[MB•3]

320 27 1
                                    

'Jam istirahat🔔'

Setelah kejadian di atap sekolah, Jennie terus saja melamun memikirkan perkataan Kai pagi tadi.

"Weyyy pagi pagi dah ngelamun aja lo jen, tiati kesambet ntar" Ucap Lisa.

"Sembarangan kalo ngomong"

"Eh gue mau ngomong deh sama lo Lis" Jennie mengatakan dengan raut wajah serius.

"Eh tentang apa?, Jangan jangan lo mau nembak gue ya?!" Ucap Lisa histeris dengan muka ngeri-nya.

"Eh gue bukan lesbi yah, gue masih normal" Ucap Jennie memutar bola matanya jengah.

"Ya abisnya lo mukanya gitu sii, serius amat hehe" Ucap Lisa nyengir memperlihatkan giginya.

"Emang tadi mo ngomong apaan jen" lanjut Lisa.

"Au ah udah nggak mood, kuy kantin laper gue" Ucap Jennie berjalan ke kantin meninggalkan Lisa.

"Eh Jen tungguin elahh"

-----
Setelah sampai di kantin Jennie dan Lisa memesan makanan, kemudian setelah itu mereka mencari tempat duduk yang kosong.

Namun setelah mondar mandir mencari tempat duduk, tapi tak ada yang kosong. Lisa melihat kedua temannya yg sedang asik makan di meja pojok kantin, kemudian Lisa melangkahkan kakinya menuju meja itu, disusul Jennie.

"Jisoo, Rosé gue gabung yak? Soalnya meja penuh semua" Ucap Lisa dengan wajah memelasnya.

"Gabung aja elah, kek sama siapa aja lo Lis, iya ngga Ros" ucap salah satu perempuan itu.

"Hooh tuh, biasanya juga langsung duduk" Ucap perempuan yang satunya lagi.

"Hehehe"

"Yang di samping lo siapa Lis?"

"Oh iya,ini Kim Jennie panggil aja Jennie" Ucap Lisa.

"Salken ya, gue Kim Jisoo"ucap perempuan berambut hitam, sambil mengulurkan tangan dan disambut oleh Jennie.

"Jennie"

"Gue Park chaeyoung panggil aja Rosé"ucap perempuan dengan rambut panjang tergerai memakai jepit hitam putih dirambutnya. Kemudian mengulurkan tangannya dan disambut Jennie.

"Jennie"

Setelah berkenalan, mereka ber empat makan dengan tenang. Tak lama setelah itu ada empat pria menghampiri meja Jennie dkk.

"Eh kita gabung ya" ucap salah satu dari ke empat laki laki itu.

"Eh iya kak, silahkan" ucap Lisa gugup. Pasalnya Lisa menyukai Xiumin, ya mereka adalah rombongan Kai dkk. Mereka berempat terdiri dari Kai, Xiumin, Chanyeol dan yang satunya ialah Kyungsoo.

Kai kemudian langsung duduk disamping Jennie. Kyungsoo disamping Jisoo. Chanyeol disamping Rosè. Dan yang terakhir Xiumin duduk disamping Lisa, hal itu membuat Lisa jadi salting.

Ketika Jennie akan menyuapkan bakso pedas ke mulutnya, Kai mencegahnya.

"Jangan makan yang pedes pedes, nanti perut kamu sakit sayang" Ucap Kai dengan menekankan kata sayang.

"Ishh ya terus makan apa" Ucap Jennie kesal mendengar perkataan Kai yang melarangnya.

Setelah kejadian di atap sekolah pagi tadi, entah kenapa Jennie menurut saja dengan perkataan Kai untuk menjadi kekasihnya Kai. Toh mungkin Kai hanya main main.

Dan sekarang ia mencoba menerima Kai dengan setengah hati, walau kadang ia merasa agak canggung bila bertemu dengan Kai.

"What?! Sayangg?!" Ucap mereka serempak (kecuali Jennie&Kai).

"Kalian pacaran?!" Ucap mereka lagi, kali ini lebih keras, sampai semua siswa yang ada dikantin yang tadinya riuh menjadi hening.

"Iya" Ucap Kai santai, beda lagi dengan Jennie ia saat ini hanya menundukan kepalanya. Kemudian Kai berdiri dan mengatakan sesuatu.

"MULAI DETIK INI JIKA ADA YANG MENGUSIK ATAU MENGGANGGU KIM JENNIE, MAKA ORANG ITU AKAN BERHADAPAN LANGSUNG SAMA GUE" Ucap Kai dengan lantang.

Setelah itu Jennie kemudian berlari meninggalkan kantin. Kemudian diikuti Kai yang menyusul Jennie.

-----
Taman belakang sekolah

Jennie duduk dikursi taman belakang sekolah yang sepi. Ia duduk termenung.

"Issh apa apaan si Kai, pake segala ngomong gitu ke siswa lain. Apa maksudnya coba?" Ucap Jennie sambil menutup mukanya dengan kedua telapak tangan.

"Biar mereka semua tau kalo kamu cuma milik aku, hanya milik aku" ucap Kai sambil duduk di samping Jennie. Jennie berjengkit kaget.

"Iss tapi kan ngga gitu juga" ucap Jennie dengan bibir menggerucut seperti ikan koi. Hal itu membuat Kai gemas.

Cupp

Kai mengecup sekilas kedua pipi Jennie saking gemasnya. Hal itu membuat pipi Jennie menjadi Merah.

Jennie terdiam.

'Astaga, apaan itu barusan' ucap Jennie dalam hati.

"Lucu banget sih kamu astaga" Kai mencubit pipi Jennie.

"Ih sakit tau, main cubit cubit aja, emang gue adonan apa?!" Jennie mengusap pipinya.

"Abisnya kamu lucu, pipinya merah tau, khekhekhe" Ucap Kai terkekeh kecil.

"Siapa yang pipinya merah, ngga tuh" elak Jennie, memalingkan muka.

"Masaa" ucap Kai sambil menoel noel pipi Jennie, pipinya sekarang terasa memanas dan tambah memerah.

"Ih enggaaa" Jennie pun menutup wajahnya.

"Hahahaha" hal itu membuat Kai tertawa terbahak-bahak. Selama ini Kai tak pernah tertawa se-lega, sekeras ini sebelumnya. Kehadiran Jennie sedikit demi sedikit merubah hari Kai menjadi lebih berwarna.

'kalo ketawa gini kok jadi makinn tam- eh gue mikir apaan si' ucap Jennie dalam hati memperhatikan Kai, kemudian menggelengkan kepalanya.

Setelah Kai berhenti tertawa, ia melihat jam yang ada di pergelangan tangannya.

"Eh bentar lagi bel bunyi kayaknya, kamu makan roti ini dulu, tadi kan kamu belum makan" Kai menyerahkan roti kepada Jennie.

"Eh iya makasih, lo juga belum makan kan? Mending dibagi aja jadi dua"

"Ngga usah buat kamu aja"

" Yaudah kalo ngga mau, gue juga ngga mau" ucap Jennie sambil menyerahkan kembali rotinya. Kai terlihat berpikir.

"Yaudah, tapi suapin dong biar romantis" ucap Kai sambil tersenyum. Jennie diam.

"Cepetan, sebentar lagi bel loh" ucap Kai.

"Yaudah iya iya." Ucap Jennie yang akhirnya menyuapi Kai.

"Mulai sekarang kamu biasain ngomong nya pake aku-kamu jangan lo-gue ngerti?" Kai menatap Jennie.

"Iya iya, gu- eh maksudnya aku ngerti"

"Good girl." Ucap Kai mengusap puncak kepala Jennie.

Setelah mereka berdua selesai makan, Kai mengantar Jennie ke kelasnya. XI IPA 1.

'Kringgg🔔'

"Jen lo utang cerita sama gue" ucap Lisa pelan, karena ketika Jennie datang tak lama kemudian Pak Didit datang, sehingga Lisa tak dapat menanyakan lebih lanjut.

*_*_*_*_*_*

Gimana? Suka ngga sama ceritanya?
Semoga suka ya.
Jangan lupa untuk Vote and Comment🤗.
Sampai jumpa di Chapter selanjutnya👋..

By: CindyAryan.

My Bear?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang