Sweetest 7

3.7K 197 72
                                    

"Harapan ku sederhana.
Yaitu, hanya dengan kau
Membalas perasaanku"
- Iqbaal Etgaf

1 minggu setelah penyataan perasaan Iqbaal. Salsha bingung, entah ia harus senang atau tidak. Tetapi jujur, Salsha sangat bahagia mendengar lelaki itu mengatakannya.

Seperti ada gejolak di dalam dirinya saat Iqbaal mengatakan itu. Ada sesuatu yang menggelitik perutnya. Salsha sebenarnya tidak paham, apa yang terjadi. Tapi ia mengatakan kepada Iqbaal, ia mencoba membuka hatinya, mencoba mencintai lelaki itu setulus mungkin.

Acara pernikahan itu di gelar 1 minggu lagi. Dan Salsha sangatlah gugup. Padahal, kenyataannya saat hari itu ia sama sekali tidak berbuat apapun. Ia hanya menunggu Iqbaal mengucapakan ijap qobul pernikahan di dalam kamar dan turun jika sudah selesai dan SAH.

Ia seharusnya menghawatirkan Iqbaal, apakah lelaki itu akan lancar mengucapkan kalimat itu dalam bahasa arab. Karena ada yang mengatakan, jika pengucapan ijap qobul di lafalkan dalam satu tarikan napas dan tidak di ulang-ulang. Maka pernikahan itu akan langgeng sampai maut menjemput.

Salsha percaya tidak percaya, tetapi di dalam hatinya ia berharap semoga Iqbaal melafalkan itu dalam satu tarikan napas.

Usia kandungannya sudah menginjak 4 minggu dan belum membesar untuk saat ini. Berat badannya pun baru naik 2 kg saja.

Drtt drtt

Ponselnya bergetar, sebuah telepon masuk.

Iqbaal's calling

Tanpa menunggu Salsha segera menerima panggilan itu.

"Halo" ujar Salsha

"Morning" sapa Iqbaal dengan suara serak, Salsha yakin lelaki itu baru saja bangun tidur.

"Morning to"

"Calon istriku sedang apa?"

Salsha terkekah, namun tidak dipungkiri hatinya bahagia mendengar itu.

"Sedang bersantai dengan segelas coklat hangat"

"Sudah sarapan sweetheart?"

"Belum, mungkin setengah jam lagi"

"Okay, dan jangan lupa untuk minum susu sweetheart"

"Iya, akan ku minum"

Setelah itu, Iqbaal tidak memgucapkan apapun. 1 menit mereka terdiam namun telepon masih tersambung.

"Sweetheart" panggil Iqbaal

"Hmm" balas Salsha dengan gumaman lembut.

"Aku mencintaimu"

"Aku akan mencintaimu"

"Jawaban yang tidak mengecewakan"

Salsha tersenyum, walau tidak dapat Iqbaal lihat. Salsha yakin dirinya pasti mencintai Iqbaal, entah itu kapan. Mungkin setelah telpon ini, atau sore ini, atau juga besok hari.

My Sweetest DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang