3. Balapan

127 21 3
                                    

.
.
.
.
.
.

_____________

Tatapan nya yang teduh, membuat perasaan aneh muncul dengan sendiri nya

~Agatha Kissela Reanda~

~Agatha Kissela Reanda~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


3. Balapan

Agatha sama sekali tidak menatap mata atau wajah Rendy ia memilih memalingkan wajah nya muak dengan segala dramanya untuk berusaha mengambil kembali hati nya namun Agatha sudah tak sebodoh dulu, dinding dingin yang Agatha bangun sungguh Rendy mengakui ia semakin susah untuk di taklukan

"Minggir" Sahut Agatha dingin

Agatha dia lebih dulu pergi dengan tatapan sendu Rendy
Kemudian ia melanjutkan langkah nya menuju wc dan mencuci wajah cantiknya kemudian keluar dan menuju ruang osis

Ia pun segera masuk dan melangkahkan kaki nya masuk kedalam ruang osis dan mendudukan bokongnya meja khusus miliknya yang juga bernametag

"Agatha Kisella Reanda"

Ia pun mulai menulis satu persatu pada kertas kemudian dengan serius mata nya meneliti satu persatu kalimat tersebut dengan cermat mengetikkan nya pada komputer belum beberapa menit tiba tiba

BRAAKKK!

Pintu ruangan osis terbuka dengan kasar, Agatha pun menoleh dan ia mendapati Anka yang sedang mengedarkan pandangan nya

"Perlu apa?" Protes Agatha dingin dan tatapan mengimintidasi

"Eh Agatha, gue cari  dimana mana eh tau nya ada disini, ikut gue" ucap nya enteng kemudian menarik lengan Agatha namun dengan sigap Agatha menepis tangan Anka

"Pemaksa!, ogah!" Ketus Agatha mendelik tak suka

"Ikut aja udah nggak usah ribet" Cetus Anka menarik Agatha pergi.

Agatha yang bingung memilih mengernyitkan dahi nya melihat Anka membawa nya ke taman kemudian Anka yang melihat itupun mengerti.

"Engg, itu.. anu.. gue mau.., aduh ngomongnya susah" Dengus Anka menggaruk kepala nya yang tak gatal

Agatha makin bingung dengan sikap Anka yang tiba tiba gugup

"Kenapa?" Tanya Agatha dingin

"Lo mau bantuin gue belajar nggak?" Tawar Anka dengan senyum cengengesan kemudian menaruh bokongnya dikursi taman

Agatha mengernyitkan dahi nya pertanda bingung dengan sikap Anka yang tiba tiba ingin belajar, yang setahu Agatha, Anka anak berandalan namun sejenak ada keseriusan di mata Anka membuat nya sedikit lega, setidak nya lelaki di depan nya ini tidak menjahili nya

I'm The One HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang