Bab 9 : Kanae Yukino

14 3 0
                                    


Kini semua penghuni rumahku sudah mengetahuinya, mengetahui identitas Shiro yang sebenarnya. Walau sedikit mendebarkan, untungnya keluargaku menerima kebenaran itu dengan baik, mereka semua menerima keadaan Shiro. Hanya saja, jika Ayahku pulang nanti, entah apa yang harus ku jelaskan.

Setelah selesai sarapan pagi, aku langsung berangkat pergi ke sekolah, jam tangan ku sudah menunjukkan pukul 7 tepat. Kali ini aku berangkat lebih awal, bel masuk berdering pada pukul 08:15 pagi. Aku berangkat seperti biasanya, menaiki bus yang melewati pemberhentian dekat sekolahku. Perjalanan berlangsung selama kurang lebih lima belas menit, karena memang tidak terlalu jauh dari tempat tinggal ku. Jika berjalan kaki akan memakan waktu kurang lebih 30 menit. Jadi kuputuskan saja berangkat sekolah naik bus dan pulang jalan kaki.

Setelah berhenti di pemberhentian dekat sekolahku, aku langsung turun dan berjalan kaki sedikit menuju sekolahku, kali ini aku bisa sedikit santai menuju sekolahku, karena aku berangkat lebih awal seperti biasanya. Saat aku sedang berjalan, seseorang dari belakang menepuk bahuku.

"Ohayou Matsutaka kun, hari ini kamu berangkat lebih awal ya", Ucap Kanae teman sekelasku sambil tersenyum ke arahku.
"Oh, Kanae San, Ohayou, hari ini aku tidur lebih awal", Ucapku dengan cuek.
"Hmm begitu", Ucap Kanae.
"Hari itu kau pergi ke mall dengan siapa Matsutaka kun, apa dia pacarmu?", Tanya Kanae sambil menyenggol nyenggol pinggulku.
"Eh, 'etooo, hmmm, bisa dibilang begitu", jawab ku malu malu.
"Ternyata kamu sudah punya pacar ya, hahaha", ujar Kanae sambil tertawa.
"Me Me memangnya kenapa, wajar saja kan laki laki di seusiaku mempunyai pacar!", Ucapku sedikit marah pada Kanae.
"Hehe sabar sabar, kau ini pemarah sekali ya, hanya aneh saja, kau ini pemarah,cuek,dingin,tidak pandai bergaul, penyendiri, ternyata masih saja ada yang menyukaimu", Ucap Kanae sambil tersenyum.
"Oi, ucapanmu kejam sekali, walau memang benar sih", Ucapku termenung mendengar perkataan Kanae. Karena mau bagaimanapun memang yang di ucapkan nya benar, teman teman sekelasku seperti menjaga jarak padaku, hanya dia saja, yang selalu menyapa ku, walau aku sudah cuek terhadapnya, dia selalu baik padaku, walau memang kenyataan nya, dia baik pada semua orang. Dia idaman bagi semua lelaki di kelasku, dan cukup populer di sekolahku, selain cantik, dia mempunyai sifat yang lembut, baik, dan murah senyum. Andai saja jika aku tidak pernah bertemu dengan Shiro, aku pasti sudah jatuh cinta padanya.

"Sudah sudah, jangan dipikirkan, maapkan ucapanku ya", Ucap Kanae padaku sambil tersenyum. Dia memang seperti itu, selalu tersenyum pada lawan bicaranya, tidak peduli entah itu siapa.
Bahkan pada orang seperti ku juga.

"Oh iya, kalau tidak salah, wanita itu juga waktu itu menunggumu di bawah pohon rindang itu kan, apa dia siswi di sekolah ini?", Tanya Kanae memiringkan kepalanya melirik ke arahku. Ternyata dia melihat kejadian waktu itu.
"Gawat, ternyata dia melihatnya", gumamku dalam hati.
"Oh b Bu bukan, dia hanya kebetulan lewat saja, katanya ha hari itu ada yang ingin dia bicarakan, jadi dia menungguku pulang sekolah, ehehe", Ucapku terdengar gugup sambil mengusap usap bagian belakang kepala ku.
"Hmm souka", Ucap Kanae.

Tidak terasa kami berbincang bincang sambil berjalan menuju sekolah, sudah sampai depan kelas juga. Saat aku masuk kelas dengan Kanae, teman teman sekelasku langsung melirik kearah ku. Tidak peduli murid laki laki ataupun perempuan, mereka semua melirik ke arahku. Dengan sorotan mata yang tidak menyenangkan. Ketika Kanae menyadari semua itu, Kanae langsung menyapa semua murid di kelas untuk memecah kebekuan suasana yang terjadi.

"Ohayou, Minna san", Ucap Kanae dengan ceria.
"Ohayou mo, Kanae Chan!", teman satu kelasku serentak menjawab sapaan Kanae.
Aku hanya langsung pergi ke tempat duduk ku yang ada di sudut belakang dekat jendela. Teman teman sekelasku langsung membicarakan ku dengan Kanae sebab aku masuk kelas bersama dengan nya.
"Kanae Chan, kenapa kamu berangkat bareng sama dia?", Ucap temanku.
"Benar, dia tidak pantas dekat" denganmu Kanae", Ucap temanku yang lain.
"Hari ini dia berangkat bareng Kanae ya"
"Berani sekali dia"
"Cih, dasar penyendiri hoki"
"Bisa bisanya dia berangkat bareng sama Kanae!"
"Lihatlah sikapnya begitu sombong".

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Shiro Neko Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang