Donghyuck masih setia disana. Menyandarkan diri di mobil sambil memandangi air danau yang tenang. Beberapa kali pemuda itu menengok ke belakang. Berharap sosok Renjun segera terlihat.
Donghyuck menghela napas dengan gusar. Pemuda itu kembali memandangi danau dan sesekali menilik langit yang mulai berubah warna. Sang surya hendak menelusup di balik batas horizon, artinya sebentar lagi hari berganti malam. Tetapi, sosok Renjun belum juga kembali.
Donghyuck mengusap telapak tangannya. Berusaha mencari ketenangan akan kegelisahannya semenjak tadi. Kegelisahan yang berujung pada ketakutan.
Bagaimana jika Renjun tidak kembali?
Tidak. Donghyuck menggeleng cepat. Menepis ketakutan yang mengganggu batinnya. Renjun pasti kembali dan membalas semua pernyataan cinta darinya. Renjun tidak mungkin ingkar janji.
Dia harus kembali. Apapun yang terjadi.
Karena, Donghyuck tidak pernah dapat membayangkan jika sosok Renjun menghilang dari sisinya. Donghyuck tidak sanggup. Sungguh.
"Hyuck!!"
Donghyuck menoleh dengan cepat. Tiba-tiba saja jantungnya berdentum tidak karuan. Menciptakan irama yang membuat dada Donghyuck rasanya sesak sekali.
Bukan, bukan sesak karena sakit. Tapi terharu. Donghyuck pikir dia bisa saja menangis saat ini. Pelupuk matanya sudah terasa berat. Kelihatannya air matanya tak sabar lagi meluncur turun.
Baiklah, Donghyuck sedikit berlebihan dan melankonis. Tapi, biarkan sekali ini saja dia melankonis seperti ini. Ini kan kali kali pertamanya terjebak dengan yang namanya permainan hati yang disebut cinta.
Renjun tersenyum memandang Donghyuck yang masih terpaku di tempat. Mungkin pemuda itu terlalu menantikannya hingga tercengang seperti ini. Mungkin saja.
Gadis itu setengah berlari menghampiri Donghyuck. Napasnya terengah-engah, sebelah tangannya menumpu pada siku. Renjun memejamkan matanya sambil mengatur napas.
Renjun kembali menatap Donghyuck setelah lebih baik. Gadis itu mengukir senyum manisnya yang teramat Donghyuck sukai, "Syukurlah kau masih menungguku. Kupikir..."
Grep
Renjun mengerjap beberapa kali. Kehangatan mulai menyelimuti tubuhnya. Perasaan hangt semakin menjadi saat Donghyuck mengeratkan pelukannya. "Syukurlah kau kembali" gumam Donghyuck pelan. "Kupikir aku akan kehilangan dirimu".
Renjun kembali mengerjap. Dirasakannya ketakutan Donghyuck. Dan entah kenapa itu membuat hatinya merasa sakit. Sedalam itukah perasaan Donghyuck padanya?
Kembali Renjun mengangkat kedua sudut bibirnya. Lengannya bergerak untuk membalas dekapan Donghyuck. Dengan lembut ditepuknya punggung Donghyuck.
"Aku sudah disini, Hyuck. Aku tidak akan meninggalkanmu. Janji"
Donghyuck mencerna apa yang baru saja Renjun utarakan. Pemuda berkulit tan itu lantas melepas dekapannya. Beralih memegangi bahu Renjun dan menatap gadis itu lekat-lekat.
"Kau benar-benar tidak akan meninggalkanku?"
Renjun mengulum bibirnya lantas mengangguk tanpa ragu. Membuat seyum lega terukir menghiasi paras tampan seorang Lee Donghyuck.
KAMU SEDANG MEMBACA
• Give me your love || Hyuckren •
Fanfic[REMAKE STORY] Lee Donghyuck terlibat dalam sebuah taruhan dengan teman-temannya. Sederhana sebenarnya, cukup membuat seorang gadis jatuh hati padanya. Naasnya, Donghyuck harus memikat hati gadis yang jauh dari kriteria idamannya. Gadis bermata empa...