BAB 17

10 5 6
                                    

Aku memilihmu bukan tanpa alasan, alasan ini lah yang selalu membuatku tersenyum, aku mencintai mu mezzaluna bitna.
~Reynand reynaldo wijaya~

(*(*(*

Malam telah tiba.

Luna yang bersiap siap dengan baju kaos polos berwarna biru tua, dengan celana jens hitam dan sepatu berwarna biru tua yang ia sukai

Mungkin bisa dibilang luna akan pergi malam ini bersama reynand yang katanya akan memberi pembuktian tentang andra yang sebenarnya

"Eh... Apa-apaan ini? Kok lo pake baju kaya gini?" tanya lena yang baru saja memasuki kamar mereka

"Udah lo jangan banyak bacot. Nanti gue ceritain kalo dah pulang, dan lo akan terbebas dari syarat si kutu kupret curut"

Lena mengerutkan keningnya "lo mau maki-maki si reynand? Wah gila ya lo? Jangan deh... Gak papa nanti gue yang bilang ama dia" ucap lena

"Enggak. Siapa juga yang mau maki-maki si curut? Gue mau kesuatu tempat dulu sama dia, mau liat sifat si andra sekarang. Udah deh... Nanti gue ceritain, sekarang gue mau berangkat dulu" luna menarik jaket kulit hitam yang tersampai di kursi meja belajarnya

"Awas aja lo kalo suka si curut. Gue gitik lo!" semprot luna

"Kalo gue suka gimana? Gak papa kali... Toh kita aja pacaran, dasar adik laknat lo" batin lena

"Udah gue berangkat di bawah dah ada orangnya by!" ucap luna dan menuruni anak tangga lalu di ikuti oleh lena

"Ati-ati lun..." teriak lena

Reynand turun dari motornya "bentar, mau kekakak kamu" ucap reynand

"Ngapain?" tanya luna

"Entar juga kamu tau"

Reynand mulai berjalan menuju hadapan lena "sorry ya len, gara-gara gue bikin syarat gak bermutu itu, lo malah gak tenang ya?. Kalo gitu mending kita akhiri aja" lena terkejut saat mendengar ucapan reynand barusan

"Gue kira nantinya lo akan suka sama gue. Tapi nyatanya enggak" fikir lena

"Len?.."

"Akh iya" lalu tersenyum "itu terserah elo aja. Ya udah kalian ati-ati" ucap lena kembali

"Lo mau kan maafin gue? Nanti gue ceritain semuanya sama lo" lena mengangguk, meski hatinya sedikit sakit

"Iya udah cepet berangkat, ini udah jam sepuluh lewat tiga menit loh" reynand mengangguk

"Ya udah kita berangkat" lena menanggapinya dengan senyuman

Reynand mulai menaiki motornya dan luna naik di bagian belakang penumpang

GUNG...

Mereka berdua mulai meninggalkan kediaman itu

"Ya tuhan. Rasanya sakit ya? Kok agak nyesek sih? Ah pokonya jangan nangis. Cemen amat sih" gumam lena

"Semua demi adik lo len, demi luna, dia udah berkorban banyak demi keluarga ini" gumamnya kembali dan masuk kedalam rumah

Malam ini kebetulan orang tua mereka tadi siang berangkat ke amerika untuk menyelesaikan urusan kantor

MezzalunaReynandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang