1. Kesan Pertama
Aku masih ingat dengan jelas.
Waktu itu, aku menguap lebar, tulang ekorku terasa pegal setelah sekian lama duduk di kursi. Kuarahkan pandanganku ke depan, tepatnya ke arah guru yang tengah menjelaskan materi dan tema yang menjadi bagiannya saat itu.
Yah, aku kurang ingat siapa dan apa yang dijelaskan waktu itu. Terlebih karena memang aku merasa kurang nyaman kalau diharuskan untuk duduk manis dan mendengarkan penjelasan panjang lebar dengan serius layaknya seorang siswi baru yang baik.
Duh, kalo begini mendingan langsung belajar aja daripada MPLS, batinku saat itu.
Iya, waktu itu aku nggak tau apa-apa tentang pelajaran sekolahku. Setelah mulai tahun ajaran, aku baru sadar, belajar di kelas nggak lebih mending dari pada MPLS.
Kalo MPLS, bosen ada, pegel ada, ngantuk ada.
Tapi kalo pelajaran (apalagi IPS🙄), udah pegel, bosen, ngantuk, pusing, kadang-kadang cengo sendiri, nggak ngerti, udah gitu ada kemungkinan stres lagi.
"....ini dia anggota Putri Santa Ursula Marching Brass!"
Aku langsung menoleh dalam sekejap, atensiku berhasil teralihkan pada 15 kakak SMA yang satu per satu berjajar di depan ruang tari tempat kami dikumpulkan pada masa MPLS.
Yah, aku kurang ingat detailnya. Tapi beberapa kesan masih tercetak jelas di memoriku.
Kakak-kakak SMA yang tak lain adalah para staff PSUMB ini secara bergantian memperkenalkan dirinya disertai senyuman ramah.
Tapi maaf aja, keramahannya udah nggak berlaku setelah status kami berubah dari sesama siswi menjadi Senior-Junior😅
Yang paling keinget terus itu, Kak Agnes, Kak Runa, Kak Jullie, sama Kak Vivi. Sisanya, aku nggak begitu inget, cuma kayak ingatan samar-samar.
Kesan pertama ke mereka (jujur-jujuran sih ya):
Kak Agnes = Keliatan galak, senyumnya agak langka
Kak Vivi = Senyum terus, kayaknya orangnya ramah, keliatannya baik
Kak Runa = Friendly, asik orangnya
Kak Jullie = (Ini mah udah pasti) Cantik, baik
And, that's it. Sisanya, gak perlu dibahas lebih lanjut karena ending-nya entar jadi curhat.
Bagi kalian yang berminat jadi anggota Marching Band, ada satu hal yang bisa dipetik dari bagian ini.
"Jangan menilai orang dari kesan pertama aja, karena kalian belom tau setegas apa mereka waktu kalian udah gabung di Marching Brass."
2. Pertimbangan
Ini warning banget. Karena kalau mau masuk Marching Brass itu, butuh pertimbangan yang matang. Jangan maen comot-pilih aja dari kesan pertama, "Gue ikut Marching Brass aja deh, kayaknya seru tuh."
Yaaaa, bukannya aku ngelarang kalian atau apa sih. Aku cuma mau ngasih tau aja.
Marching Brass itu menyita tenaga, waktu, dan pikiran.
Pertama, kalian harus punya waktu luang yang cukup (kusarankan jangan ikut kalau jadwal les atau kegiatan lain dalam seminggu bener-bener padat).
Kedua, kalian butuh fisik yang memungkinkan untuk menjalankan latihan. Marching Brass juga memperhatikan masalah kesehatan calon anggotanya, karena dibutuhkan fisik yang terlatih dalam latihan.
Tapi tidak usah khawatir, kalian bakalan dilatih mulai dari nol. Perkembangan seseorang juga mengikuti berjalannya waktu, kok. So, kalau niat dan tekad kalian udah bulat, mungkin nggak akan susah untuk melalui latihan fisiknya.
Ketiga, berhubungan dengan penjelasan di atas, niat dan tekad ini penting. Kalau kalian nggak ada niat sama sekali, bisa amburadul tingkat perkembangan kalian. Kemajuan itu penting, selaras sama perkembangan. Latihan itu harus konsisten dan juga teratur, tujuannya biar kemampuan kita semakin berkembang, atau minimal tetep stabil lah.
Mboh, angkatanku juga kalau menurun bisa kena semprot. Sama halnya kalau prestasi di sekolah menurun, membangkitkan naga yang tertidur itu mah (alias memancing kemarahan orangtua😬).
Jadi, dasarnya berkembang di Marching Brass itu harus dilengkapi niat dan tekad yang kuat. Kalau kalian dipisahin dari yang lain, entah karena kalian lagi error atau masih belom bisa, jangan pundungan. Tetep berusaha, kalo bisa semangatin diri kalian aja.
"Perkembangan tiap orang beda-beda, toh pada akhirnya kalian bakalan berjuang bersama satu angkatan dan menggapai target yang sama."
3. Solidaritas antar anggota
Oke, ini mungkin kedengarannya kayak pesan moral dari cerita pahlawan gitu atau malah nyambungnya jadi pelajaran (aku juga nyomot dari nilai-nilai perjuangan pahlawan di buku PKn kelas 7 sebenernya 😂)
Back to the topic, jadi di dalam Marching Brass itu dibutuhkan solidaritas antar anggota. Dasarnya dari pedoman masing-masing organisasi.
Kalo ini, bunyi pedoman kami (disampaikan oleh Kak Runa):
"Kalian ini satu angkatan, harus saling bantu. Kalian jangan mau maju sendiri, kalo ada yang kesulitan dibantu. Kalian bakalan dilantik sama-sama, jadi kalian harus berjuang bersama, sakit bersama, susah bersama, seneng-seneng juga bersama." ~ Kak Runa (disampaikan kepada Junior PSUMB 2019/2020)
Pokoknya tentang solidaritas sih. Mungkin kalian bisa menangkap maksudku dari kata-kata di atas, hehe.
Ambil aja intinya, kalian harus punya jiwa solidaritas antar anggota kalau mau gabung jadi anggota. Karena di mata mereka yang lebih senior, kita nggak keren kalo cuma maju sendiri, malah terkesan egois. Am I right?
4. Menurunkan ego
Ini juga gak kalah penting. Kalau mau masuk Marching Brass, kalian nggak boleh mementingkan ego sendiri.
Wong namanya juga Marching Brass, anggotanya banyak cuy, kalo menganakemaskan ego masing-masing, bisa-bisa sikap kalian malah jadi bumerang buat diri kalian sendiri dan keseluruhan anggota.
Kalian harus bersabar, karena berkaitan sama nomor 3, solidaritas antar anggota itu diperlukan.
Jangan egois, jangan nggak mau ngalah sama orang lain juga. Soalnya butuh kerja sama antar anggota kalo yang namanya Marching Brass.
Harmonisasi nggak akan tercipta kalau semuanya mementingkan ego masing-masing. Ok?
Kukira cukup itu aja, karena kayaknya penjelasan di atas udah mencakup keseluruhan hal yang mau aku jelasin.
Uhm.... is it too long?
Maap kalo bosen, aku bukan tipe orang yang bisa ngatur banyaknya penjelasan yang diketik. Soalnya kalo nulis cerita juga idenya mengalir begitu aja, suka nggak mikir panjang pendeknya cerita.
And that's it.
See you on the next chapter! 👋👋°To be continued°
KAMU SEDANG MEMBACA
The Life of Marching Brass || Real Life Story [ON-HOLD]
Teen FictionMarching Brass atau Marching Band, istilah ini mungkin masih terdengar asing bagi orang awam. Biasanya orang lebih mengenalnya dengan nama Drum Band - tapi tolong dicatat, keduanya berbeda. Well, dibanding harus berceloteh panjang lebar di dalam des...