"Hebat juga untuk sebuah boneka tempurung dan kayu," ucap Keysa.
"Jangan banyak omong! Cepat serang aku!" ujar Claudy dengan sombongnya.
"Baiklah! Serangan cakar tulang!" sorak Keysa.
Jerangkong berlari kencang ke arah Jailangkung dengan kedua tangan yang siap mencabik kayu kayu pada Jailangkung.
"Brussssss!!!" asap hitam muncul di sekeliling Jailangkung, sebuah mahluk bayangan hitam dengan mata merah menggenggam Jailangkung dan melakukan serangan dari belakang Jerangkong yang lengah saat berlari.
"83%??!" Keysa terkejut saat melihat persentase nyawa Jerangkong yang berkurang cepat.
"Serangan Santet!" sorak Claudy sambil mengaktifkan skill.
Bayangan dan Jailangkung itu tampak diam, namun tak lama kemudian nyawa Jerangkong berkurang 3% tiap 2 detiknya.
"Siapa yang menyangka kalau ratusan beling bersarang di kepala tengkorak itu!" Claudy berbicara dengan nada sombong.
"Serangan penjara tulang!" tampak Keysa mengaktifkan skill.
Jerangkong yang kesakitan berusaha memunculkan tulang belulang yang bergabung menjadi sebuah bola raksasa yang mengurung Jailangkung.
Tulang-tulang yang tajam meremukkan Jailangkung, bola raksasa nya terus mengecil."Nyawa Jailangkung tinggal 23%, setidaknya 10 detik lagi nyawa Jerangkong habis, santetnya masih bertahan!" ujar Claudy.
Mahluk yang menggenggam Jailangkung itu membuat sebuah tangan raksasa dari bayangan sehingga menghancurkan bola tulang raksasa.
"5 detik lagi!" Claudy sangat menunggu-nunggu kemenangannya.
"Serangan cakaran tulang!" sorak Keysa yang tampak cemas.
Akhirnya nyawa Jerangkong habis setelah melakukan serangan beruntun. Asap mengebul, kamera tak bisa melihat hasilnya.
"Seri!?!?!?" Keysa dan Claudy terkejut.
"Baiklah! Keduanya maju ke babak selanjutnya, tadi itu serangan pengakhiran yang mematikan!" ujar pembawa acara.
"Keduanya memang sangat hebat!" ujarku.
"Pertandingan untuk hari ini selesai, pertandingan berikutnya 2 hari lagi!" ujar pembawa acara.
"Baiklah, ayo kita pulang!" ajak Claudy dengan muka masam.
"Mendingan juga seri, daripada dia yang menang," ujar Adnan.
"Aku gak nyangka kalau serangan normal dia bisa menghabiskan nyawa Jailangkung 23% sekaligus," jawab Claudy.
"Ikhlaskan aja, sekarang waktunya istirahat!" ujarku.
Kami kembali ke kos kami. Hari ini benar-benar membuat jantung kami berdebar, pertandingan yang sengit.
"Aku ingin menelpon Amak dan Ayahku yang ada di kampung," izin ku.
"Yaudah, telepon aja, gak usah pake izin segala," balas Claudy dengan juteknya.
Aku pergi keluar dari kamar kos dan menelpon orang tua ku.
"Assalamualaikum mak, ada lihat Luthfi di TV gak?"
"Wa'alaikumussalam... Ada amak lihat tadi, amak gak nyangka kalau kamu bisa sehebat itu,"
"Makasih mak, gimana kabarnya? Ayah mana?"
"Alhamdulillah sehat, Ayah kamu lagi di sawah,"
"Nanti kalau Luthfi menang, nanti bakal Luthfi umrah kan Amak sama Ayah,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Nusantara Ghost Battle [Tamat]
Fantasy-{Sci-Fi}- Adnan, Luthfi, Claudy mengikuti sebuah kontes terbesar di Indonesia. Nusantara Ghost Battle, kontes setahun sekali ini telah dilaksanakan 3 kali. Tak satupun orang yang tau pendiri dan tujuan kontes ini, hingga mereka akhirnya curiga. Den...