Bab 7 : Liburan Pertama Shiro dan Ungkapan Perasaan nya

25 4 0
                                    

Hari ini adalah hari Sabtu, dimana hari ini aku dan Shiro akan pergi ke mall untuk berbelanja kebutuhan Shiro, seperti membeli pakaian untuknya, karena dia belum memiliki selembar pun pakaian. Aku berencana hari ini untuk membelikan nya pakaian yang cocok untuknya. Saat aku terbangun di hari Sabtu pagi, ternyata Shiro masih tertidur pulas di sampingku. Aku meliriknya sambil membelai rambut Shiro yang halus. Sambil tersenyum, saat aku membelai nya, tiba tiba dia mendekatkan kepalanya padaku, kemudian dia memelukku. Sambil membelai rambutnya, aku membisikkan pada telinganya.

'Bangun Shiro, ini sudah pagi', Bisikku pada telinganya.
'Hmmm, Ohayou Gosujin Sama, ini masih jam 6 pagi', Shiro pun kembali melanjutkan tidur.
Tanpa khawatir ibuku akan mengetuk pintu kamarku, karena ini adalah hari libur, dia tidak akan membangunkanku.
Aku dan Shiro kembali melanjutkan tidur hingga beberapa jam, pada saat waktu menunjukkan pukul 8 pagi, aku terbangun untuk siap" terlebih dulu dibanding Shiro. Aku mandi terlebih dulu, mengganti pakaianku, setelah itu baru membangunkan Shiro.

Selang beberapa menit, aku selesai bersiap siap, tinggal membangunkan Shiro dan menyuruh nya bersiap siap.
'Shiro, bangun lah, mau tidur sampai kapan tukang tidur ?', Ujarku sambil membangunkan nya. Dia pun terbangun dari tidurnya sambil mengulet.
'Huaaaah, huuh', dia melirik ke arahku dengan tatapan masih mengantuk sambil menggerakkan telinganya.
'Ada apa Shiro, cepat bersiap siap, ini handuknya', Aku melemparkan handuk ku dan mengenai wajah nya.
'Aduh, baiklah, aku mandi dulu', Shiro bangun mengenakan handuk ku, dia berjalan dengan mata yang terlihat masih mengantuk menuju ke kamar mandi untuk bersiap pergi ke beberapa tempat hari ini.

Selang beberapa menit, Shiro keluar dari dalam kamar mandi, nampak lebih segar, memakai handuk menutupi bagian dada sampai paha nya, dan rambutnya yang masih terlihat basah. Shiro menatapku dengan nakal.
'Ngehe, ada apa Tuanku? Kau menatapku terus?', Tanya Shiro.
'Eh, t t tidak ada, cepatlah bersiap siap', Jawabku sambil membuang muka.
'Haha baiklah', Jawab Shiro sambil tersenyum.
'Aku harus mengenakan baju yang mana, Tuanku?', Tanya Shiro sambil mengerutkan jidat.
'Pakai saja jaket ku yang lain, biar bisa menutupi telinga mu', Aku menghampiri Shiro yang sedang berdiri di depan lemari bajuku.
'Nah, pakai jaket dan celana panjang ini, pasti cocok untukmu!', Aku memberinya pakaianku pada Shiro untuk di pakai hari ini.
'Baiklah, Gosujin sama', Jawab Shiro.
'Apa aku harus mengganti pakaian di depanmu ?', Ujar Shiro dengan nada bicara nakal.
'Eeh, kau pikir aku akan malu, silahkan saja', Jawabku menantang nya.
'Ooh, Baiklah', Jawab Shiro sambil tersenyum.

Shiro membelakangiku lalu dia membuka handuknya, terpampanglah bagian belakang tubuh Shiro, saat dia ingin berbalik ke arahku. Aku spontan langsung membalikkan badanku karena malu.
'Ada apa Tuanku ?, Katanya kau ingin melihatku ganti baju', Tanya Shiro sambil terkekeh geli.
'T t tidak, c cepatlah ganti baju, aku tidak ingin melihatmu!', Jawabku dengan gugup.
'Heeh, kau sendiri yang menantang ku kan, sudah lah', Ucap Shiro. Selang beberapa menit.
'Sudah, kau boleh membalikkan badanmu', Ucap Shiro.

Saat aku membalikkan badan, melihat Shiro mengenakan jaket berwarna biru gelap bergaris putih, dengan celana hitam panjang, dan rambut yang terkuncir. Sontak aku hanya bisa menganga, dia tampak cantik sekali, seakan akan apapun yang dikenakan nya akan tetap terlihat cantik.
'B b bagaimana penampilanku ?', Shiro bertanya terlihat malu malu.
'Ooh, k kau terlihat sangat Cantik mengenakan itu', Ucapku sambil menggaruk pipi dan melirik entah kemana.
'Hmm, Yokata', Ucap Shiro sambil tersenyum lega.

Saat aku melihat celana bagian belakangnya, ekornya terlihat menonjol dari luar.
'Shiro, apa kau tidak bisa mengecilkan ekormu ?', Tanyaku.
'Hmm, ntahlah, akan ku coba', Jawab shiro sambil mencoba mengecilkan ekornya, entah bagaimana caranya. Tiba tiba, secara perlahan ekor Shiro terlihat mengecil, dan benjolan di balik celananya mulai tidak terlihat terlalu menonjol.
'Yosh, berhasil, Ngehe', Ucap shiro sambil terkekeh.
'Baiklah, ayo kita berangkat !', Ucapku dengan semangat.
'Ikoooh', Sahut Shiro dengan penuh riang gembira.

Shiro Neko Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang