"Len!" Seseorang datang menghampiri Helena yang sedang membaca Novel di kursi taman belakang asrama.
Helena hanya memandangnya, tak bergeming.
"Helen!" Suara itu kembali terdengar.
"Aku nggak bisa Yo!" Helena kembali membaca Novel yang ia bawa.
Leo menarik novel itu dari tangan Helena.
"Kamu udah janji sama aku!"
"Balikin Novelnya!" Helena berusaha meraih Novelnya kembali.
"Kamu janji sama aku, aku percaya sama kamu Len!"
Helena terdiam, menarik napas panjang, menghembuskannya keras.
"Oke, ini yang terakhir!"
"Jangan, jangan yang terakhir!"
Helena menatap tajam Leo.
"Plis Len!"
"Balikin Novelnya!"
Leo menyerahkan Novel itu kembali.
"Aku tunggu besok di depan jam 7 pagi. CFD kita!" Helena berjalan cepat meninggalkan Leo.
"Leen, kenapa gak nanti aja?"
"kamu minta kali ini bukan yang terakhirkan? Kalo kamu mintanya nanti, berarti terakhir."
"Oke besok."
Ditengah perdebatan panjang, tanpa mereka sadari ada yang memerhatikan mereka dari kejauhan dengan penuh tanya. Baik Helena maupun Leo sama sekali tak terlihat sedang memiliki masalah serius, tapi kenapa debat kali ini cukup panjang.
"Huuft...." Indah menghembuskan nafasnya keras-keras.
Kemudian beranjak pergi, ia menyesal kenapa harus lewat area ini, melihat perdebatan antara Helena dan Leo, membuatnya semakin penasaran apa yang terjadi diantara mereka. Langkahnya gontai menyusuri koridor sore itu.
Ia kembali menoleh ke arah Helena dan Leo berdebat. Sepi, Leo juga telah berlalu setelah Helena pergi. Ia kembali menyusuri koridor menuju asramanya dengan langkah lebih cepat, ia punya janji dengan gengnya.
Benar saja ketika ia sudah sampai kamar, squad receh telah berkumpul menyisakan dirinya.
"Naah.."
"Kemana aja lu?"
"Udah masuk-masuk!"Mereka saling sahut menyahut.
"Iya Sorry, tadi aku abis--" Kata-kata Indah terputus, ia berpikir haruskah ia bercerita ke semuanya? Sedangkan teman curhat paling ia percaya hanya Ana.
"Abis?" Putri kawe penasaran.
Indah bingung, ia melihat wajah teman-teman yang terfokus padanya.
"Apa Ndah?" Ola tak sabar.
"Mules? Salah makan? Dimarahi Ci Vita? Rotasi pasangan buat turnamen depan?" Tiwi mencecar Indah dengan banyak pertanyaan.
"Ii Enggak." Kemudian Indah menaruh tas raket dan duduk bersila disamping Stephani, "Aku lihat Helena sama Leo ribut, kenapa ya?"
Indah sedikit ragu mengucapkannya. Tapi, siapa tau ada yang paham masalah mereka. Ia berusaha tidak menampakan gestur 'cemburu'.
"Hm.. Ndah, elu cemburu?" Ini Stephani yang bergelagat tidak tau apa-apa, padahal mereka sedang menyiapkan rencana investigasi.
"Ih, apasih enggak kok!"
"Hayoo."
"Nggaak, udah ah bahas CFD nya besok gimana!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Between
Fanfiction"Stop stop stop... Jangan terburu buru menilai" Indah C.S "Seseorang, mungkin kah kau punya rasa yang sama?" Helena A.P "Huuh.... Jadi bingung, salah mulu gue" Leo R.C "Bisakah? Aku terjebak rasa" Anandaffa Prihardika Hayalan setiap kayuhan sepeda