Bagian Kelima

68 9 2
                                    

"Selamat datang kembali di Arena NGB, Nusantara Ghost Battle!!!" sambut pembawa acara.

Kami yang sudah berangkat 30 menit sebelum acara di mulai telah siap untuk berpetualang. Hari ini adalah giliran Andnan bertarung bersama Banaspati miliknya.

"Sumpah, aku sangat gugup!" ujar Adnan yang sudah gemetaran dari awal acara di buka.

"Tenang, intinya jangan ceroboh, jangan lengah, jangan nafsu untuk menang," ujar Claudy.

"Susah, kamu bisa menang karena kamu hebat mengatur strategi dan Jailangkung milikmu sangat kuat," balas Adnan.

"Tenang bro, usaha dulu, kemudian terima hasilnya," sela-ku sambil menepuk pundak kirinya.

"Sebentar lagi namaku akan di sebutkan," ujar Adnan sambil terpaku melihat layar besar, pembawa acara sedang membuka acaranya.

"Siarannya langsung, aku bisa malu di lihat orang banyak kalau kalah," sambung Adnan sambil menggenggam chip Banaspati nya erat.

"Kami akan mendukung mu," ujarku.

"Ya!" sambung Claudy sambil mengacung jempolnya.

"Baiklah, akan ku coba untuk berani," Adnan tersenyum kecil.

"Si Claudy aja sangat menikmati permainannya kemarin, sampai-sampai keluar sifat aslinya," ujarku.

"Sifat asliku? Gimana?! Bilang!!!" Claudy menarik kerah bajuku dari samping.

"Sadar diri aja," ujarku.

"Huh! Padahal kemarin aku cuma sedikit sombong dengan kemampuan Jailangkung ku," balas dia sambil memencongkan bibirnya.

"Tuh ngaku," balasku.

Claudy menyubit lenganku, perih. Adnan yang tadinya gugup, sekarang tertawa melihat ulah Claudy.

"Udah, udah, ampun," ujarku.

"Jangan bilang aku sombong ya, itu hanya kemarin," balasnya sambil melepas cubitannya.

Aku mengangguk sambil menatap lenganku yang memerah. Adnan menertawakan ku yang nekat mengejek Claudy.

"Baiklah pertandingan pertama Kiky Anatasia dengan Hantu Jeruk Purutnya versus Adnan Eka Saputra dengan Banaspati nya," sorak lelaki yang jadi sorotan para penonton itu.

Adnan menelan ludahnya, entah tenggorokannya yang kering atau dia yang gugup, dia bangkit dari kursi menuju gerbang arena.

"Baiklah aku siap," ujar Adnan saat gerbang otomatis itu terbuka.

Setelah Kiky dan Adnan setelah mempersiapkan peralatan untuk pertempuran, pertandingan dimulai.

Kedua hantu muncul saat chip di aktifkan, Banaspati yang seluruh tubuhnya di selimuti api menjadi sorotan para penonton, terutama penyuka film bergenre pahlawan. Hantu Jeruk Purut yang tak memiliki kepala, tampak berpose seperti ingin berlari, satu kakinya di depan, badannya bungkuk ke depan.

"Serangan batu nisan!" sorak Kiky.

Sebuah batu menyelimuti kedua tangan Hantu tanpa kepala itu. Hantu Jeruk Purut berlari menuju Banaspati dengan kedua tangan berbatu keras ingin memukul Banaspati bertubi-tubi.

"Tak semudah itu," ujar Banaspati dengan suara mengerikan nya.

Banaspati terbang dengan api di kaki dan tangannya, serangan Hantu Jeruk Purut meleset. Banaspati terbang dengan tubuh terbalik di belakang hantu tanpa kepala itu.

"Pukulan api!!!" sorak Adnan.

Banaspati memukul musuhnya dengan satu pukulan mematikan. Nyawa Hantu Jeruk Purut berkurang 7%.

Nusantara Ghost Battle [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang