[33] Mine

6.7K 739 165
                                    


Tetapi, adikku sudah terlanjur menidurinya, kakek Lee.


Suasana hening sejenak. Mereka semua yang hadir pada acara pertunangan Renjun dan Jeno tampaknya memerlukan waktu yang cukup lama untuk meresapi sesuatu yang baru saja Joy sampaikan. Tetapi, tidak lama kemudian, pendengaran Joy mampu menangkap kasak-kusuk di setuap sudut ruangan. Gadis itu tersenyum tipis. Tampaknya, apa yang direncanakannya berhasil.


"Jangan sembarangan bicara, nona Sooyoung !" suara kakek Lee terdengar pertama kali. Memecah hiruk pikuk yang memenuhi ruangan tempat mereka berada. "Jangan berbicara tanpa bukti. Asal kau tahu saja, yang kau lakukan itu telah merusak nama baik calon tunangan cucuku!"

Joy tidak sedikitpun menghapus senyumnya. Pun dia tetap menatap kakek dari Lee Jeno itu dengan begitu berani. Joy bukanlah gadis yang bodoh. Dia tentu sudah mempersiapkan segalanya. Termasuk bukti yang memperkuat apa yang disampaikannya barusan.

Dengan tenang, Joy memberi tanda pada sang sekretaris untuk melakukan aksinya. Juga, dia sempat mencuri pandangan ke arah Donghyuck yang menatapnya penuh tanya. Tetapi, Joy hanya mengedipkan sebelah matanya. Seolah mengatakan pada Donghyuck bahwa adik lelakinya itu tidak perlu mengkhawatirkan apapun.

.

.

.

"Oh, bukankah itu kau, Hyuck !" suara Yangyang terdengar begitu keras. Cukup untuk membuat beberapa orang tersentak dan mengikuti arah pandang pemuda itu. Menatap sebuah potret di layar monitor yang sebelumnya menampilkan kedua pasangan yang seharusnya berbahagia, Jeno dan Renjun.

"Siapa yang kau peluk, Hyuck?" Kedua mata Jisung memicing. Dan rahangnya nyaris jatuh ketika mengenali sosok seorang gadis yang tertidur dalam dekapan Donghyuck. "Itu Renjun, huh !?"

Donghyuck tidak menjawab pertanyaan itu sama sekali. Juga tidak melakukan gerakan untuk membenarkannya. Tetapi, Donghyuck memang mengakui jika potret yang ditayangkan adalah dirinya dan Renjun.

Itu potret mereka ketika tidur di apartemen Donghyuck. Tidur sambil berpelukan. Dan Donghyuck berani bersumpah jika dia tidak menyentuh Renjun lebih jauh lagi !

Dia juga tidak tahu bagaimana caranya Joy mendapatkan potret ini. Kecuali, jika sang kakak memang memiliki kegemaran untuk mengamati seluruh aktivitas Donghyuck selama ini.


Joy sendiri tentu menyadari tatapan penuh tanya yang dilayangkan Donghyuck padanya. Juga tatapan penuh tuntutan. Setelah ini, sang adik tercinta pasti akan lebih cerewet lagi mengomelinya.

Apalagi, mengetahui fakta bahwa Joy sudah memasang CCTV di setiap sudut apartemen Donghyuck. Sudah dipastikan Donghyuck akan mengamuk. Tapi, Joy tidak peduli. Yang jadi fokus utamanya saat ini adalah misi Joy dalam membantuk Donghyuck untuk menggagalkan pertunangan Jeno dan Renjun.


"Jadi, bisa kakek simpulkan sendiri melalui foto itu. Dua orang yang berbeda jenis kelamin, dalam satu ruangan yang sama, berdua, diatas ranjang ?"


"Cukup !" tuan Huang menginterupsi, sebelum Joy mengatakan semakin jauh. Sudah cukup Renjun dipermalukan melalui fotonya dan Donghyuck. Tidak lagi dengan semua perkataan Joy yang dianggap tuan Huang sebagai bualan semata.


"Jangan lagi kau mengatakan apa yang bisa mempermalukan putriku. Jangan berkata sembarangan !" tuan Huang memperingatkan.

"Benar, Sooyoung," kini kakek Lee melibatkan diri dalam percakapan. "Mungkin mereka memang tidur di ranjang yang sama. Tetapi, belum tentu mereka melakukan hal yang tidak pantas. Lihat saja, mereka masih mengenakan pakaian. Utuh, tidak ada yang tanggal."

• Give me your love || Hyuckren •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang