Latihan sesi 2 Sore ini telah usai, beberapa atlet menyantap makanan di kantin pelatnas. Menu makanan sehat pastinya. Terlihat atlet senior seperti Jojo, Ginting, Rian, dan Fajar di ujung sana. Ponselnya dipegang horizontal, tanda mereka sedang memainkan game di gadget, tak ada percakapan terarah hanya kata 'Serang.... Eh mundur.. Awas.. Aawas, Anjjjiiiiiiiing'
Tak jauh dari situ Mely, Gloria, Gischa, dan Tari menggerombol bergurau dengan satu ponsel menyala di tengah meja, dioprasikan secara bergantian. Mungkin mereka bermain game yang bisa dimainkan 4 orang di Hago.
Memang kantin ini penyelamat mereka saat lelah latian dan mager nunggu go food datang di depan pelatnas. Menunya sehat, enak-enak, dekat pula.
"Duduk dimana ya? Sungkan sama senior, ntar kita rame lagi." Tanya Indah yang baru saja datang.
"Sana aja deh ya!" Kali ini Ola menunjuk bangku yang cukup jauh dari seniornya.
"Ya deh tu!" Tiwi mengawali jalannya.
Mereka duduk memandang menu yang tersedia. Kebutuhan atlet ada disini, mulai dari makanan untuk diet, makanan tinggi protein rendah lemak, sampai makanan yang cocok bagi penderita magh.
Beberapa saat kemudian muncul Daffa dan Chico yang baru saja masuk kantin. Terlihat mereka nyari bangku kosong untuk makan.
Indah merasa sudah akrab dengan mereka semenjak ia "nonton konser" beberapa malam yang lalu. Indah berinisiatif memanggil mereka.
"Kak Daffa, Kak Cicho... Sini niih! Kosong!"
Mereka berdua menoleh, kemudian menyutujui tawaran Indah.
"Assik, sama junior cewek nih." Canda Chico.
"Mau nyari yang adik-adik?" Tanya Daffa.
"Nggak sih, suka tante aja!"
"Eh Buset!!"
Celetuk Daffa dan Chico membuat junior-juniornya tertawa kecil.
Tak lama Helena datang sendirian, seperti biasa ia sering beraktifitas sendiri."Helena nggak diajak juga?" Daffa bertanya, seraya menarik kursi kosong.
"Em, Ta-" Belum selesai Putri menanggapi tiba-tiba Helena menuju ke arah mereka, tak seperti biasanya.
"Hai, aku gabung ya!" Tanpa menunggu persetujuan yang lain, Helena langsung menarik kursi diujung meja. Ditangannya masih ada tas raket latihannya.
"Raketnya belum di taruk kamar?" Tanya Daffa sekedar basa basi.
"Kamar aku kan jauh, diatas juga, jadi nanti aja sekalian, lagian dompetnya udah aku bawa." Ia duduk sambil menata posisi tas raket supaya tidak berantakan.
Daffa hanya mengangguk saja, Sedangkan yang lain tak bereaksi.
"Kalian udah pesen makanan?" Helena memecah keheningan.
"Belum." Stephani menjawab.
"Aku pesenin ya?"
"Em, nanti bisa pesen sendiri kok." Kali ini Tiwi menjawab.
"Gaapa, ini tulis aja, nanti aku pesenin."
"Duh Helen, kamu baik banget." Kali ini Chico menyambar kertas untuk memesan pertama kali.
'Sok asik banget sih ni orang? Pingin banget gue marahin, tapi marahin kenapa? Orang dia gak salah' Kacau sendiri batin Indah
Indah hanya memandangi teman-temannya yang bergiliran menulis menu untuk di pesan. Sementara Squad Receh lainnya mencoba membangun suasana agar kecanggungan Indah tidak terlihat oleh Cicho, Daffa, bahkan Helena.
"Indah nggak pesen?" Helena menyapa Indah yang hanya memandangi teman-temannya berebut daftar menu.
"Nanti aja, go food maybe."
"Oh gitu, emang kenapa sama menu disini?"
Indah memutar bola matanya, 'kenapa sih kepo banget nih anak?'
"Ya nggak pingin aja." Kemudian Indah menjawab dengan jawaban yang Helena tidak akan bertanya lagi.
"Oh iya deh."
Kemudian Helena mengambil ponsel di dalam tas raketnya. Tanpa sengaja, Indah melihat coklat yang dibeli Leo di car free day kemarin. Ternyata coklat itu untuk Helena.
"Kamu suka coklat?" Kini Indah balik bertanya dengan nada rendah.
Helena mengernyitkan dahinya.
"Itu ak-"
"Nih, Helen kita udah selesai nulisnya.!" Stephi menyerahkan kertas pesanan pada Helena, membuat perkataan Indah terputus.
Padahal butuh nyali untuk Indah menanyakannya pada Helena tapi ketika nyalinya udah terkumpul, malah ia harus menunda mendengarkan jawaban Helena.
'Kenapa tadi expresinya Helena bingung ya?' Guman Indah dalam hati.
Sorry for sooo late update.
Hahahaa.. Banyak tugas nih..Enjoy ya.. Jangan lupa vote biar aku semangat nulis chapt selanjutnya.
See You
Klik bintangnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Between
Fanfiction"Stop stop stop... Jangan terburu buru menilai" Indah C.S "Seseorang, mungkin kah kau punya rasa yang sama?" Helena A.P "Huuh.... Jadi bingung, salah mulu gue" Leo R.C "Bisakah? Aku terjebak rasa" Anandaffa Prihardika Hayalan setiap kayuhan sepeda