BAB 10.

30 8 4
                                    

Kuingin malam ini adalah malam yang membawa keberuntungan.

Mezzaluna bitna.

  Malam hari telah datang. Sekarang pukul 21:03 WIB.

  Luna sudah siap dengan baju kaos hitam, dengan jaket kulit hitam, dan celana levis. Luna juga sedang mengikat rambutnya menjadi satu

  "Lun? Yakin?" tanya lena

  "Yakin elah. Kaya gak pernah liat gue kaya gini" sewot luna

  "Ati-ati bawa motornya. Gue gak mau liat lo, pulang-pulang dengan keadaan kenapa-kenapa" lena mengkhawatirkan adiknya

  "Lo do'ainnya gitu amat sih len!"

  "Bukan gitu. Gue gak mau aja"

  "Diem deh. Gue buru-buru" luna memakai kaos kaki dan sepatu hitam tinggi

  "Jangan malem-malem. Besok sekolah" luna mengangguk-ngangguk

  Mereka keluar rumah lewat pintu utama. Kebetulan orang tua mereka sedang keluar rumah.

  "Gue berangkat dulu kak" ujar luna dan menghidupkan motornya

  Disana juga ada reynand yang sudah menjemput luna

  "Cepet elah" gerutu reynand

  "Sabar!" samber luna

  Lena tersenyum melihat keduanya "ati-ati!!" teriak lena

Tit! Sebagai kata 'iya'

  "Semoga mereka baik-baik aja" gumam lena dan masuk kedalam rumah

(*(*(*

  Sesampai mereka di jalan yang sangat sepi. Atau sering di pakai balap liar oleh geng motor lainnya. Disana juga kadang pihak kepolisian melewati tempat itu

  Namun sekarang tidak. Karena balapan liar sudah jarang disana, sehingga mereka akan lumayan aman bila balapan malam ini

  Ckik...!

  Motor luna dan reynand berhenti di dekat teman-teman reynand

  "Woy si bos dah dateng" seru rio menyambut reynand dan luna

  "Uwanjay. Luna cantik banget" seru aep

  "Keren anjay" tambahnya

  Luna tertawa "gila. Lo pada baru liat cewe balapan apa? Gitu amat" ujar luna

  "Bukan gitu lun! Tapi kita baru liat lo aja. Beda banget gitu" jelas rega

  "Udah lah ayo. Gue pulang jam sebelas malem kayanya. Biasa bonyok gue pasti udah pulang nanti" reynand mengangguk sementara yang lain memasang muka bingung

  "Ya udah yu" ajak reynand sang ketua GEMSET

  Antara gemset dan rajlabum mereka saling berhadapan

  "Gimana rey? Atas kehadiran gue kembali. Apa lo takut?" suara sambutan pertama dari andra ketua rajlabum

  "Eh luna... Sahabat gue. Apa kabar?" sambutan kedua dari jastin wakil geng tersebut

  "JANGAN BUANG-BUANG WAKTU!  Bagi gue... Waktu berharga. Apa lagi kalo waktu berharga gue di buang hanya untuk dengerin bacotan lo semua? Heh! Najis! Gak guna!!" suara lantang dari luna membuat reynand dan teman-temannya menoleh pada luna

  "Masa sih? Katanya kamu kangen" suara yang di buat-buat oleh andra

  Tangan luna mengepal. Reynand langsung memegang tangan luna, menenangkannya

MezzalunaReynandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang