"Entah kapan rasa itu datang
Tetapi aku suka, karena itu
Sangat menyenangkan"
-Salshabilla
Hari yang Salsha tunggu-tunggu akhirnya datang. Hari di mana statusnya akan berubah, hari di mana ia akan menjadi nyonya Iqbaal.Pengucapan ijab qobul dengan bahasa Arab telah Iqbaal ucapkan dengan satu taringan napas dan itu membuat rasa bahagia membuncah di diri Salsha. Karena Salsha meyakini ucapan orang-orang, jika Ijap qobul dikatakan dengan satu tarikan napas maka pernikahan itu akan langgeng atau maut yang memisahkan.
Saat ini ia sedang berjalan menuju meja pengucapan ijab qobul di dampingi ibunda Iqbaal. Senyum bahagia tidak pudar dari bibirnya saat matanya bertemu dengan tatapan mata Iqbaal begitupun sebaliknya.
Salsha duduk di kursi kosong yang berada samping Iqbaal. Sang penghulu mengintruksi kepada mereka untuk melakukan tukar cincin.
Selesai tukar cincin, Iqbaal meletakkan telapak tangan kanannya di puncak kepala Salsha kemudian mengucapkan doa dalam bahasa Arab yang di Aminkan oleh Salsha kemudian ia mengecup kening Salsha dalam, beberapa detik.
Acara akad telah selesai, kemudian berlanjut kepada acara sungkeman. Di mana Iqbaal dan Salsha akan melakukan sungkeman kepada Hanif dan Nooren.
Iqbaal melakukan sungkeman terlebih dahulu, setelah kepada Nooren sekarang lelaki itu melakukannya kepada hanif.
Hanif ikut menunduk saat Iqbaal membunggkuk "ingat Iqbaal, semarah-marahnya dirimu dengan istrimu. Janganlah sekali-sekali membentak atau berkata kasar kepadanya" selesai mengucapkan itu hanif kembali duduk tegak. Yang di ikuti oleh Iqbaal dengan ia bangun dari sungkemannya.
Sekarang giliran Salsha untuk sungkeman, dengan air mata yang tidak bisa ia bendung. Salsha mulai membungkuk di depan Nooren juga Nooren yang ikut menunduk.
"Ingat nak, sekarang kau adalah tanggung jawab suamimu, dirimu adalah milik suamimu. Maka menurutlah dengan dia selagi kau mampu" ujar Nooren dengan tangis bahagianya. Hal yang Nooren harapkan akhirnya terwujud, menantu yang ia idam-idam kan selama ini akhirnya berada di depannya.
Salsha mendongkak, mangangguk kemudian bangkit untuk sungkeman kepada hanif.
***Setelah acara akad yang di selengarakan pagi tadi. Malam ini di susul dengan acara resepsi yang di adakan di ballroom hotel milik Hanif.
Satu-persatu tamu mulai berdatangan mengisi ruangan besar itu juga puluhan wartawan dari berbagai media dan majalah.
Raut wajah bahagia tampak dari sepasang pengantin yang berdiri di pelaminan. Keduanya tidak henti-hentinya tersenyum.
Terutama sang pengantin lelaki, raut bahagia itu tampak jelas di wajahnya. Ia berjanji pada dirinya sendiri, bahwa ini yang pertama dan yang terakhir.
Begitupun dengan pengantin perempuan, dirinya akan menjadi seorang istri yang baik dan penurut, dan berusaha sabar karena tidaklah mudah dirinya menyandang nama Etgaf di nama belakangnya.
Masuk dedalam sesi bersalaman denga para tamu. Yang paling pertama bersalaman dengan sang mempelai adalah Muadz, dengan langkah yang pasti Muadz menaiki pelaminan untuk bersalaman dengan sang kakak dan kakak Iparnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweetest Doctor
ChickLitKarena takdir mempertemukan mereka, maka terjalinlah kisah. Berawal dengan hal yang saling menguntungkan berangsur berubah menjadi saling melengkapi. Entah kapan rasa itu datang, yang pasti mereka menyukai hal itu. #406 in Chicklit 23-06-2018 #424 i...