. __Aku jadi tidak sabar menunggu hari yang membuatmu tertunduk malu padaku karena tidak bisa membayar hutang." Dia menyunggingkan senyum menghina.