Permainan cukup sampai disini.
.
.
.
Suasana makan malam terasa sunyi. Hening. Hanya terdengar suara dentingan peralatan makan yang saling beradu. Masing-masing dari mereka yang duduk melingkari meja makan, tidak berniat mengeluarkan suara. Hal ini dikarenakan hilangnya anggota diantara mereka.
"Ehm.." Renjun memberanikan diri memecah keheningan serta suasana canggung yang sedari tadi menyelimuti mereka.
"Jadi, Yuqi tidak jadi menginap disini?"
Aktivitas makan seketika berhenti. Mereka saling beradu pandang sebelum ada yang berniat menjawab pertanyaan Renjun. "Sepertinya begitu. Karena Lucas tadi pamit padaku untuk mengantar gadis itu". Jawab Yangyang.
"Dan sepertinya, Lucas tidak memutuskan kembali". Tambah pemuda itu sembari menghela napas di akhir kalimat. Ada yang kurang bagi Yangyang.Biar bagaimanapun, Lucas adalah rekannya untuk berbuat onar. Dan jika tidak ada Lucas, maka siapa yang akan menemaninya mengganggu penghuni villa Chenle malam ini?
"Tapi, Jeno. Memangnya tidak apa-apa buatmu? Pacarmu kan dibawa kabur Lucas" celetuk Mark polos.
"Dia bukan pacarku" Sahut Jeno segera. Kedua matanya menatap tajam ke arah Mark. "Jangan membuat orang lain salah paham dengan sebutan pacar". Lanjut pemuda berkulit putih itu lagi.
"Tapi, kan.."
"Sudahlah, bukankah Jeno mengatakan kalau Yuqi bukan pacarnya? Ya berarti memang bukan" sela Jaemin segera sebelum suasana memanas.
Suasana kembali hening. Renjun yang telah memperoleh jawaban atas pertanyaannya pun tak berniat bersuara kembali. Pikirannya bahkan sudah melayang-layang entah kemana.
Kehadiran Yuqi tadi cukup membuat Renjun terkejut. Terlebih, ketika mengetahui bahwa yang membawa Yuqi bukanlah Jeno, melainkan Lucas. Tetapi, keterkejutan Renjun bukan dalam artian negatif. Sungghuh
Saat ini dia sudah berniat untuk tidak memusuhi Yuqi lagi. Toh, saat ini Renjun juga sudah pindah ke lain hati. Mau Yuqi mendekati Jeno seperti apapun juga, Renjun sudah tidak peduli.
"Renjun-ah?"
Suara Donghyuck tiba-tiba memasuki pendengarannya. Mengalun merdu hingga lamunan Renjun buyar seketika.
"Hm? Ada apa, Hyuck?"
"Kau sakit?" tanya pemuda berkulit tan itu sedikit khawatir.
"Kenapa tidak dimakan lagi?" tanya pemuda itu sekali lagi.
Renjun tersenyum sebentar lantas menyuapkan sesendok penuh nasi kedalam mulutnya. "Liwhat akwu makwan. Jwadi janghwan khawhatir" ucap Renjun dengan pelafalan yang berantakan.
Donghyuck berdecak sebentar. Ibu jarinya terulur untuk menyentuh bibir Renjun. Membantu Renjun membersihkan area sekitar bibirnya yang sedikit kotor akibat cara makan yang berantakan.
"Ya,ampun. Kau seperti anak kecil saja, Renjunie" ujar pemuda itu gemas
Blush.
Renjun merasakan kedua pipinya memanas. Gadis itu segera menunduk sebelum semua orang menyadari raut wajahnya yang berubah merah. Tetapi, terlambat. Karena, nyatanya perubahan rona wajah Renjun sudah mampu ditangkap langsung oleh para sahabat Donghyuck.
Renjun merutuki sikap Donghyuck dalam hati. Meski dia senang karena Donghyuck bersikap lembut kepadanya, tetap saja Renjun malu jika harus dilihat langsung oleh teman-teman Donghyuck.
KAMU SEDANG MEMBACA
• Give me your love || Hyuckren •
Fanfic[REMAKE STORY] Lee Donghyuck terlibat dalam sebuah taruhan dengan teman-temannya. Sederhana sebenarnya, cukup membuat seorang gadis jatuh hati padanya. Naasnya, Donghyuck harus memikat hati gadis yang jauh dari kriteria idamannya. Gadis bermata empa...