Sweetest 9

1.6K 116 18
                                    

"Rasa cinta yang tulus
Akan berakhir dengan mulus"
Iqbaal

Seminggu sudah pernikahan mereka berjalan, setiap harinya selalu di jalani dengan bahagia. Dengan Salsha yang keras kepala dan Iqbaal yang selalu mengalah. Dua watak yang berbeda namun jika dipersatukan akan menjadi hal yang manis.

Salsha sungguh bersyukur di pertemukan dengan Iqbaal karena ia memiliki keluarga yang sangat baik terhadap dirinya. Tidak memandang pekerjaannya yang sebagai Super Model. keluarga Iqbaal menerimanya dengan begitu terbuka tanpa ada celah.

Waktu libur Iqbaal masih ada 1 minggu lagi dan mereka hanya berdiam diri di penthouse Iqbaal tanpa mau pergi honeymoon. Karena itu permintaan Salsha sendiri yang tidak mau Honeymoon. Lantas mereka hanya mengurung diri di kediaman Iqbaal.

Bermalas-malasan adalah kegiata mereka selama semunggu ini.

"Sweetheart" panggil Iqbaal saat makan siang mereka selesai.

"Iya"

"Kau yakin tidak ingin pergi berlibur kemana pun?" Tanya Iqbaal

Salsha mengangguk "aku yakin"

"Tapi bagaimana dengan hadiah tiket pesawat yang di berikan Shara?"

"Sayang, aku bukannya tidak menghargai hadiah dari Dokter Shara. Tapi kau tau sendiri tubuhku akhir-akhir ini sedang tidak enak bukan? Jika aku memaksakan untuk pergi aku tidak ingin merepotkan mu di sana" jelas Salsha. Tetapi memang tubuh Salsha sedang dalam keadaan yang kurang sehat karena faktor kehamilannya yang masih baru.

Salsha juga akhir-akhir ini selalu terkena Morning sick. Muntah-muntah dan pusing kepala juga napsu makannya yg kadang menurun.

Iqbaal juga paham betul apa yang sedang Salsha rasakan jadi sebisa mungkin ia membuat Salsha nyaman dan tidak tertekan.

Iqbaal berdiri dan pindah untuk duduk di sampaing Salsha yang sedang menyandarkan tubuh lemahnya di kursi makan. Ia menggeser kursi itu sedikit lebih dekat dengan kursi Salsha.

Ia genggam tangan kiri Salsha dengan tangan kanannya dan tangan kirinya mengusap perut Salsha yang sedikit agak besar.

"Daddy menunggu kelahiranmu sayang, baik-baik di dalam sana, okey?" Ujar Iqbaal yang terus mengusapnya dengan lembut.

Salsha menatap sorot mata Iqbaal yang berbinar menatap perutnya, ia tersenyum. Inikah yang di namakan dengan kebahagiaan yang sederhana? Tidak perlu uang, tidak perlu bepergian ke luar negri ataupun kejutan yang mengharukan.

Hanya perlu sebuah perhatian manis, bisa membuat sebahagia ini.

Salsha mengusap lembut pipi Iqbaal "Terima Kasih" ucapnya

"Untuk?" Iqbaal binging, namun tetap menunjukkan tatapan lembutnya

"Semuanya" tak terduga air mata Salsha jatuh begitu saja.

Iqbaal tidak terkejut dengan hal itu, ia tau apa yang Salsha rasakan saat ini dan Iqbaal harap ini semua tidak akan berubah. Ia pun menepis air mata istri cantiknya itu dengan sapuan lembut kemudian mengecup lama keningnya.

Bukan hanya Salsha saja yang berterima kasih untuk hal ini, Iqbaal juga sangat berterima kasih karena mendapat sebuah kebahagiian yang ia impikan.

Doa mereka sama, semoga ini tidak akan berakhir..

_______________________________

Haiii guys, part ini kependekan yaaa?
Maaf deh hehe. Nanti lanjut di part berikutnya yaaaa..

XOXO

Salam pengejar_atlet

My Sweetest DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang