Pasar Malem

204 19 1
                                    

Pasar malam. Lupakan tentang baju Indah yang pernah dipakai tapi Leo masih mengingatnya. Mari kita berbicara tentang pasar malam di daerah Cipayung ini.

Lumayan ramai, banyak pemuda pemudi bahkan orang yang sudah berumur datang untuk menikmati malam minggu ini. Penjual makanan, pakaian, mainan, sampai buku buku berjajar rapi mengelilingi area wahana.

Kalian tau keranjang cinta? Ya wahana paling populer dan legend di pasar malam, berbentuk lingkaran dengan keranjang yang dapat berputar. Eleeh.. Nagapai aku desc, palingan kalian udah pada tau.. Haha.

Kali ini, Leo Indah sedang mengantri di naik wahana itu. "Le.. Gue takut deh kayaknya!" Indah memandang titik tertinggi keranjang cinta.

"Alah, Gaaapa.. Kan ada gue!"

"Huu dasar, Sungut lele!"

"ayo.. Udah waktunya kita nih, ayoo!"

***

"Ndah, buka mata lo!"

Leo berusaha meyakinkan Indah untuk membuka mata ketika berada di titik tertinggi keranjang cinta. Indah hanya menggeleng.

"Eh dasar kumbang, bagus banget tau!"
"Yakin?"
"Iya masa gue bohong!"

Pelan-pelan Indah membuka matanya.

"Gimana? Bagus kan?" Leo memerhatikan situasi di bawah dari ketinggian.

"Bagus siih.. Tapi abis ini jangan naik yang tinggi tinggi lagi lah, takut gue!"

"Ah, adrenalin gue masih biasa aja kalo naik kayak gini!"

"Yang nggak biasa apa?"

"Naik ke pelaminan sama kamu!" Kata Leo sambil menolehkan wajahnya menghadap Indah.

"Iih..." Indah menyambut gombalan Leo dengan cubitan kecil di lengannya.

"Eh, sakit Ndah..!"

Leo sudah sering sekali melemparkan gombalan-gombalan tak terduga ke Indah. Tanggapan Indah mulai dari baper-baper sendiri, biasa aja, sampai kesel. Udah kebal lah pokonya

***

Setelah menuruni keranjang cinta, Indah mengamati wahana lain sekitarnya yang tidak berhubungan dengan tinggi. Pandangannya tertuju pada permainan cabit boneka, ia memandang Leo memberi kode.

"Mau main?" Tanya Leo

Indah mengangguk kencang dan tersenyum.

"Okedeh, yuk tuker koin dulu!" Leo menyetujuinya, kemudian menggandeng tangan indah menuju tempat pembelian koin.

"Bentar le, mau ambil dompet dulu."

"Idih, jan banyak gaya deh! Biar aku aja yang beli in!"

"Oh iya elu kan kaya, hahaha"

Setelah membeli koin, Leo Indah menuju mesin Cabit Boneka. Leo memasukan Koinnya dan menyuruh Indah untuk bermain.

"Mainin gih!"

"Bingung ah, elu aja!"

"Yaudah, mau boneka yang mana?"

"Beruang Coklat!"

Dengan konsentrasi tinggi Leo berhasil mencabit boneka yang diinginkan Indah, diiringi terikan histeris mereka kedua. Teriakan ini membuat orang-orang disekitar memerhaitikan mereka. Tak ada urusan, Leo Indah tetap melanjutkan permainannya.

Hingga koin terakhir mereka berhasil memenangkan 3 boneka berukuran sedang. Indah tak mau boneka besar karena tidak tau bagaimana caranya membawa balik ke asrama.

***

"sambil duduk sana yuk!" Leo menunjuk kursi taman yang lumayan jauh dari keramaian setelah selesai memesan jagung bakar.

"Makasi ya sungut lele, udah traktir banyak!"

"Dih, manggilnya yang bener donk!"

"Ogah.. Hahahha.."

Leo memperhatikan Indah yang tertawa lepas. "Ndah, itu ada cemong bawah bibir!"

"hah?" Indah berusaha mengelapnya dengan jari.

"Idih, malah kemana-mana, sini aku bersihin!"

Leo memegang area dagu Indah, tak sengaja mereka saling bertatapan intens beberapa detik

Kemudian....

Drt... Drt... Drt...

Ponsel Leo bergetar disaku celananya. "Ck." Leo berdecak kesal, seraya spontan mengambil ponsel dicelananya.   Indah yang salah tingkah segera mengalihakn pandangannya ke keramaian.

"Iya mah..." Kata Leo setelah mengangkat panggilan masuk.

"....."

"Iya... Kan malam minggu."

"......"

"Nggak. Lagi di pasar malem, deket kok!"

"......"

"Sama... Emm.. Sama Indah."

"........"

"Iya berdua."

"......."

"Iiih nggak lah mah, ada ada aja, yaudah lah mah ini mau pulang."

Indah memandang Leo sedikit menertawakannya. Pantas saja disebut anak mama.

"Mamah kamu?"
"Iya, yuk pulang yuk!"

Leo tidak ingin membahas lebih lanjut pembicaraan di telfon tadi. Ia memilih berdiri dan memberikan tangannya untuk Indah, mengisyaratkan untuk bergandengan.

Heii kalian jangan lupa vote untuk ninggalin jejak ya..
Vote kalian bikin aku semangat bikin Nextnya..
See You

BetweenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang