Bagian Kesebelas

47 10 0
                                    

Kenapa Palasik tidak menyatu dengan tubuhku? Padahal chipnya sudah di tanamkan di tangan ku. Ku tatap kapsul rusak itu, oh ternyata otakku belum tereset. Aku paham, chip akan aktif jika memori dalam otak di hapus. Aku ingin mengeluarkan chipnya, tapi aku harus pergi ke rumah sakit untuk membedahnya.

"Luthfi! Bertahanlah! Aku akan melawan wanita bertopeng itu," ujar Palasik.

"Baiklah, seluruh permainannya ku serahkan padamu," ujarku.

Burung hantu raksasa itu kalah. Cindaku menerkam genderuwo hingga nyawanya tinggal 25%.

"Santet si galang-galang!!" sorak Palasik.

"Tidak terjadi apa-apa?!" ujar wanita bertopeng itu.

Tak lama kemudian nyawa genderuwo berkurang cepat. Dia menjerit kesakitan sambil memegang perut buncitnya.

"Santet si galang-galang membuat usus hantu buncitmu serasa di tarik atau di pilin," ujarku.

Akhirnya genderuwo kalah sedangkan Palasik kembali normal.

"Apakah kamu divisi penyerang?" tanya ku.

"Kamu bisa lihat sendiri kan?! Aku mengaktifkan hantu ku di luar tubuhku, sedangkan divisi penyerang merubah dirinya sebagai hantu," balas wanita bertopeng itu.

"Lalu kamu?" tanya ku.

"Aku hanya divisi keamanan, tugasku hanya mengamankan segala sesuatu yang menganggu aktivitas perusahaan ini," balas dia sambil pergi seenaknya saja.

"Aku akan menangkap nya," ujar Palasik.

"Tenang, biarkan dia," balasku sambil menarik tangannya.

"Aku tidak bisa kembali ke dalam chip," ujar Palasik.

"Karena chipnya ada di dalam tanganku ya, baiklah! Untung wujud kamu seperti manusia biasa," ujarku.

"Baiklah! Kita akan kemana?" tanya Palasik.

"Mencari Kimmy!" ujarku.

"Wanita itu! Aku akan membunuhnya!!" ujar Palasik.

"Tenang! Tenang! Kita tak perlu melakukan itu," ujarku.

Kami berjalan mencari ruangan Kimmy. Ada banyak hantu penjaga berbentuk bayangan menjaga tiap sudut ruangan. Tapi kami berhasil mengalahkan mereka semua.

Tak lama kemudian aku melihat seseorang baru datang ke perusahaan ini. Itu... Syifa!! Tampaknya dia sudah resmi jadi divisi penyerang Kimmy. Kami mengikuti Syifa untuk mencari tahu apa yang akan dilakukan Kimmy.

Syifa memasuki ruangan yang di dalamnya ada banyak divisi penyerang yang sedang berlatih.

"Tega sekali Kimmy membuat orang-orang itu menjadi hantu," ujarku.

"Apakah aku harus menyerang mereka semua?" tanya Palasik.

"Jangan! Kekuatan mereka jauh lebih besar dari kekuatan mu," ujarku.

"Jangan meremehkan aku," ujar Palasik.

"Tidak! Coba kamu perhatikan mereka semua," ujarku.

Mereka memiliki kekuatan yang sangat mengerikan.

"Aku merasakan keberadaan seseorang di depan pintu ruangan ini," ujar seseorang berwujud pocong.

"Ya, aku juga merasakan nya," balas seseorang berwujud Bayi Ambar.

"Mari kita cek," sela seseorang berwujud Sundel Bolong.

"Gawat!" bisikku.

"Tenang! Aku akan melindungi mu!" ujar Palasik.

Nusantara Ghost Battle [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang