Thanks is good, but .....
Buku-buku jemari Donghyuck terasa beku saat gerbang sekolahnya sudah berada dalam jangkauan penglihatannya. Setelah memarkir audy hitamnya, pemuda berkulit tan itu bergegas menggedor gerbang sekolahnya yang menjulang tinggi
"Paman!!" panggil pemuda itu kalap "Paman!!"
Seorang pria paruh baya mendekat ke arah Donghyuck dengan pandangan menusuk. Kelihatannya pria itu tidak suka jika masa istirahat nyamannya diganggu oleh Donghyuck
"Ada apa?" tanya pria yang juga merupakan penjaga sekolah itu. Bukan hanya tatapan matanya yang tidak bersahabat, nada suaranya pun sama. Menyiratkan ketidaksukaan atas kehadiran Donghyuck
"A-ada sesuatu yang tertinggal. Dan aku benar-benar membutuhkannya. Izinkan aku masuk, please? " terang Donghyuck panjang lebar. Sedikit berbohong memang. Karena Donghyuck masih punya gengsi yang setinggi langit untuk mengakui bahwa dia tengah mencari seorang gadis yang mungkin masih terjebak di suatu tempat di sekolah.
"Kau bisa mengambilnya pagi buta besok" tawar si penjaga dengan suara ketusnya
Donghyuck mengerang tertahan, "Kumohon, ini penting sekali. Nasibku bergantung pada barang yang ketinggalan itu!"
Setelah kegiatan tawar-menawar dan bujuk-membujuk yang cukup memakan waktu, akhirnya Donghyuck diizinkan untuk memasuki sekolahnya. Dengan catatan tidak terlalu lama dan dia harus mencari keperluannya seorang diri, Si penjaga tidak mau ikut repot mengikuti Donghyuck berkeliling sekolah.
Mendapatkan kesempatan sebagus ini, membuat Donghyuck menyetujuinya dengan cepat. Lagipula, akan lebih mudah jika mencari Renjun seorang diri.
Dengan gusar, Donghyuck melangkahkan kaki di sepanjang koridor sekolah. Sesekali pemuda berkulit tan itu mengecek beberapa ruangan menggunakan senter yang dibawanya. Langkah Donghyuck terhenti begitu mencapai ruang kelasnya. Dapat Donghyuck lihat dari jendela kalau masih ada tas yang berada di pojok kelas. Tentu saja Donghyuck dapat segera menerka siapa pemiliknya
Huang Renjun, siapa lagi ?
"Aish !, dimana anak itu berada?" gumam Donghyuck melanjutkan pencariannya.
Semua sudut dia lalui hingga mencapai gudang sekolah. Gudang itu terletak di belakang gedung olahraga. Fungsinya, untuk menyimpan peralatan yang tidak terpakai, sedangkan peralatan olahraganya sendiri berada di dalam gedung olahraga. Disana terdapat ruang kecil yang berfungsi sama seperti gudang. Hanya saja lebih terawat, tidak seperti gudang di belakangnya
Donghyuck melangkah ragu mendekati pintu gudang itu. Pemuda itu sudah menjelajah kesana kemari, dan hanya tempat ini saja yang belum tersentuh olehnya.
Donghyuck menarik napasnya dalam-dalam, sebelum akhirnya mengetuk pintu gudang tua itu.
Tok.. tok...
"Renjun, kau ada di dalam ?"
❄❄
"Renjun, kau ada di dalam?"
Tubuh Renjun menggeliat atas respon dari pendengarannya, juga dari getaran pintu tempatnya bersandar. Kedua kelopak matanya mengerjap, tetapi tidak ada pencahayaan yang cukup yang diterima oleh pupil matanya. Sepertinya hari sudah malam, dan itu berarti sudah berjam-jam dia terkurung disini
Tok.. tok...
Sekali lagi Renjun mendengar suara ketukan pintu
"Renjun?"
KAMU SEDANG MEMBACA
• Give me your love || Hyuckren •
Fanfic[REMAKE STORY] Lee Donghyuck terlibat dalam sebuah taruhan dengan teman-temannya. Sederhana sebenarnya, cukup membuat seorang gadis jatuh hati padanya. Naasnya, Donghyuck harus memikat hati gadis yang jauh dari kriteria idamannya. Gadis bermata empa...