22

7.5K 601 24
                                    

Rara POV


Kami -gw dan jaera- baru saja sampai di meja makan. Setelah sampe sana, ternyata kak jaehyun sudah terduduk manis sambil melihat ke arah kami.

Menyadari kak jaehyun sudah berada di sana, jaera tak henti-hentinya menggenggam tangan gw erat sambil bersembunyi dibelakang gw.

"Kak, ayok makan. Kamu duduk gih" suruh gw pada jaera

"Eng, kakak nanti aja makannya ya bun. Kakak mau ke atas aja" jawab jaera yang berbicara kepada gw namun dengan wajah yang ter tunduk

Alih-alih tak menjawab pertanyaan jaera, gw lebih memilih menatap kak jaehyun dan memberinya kode.

"Jaera" panggil kak jaehyun dengan suara tegasnya. Namun, jaera tidak menjawab perkataan kak jaehyun melainkan ia tetap bersembunyi di balik badan gw dengan genggaman tangannya yang semakin keras

"Jung jaera, kamu dengar papa berbicara kan?" kata kak jaehyun lagi

"Kak, itu di panggil sama papa" kata gw sambil mengusap lengan jaera menggunakan tangan yang tak ia genggam

"Kakak takut bunbun~" jawab jaera dengan suara pelannya

"Sini nak, papa gak akan marahin kamu" sahut kak jaehyun dengan suara yang lebih lembut namun masih terkesan tegas.

"Tuh kak, sana ke papa" tambah gw meyakinkan jaera. Dan setelahnya, gw merasakan tangan gw yang di genggam oleh jaera mulai merenggang. Perlahan namun pasti, dia melepas genggamannya dan mensejajarkan letak berdirinya dengan gw.

"Sini sayang" kata kak jaehyun lagi

"Udah sana, papa nungguin tuh" kata gw pelan kepada jaera

"Temenin bun~" rengek-nya

"Ayo" kata gw lalu kemudian berjalan beriringan dengan jaera menuju tempat duduk kak jaehyun

"Kamu duduk sini" suruh kak jaehyun sambil menepuk-nepuk kursi sebelahnya ketika kami baru saja persis di hadapannya.

Lalu, jaera dengan tampang ragu mengikuti perintah kak jaehyun sambil terus menundukkan kepala.
Sedangkan gw, gw hanya berdiri di sebelah kursi yang jaera tempati.

"Tatap muka papa" kata kak jaehyun pelan, dan lagi lagi dia menurut

"Kamu kenapa takut sama papa"

"Karena papa marahin kakak" jawab jaera dengan suara pelan

"Papa marah? Emang kenapa papa marah, hem? Kakak ada salah?" tanya kak jaehyun yang seolah-olah tak tau

"Iya, kakak salah karena kakak nggak mau giat belajar. Padahal kemaren-kemaren bunda ital atau mommy sicca mau ngajarin kakak. Tapi kakak nggak mau- hiks.. Maafin kakak pah. Kakak janji akan giat belajar" balas jaera yang di akhiri dengan isakan-nya.

Lalu, gw mendengar kak jaehyun menghela nafasnya dalam.

"Jaera, kamu kan sudah besar kak. Jadi jangan bersikap ke kanak-kanak an lah, jangan manja sayang. Bunda ital sama mommy sicca kan sudah baik mau ngajarin kamu kak, kenapa malah gak mau? Perasaan papa liat kalo sama bunbun kamu semangat deh" balas kak jaehyun

"Maaf pah, kakak janji bakal belajar lebih giat lagi—hiks" jawab jaera dipenuhi dengan rasa sesalnya

"Husshhh..  Don't crying honey. Peluk papa" kata kak jaehyun sambil merentangkan tangannya dan dengan cepat jaera berhambur kedalam pelukannya kak jaehyun

"Maafin papa yaa karena udah ngebentak kakak. Papa cuma pengen kakak jadi anak yang pinter" kata kak jaehyun sambil mengelus punggung nya jaera dengan sayang.

[2] Family with you - Jaehyun✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang