BAB 9

29 8 0
                                    

  Bila masalalu mengancamku. Maka aku siap untuk melawannya.

Mezzaluna bitna.

Chalsy mengambil air minum dari kulkas dan membawa beberapa gelas tinggi.

"Sebenarnya gue sama si regatu sepupuan. Gue juga sekarang disini karena rumah gue di kalimantan. Ayah, ibu. Mereka disana. Ayah kerja, ibu nemenin ayah. Jadi gue dititipin sama tante gue" jelas chalsy

Mereka bertiga mengangguk-ngangguk. Tasya? Dia sibuk dengan makanan ringan yang di suguhkan oleh chalsy.

"Woy sya!" chalsy melempar kulit kacang

"Apa sih! Gue lagi makan kue nih. Enak banget dah..." suara tasya yang seperti air soda

Mereka menertawakan tasya yang sibuk dengan memakan kue

TOK! TOK!...

"Siapa sih?!" chalsy berdiri membuka pintu depan

"Ga? Lah... Tumben banget lo balik jam segini" bukan sapaan dari chalsy. Malah pertanyaan

Rega mengajak sahabat-sahabatnya masuk kedalam rumahnya "yo...masuk" teriak rega

Mereka masuk kedalam rumah "ada siapa?" tanya rega pada chalsy

"Temen gue lah!!..." seru chalsy

Setelah sampai semuanya di ruang tamu. Para cowo itu melihat para cewe yang sudah duduk di sofa dengan candaan yang cukup menghibur mereka

"Wanjay... Dah ada bidadari" suara aep

"Cewe-cewe di kamar aja gih... Kitamu main ps" ujar rega

"Gak ah. Mu disini aja. Liatin" ucap tasya

"Cie... Bang rega mu ada benih-benih cinta ama neng tasya..." goda aep

Rega mendelik tajam pada aep "hehehe... Abang jangan kegitu. Aep akut" canda aep

Semuanya menahan tawa mereka masing-masing, kecuali aep dan rega "ya udah terserah kalian aja" ucap rega pada keempat perempuan itu

Satu jam telah berlalu...

Tasya membuka ponselnya. Seketika ada pesan masuk, tasya langsung membuka pesan itu dan...

Mata tasya membelak "akh!!!!" dia menjerit

"Apaan sih sya?!" sentak chalsy

Bukan hanya chalsy yang melihat kearah tasya. Tapi lena, luna, reynand dan yang lain

"Coba lo buka aja! Gue ngeri liatnya" ujar tasya dengan muka cemas

Rega mengambil ponsel itu yang tergeletak di atas meja "siapa yang ngirim ini?" nada bertanya dari rega

Tasya menggelengkan kepalanya "mana gue tau!" jawabnya sewot

"Ada apasih ga?!" reynand merebut ponsel itu dari rega

Terlihatlah gambar di layar ponsel itu. Gambar seorang perembuan dengan banyaknya lumuran darah dan di pesan itu juga tercantum. Jangan mencoba ikut campur urusan gue! Bila lo mau selamat! Itulah kata yang berada di pesan

"Gue yakin ini ulah seseorang!" gumam reynand

Luna merebut ponsel itu dari reynand "nomor ini... Gak mungkin!" semuanya melihat pada luna dengan ekspresi yang membingungkan

Lena bertanya "siapa lun?"

"Dia! Andra! Kenapa dia bisa tau nomor lo?!" luna bertanya pada tasya

MezzalunaReynandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang