Unkwon (Indah's Story)

167 15 2
                                    

EEITZ... Baca Duluu..! 📍📍

Chapter ini, beberapa chapter sebelum dan selanjutnya aku bikin lattar tempat, waktu, dan suasana yang hampir sama.

Tapi dari sudut pandang tokoh yang berbeda-beda.

Jangan lupa vote, agar aku semangat bikin lanjutan ceritanya.

.
.
.

"Na, lampu tidurnya kenapa si, kok gak nyala?" Tanya Indah sampil mengotak atik kabel.

Ana tetap asik menonton konten youtube selebritis favoritnya yang menjawab Q n A.

"Naa....!"

"Iii.. Rusak kali, udah tidurnya pake lampu biasa aja, besok beli."

"Gak bisa guee."

"Yaudah dimatiin aja lampu."

"Kalo gelap banget takut."

"Yaudah pake senter HP!!"

"Gila, semaleman pake HP, ogah!"

"Trus mau loh gimana?" Kini Ana kesal, kemudian mematikan streamingnya.

"Anterin beli di Choice store donk! Mumpung belum jam malam nih!"

"Yaudah ayuk..! Dasar!"

Indah berdiri kemudian membuka lemari pakaiannya.

"Lu mau ngapain?"

"Ganti baju, masa pake baju tidur gini?"

"Aa kelamaaan lu, udah ayuk!"

"Hey, pakai baju gini?"

"Lu mau gue anterin kagak?"

"Eh.. Iya iya."

Akhirnya mereka menaiki motor menuju Choice Store dengan pakaian tidur mereka. Ya, walaupun Indah malu tapi tak apa lah, dari pada Ana nggak mau anterin.

Sampai di depan Choice store, Indah mengamati salah satu motor yang terparkir disana. 'kayak kenal?' gumannya dalam hati. Tapi ia tak ambil pusing dan segera masuk toko.

"Lampu tidur paling ujuk mbak." Salah seorang peagawai toko memberikan intruksi. Mereka melewati rak dompet, tas, dan boneka untuk menuju kesana.

Taaat... Taraat taraaatt.... *apaan sih?

Saat di area tas, Indah berdiri mengaku, matanya kosong memandang 2 orang yang sibuk memainkan bonaka kecil bersama-sama. Ana pun mengikuti arah pandangan Indah, Indah tetap diam tak berkata.

1 detik.

2 detik.

3 detik.

4 detik.

5 detik.

Bruugh.... Indah langsung lari tanpa pamit meninggalkan Ana, beberapa dompet terjatuh tapi Indah tetap berlari. Melihat itu, Ana menyusul dengan mempercepat langkahnya.

"Ndaah... Ndaah...." Ia memanggil Indah, berharap 2 orang tadi --Leo, Helena-- tidak mendengarnya.

"Ndaah, apa perlu aku aja yang masuk untuk beli lampunya?" Ana bertanya ketika berhasil menyusul Indah di area parkir.

Btw, ini si Ana gak tau apa Indah lagi ambyar malah ditanya lampu..

Indah menggeleng, sambil menyeka air matanya, "Ayo pulang!"

BetweenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang