21. Van

39 5 0
                                    

VOTE!

BUAT YANG SILENT READERS ITU HAK KALIAN

SAYA TIDAK MEMAKSA

TAPI HANYA MINTA TOLONG

BERPARTISIPASI DALAM MENGAPRESIASIKAN KARYA SAYA DENGAN CARA VOTE SUDAH SANGAT MEMBANTU

TERIMAKASIH

HAPPY READING.

_________


21. Van

Kedua gadis itu sudah siap dengan seragam sekolah dam gaya nya yang modis dan cool Dissa memandang Agatha dengan pandangan memulai akhirnya mereka menaiki motor masing masing dan melajukan nya seperti biasa dengan kecepatan di atas rata rata dan menyalip sempurna kendaraan orang tak peduli dengan umpatan yang mereka lontarkan

"BRUMMMMMMMM!!"

Laju motor mereka semakin menjadi jadi ada yang menatap mereka kagum hingga mengaga mereka pikir itu adalah pria tapi setelah melihat rambut nya yang bertebangan kecil membuat orang percaya bahwa mereka adalah gadis

"Ciiiiittt..."

Tiba tiba Agatha dan Dissa mengerem motor nya mendadak hingga ban belakang nya terangkat naik lantaran segerombolan geng motor menghadang jalan mereka
Agatha dan Dissa sontak membuka helm nya dan mengibas ngibas kan rambut nya tak lupa dengan jaket Levis hitam yang membuat mereka benar benar gadis cool

Sejenak para penghalang jalan itu tertegun dengan kecantikan Dissa dan Agatha hingga mata nya tak berkedip namun mereka kembali fokus dengan tujuan utama mereka

"Minggir" Ucap Dissa judes

"Enggak segampang itu cantik" Goda salah satu dari mereka ingin mencolek dagu Dissa namun

Krek!

Dengan cekatan dan terkesan santai Dissa memutar pergelangan tangan lelaki tersebut hingga menimbulkan bunyi patah, benar saja lelaki itu langsung meringis memegangi lengan nya yang di putar oleh Dissa yang sudah mengeluarkan smirk sinis nya

Dan Agatha yang sudah memasang raut wajah datar dan tatapan mengimintidasi nya juga aura pekat nya sudah terpancar sempurna

"Kalian tangan kanan cakram? Cewek? Cih lemah" Umpat seorang lelaki dengan name tag Beni

Agatha hanya terkekeh sinis

"To the point, mau apa?" Tanya Agatha dingin Tatapan tajam nya tak pernah lepas

"Gue mau cakram hancur se hancur hancur nya gue mau geng gue yang jadi raja jalanan" Jelas Beni

"What? Mimpi!" Tukas Agatha dengan meludah pertanda mengejek

"Lo nyali banget" Beni sudah tersulut emosi ia kemudian ingin menendang Agatha namun sayang nya motor Agatha yang masih dalam keadaan hidup ia belokkan hingga kaki Beni hanya membentur motor Agatha dengan sangat keras

"Lemah!" Umpat Agatha dengan tatapan senyuman sinis nya

"Anjing lo!, andelin motor doang" Umpat Beni membuat Agatha menaikkan satu alis nya pertanda mengejek Beni, Agatha pun turun lalu menguncir rambut nya kemudian memiringkan leher  nya guna melemaskan otot leher

Beni yang melihat kelengahan Agatha pun dengan sigap meninjunya namun sayang Agatha menghindar dengan santai nya hingga Beni hanya memukul Angin

"So?" Tanya Agatha memandang Beni tajam

"Van? Banci!" Ucap Agatha

Buk!

Pak!

Krek!

Beni maju berniat meninju Agatha namun sayang pergelangan tangan Beni dengan sigap di tahan Agatha dan langsung membanting Beni hingga jatuh ke tanah tak sampai situ Agatha juga memutar pergelangan tangan Beni hingga terdengar suara tulang patah

Dissa masih bersandar santai di motor nya dengan memandang lawan nya dengan tatapan sinis

Buk!

Dissa memukul bahu lelaki yang bername tag feri dengan siku nya hingga Feri langsung jatuh terkulai lemas Dissa pun hanya menggelengkan kepala nya pertanda menilai Feri yang lemah

Hingga anak buah mereka yang lainya maju tetapi bisa dihitung jumlah mereka yang lebih banyak bisa di kalahkan dengan Agatha dan Dissa sangat mudah setelah itu mereka melanjutkan menaiki motor nya melaju cepat hingga ke sekolah.

_____________


"Agatha!!" Teriakan Shila yang cempreng di ikuti oleh ke empat teman nya menghampiri Agatha yang sedang duduk di kursi nya dengan tenang sambil membaca buku tapi kegiatan nya terganggu dengan muncul nya lima kurcaci cempreng&cerewet namun sayang nya mereka sahabat Agatha

"Jangan teriak bukan hutan" Sahut Agatha memandang kelima teman nya yang masih ngos ngosan dan mengatur nafas

"Lo tadi pagi di hadang anak Van?" Tanya Fana yang di jawab anggukan Agatha

"Anjir ih mereka nggak kapok banget sih" Kesal Irsha terakhir kali berduel dan adu jantos dengan Van saat di arena balapan

"Kok nggak panggil kita kita sih" Sahut Arita membuat Agatha terkekeh

"Mana sempet dugong" Ujar Agatha terkekeh

"Wait, Video lo sama kak Dissa yang lagi berantem sama anak Van udah menyebar luas satu sekolahan anjir" Jelas Rania

"Iya wehh kagak kapok banget tuh setan!" Umpat Shila

"Agatha" Tiba tiba Anka muncul lalu memanggil Agatha dan langsung menarik tangan nya pergi di iringi tatapan melongo teman teman nya

Agatha hanya pasrah percuma berontak kalau ujung ujung nya yang Ia lawan adalah si pemaksa Anka membawa Agatha ke taman belakang

"Lo nggak apa apa kan?" Tanya Anka membuat Agatha mengerutkan dahi nya

"Ha?" Ulang Agatha

"Lo nggak apa apa kan?" Tanya Anka mengulangi

"I..Iya Gue nggak apa apa" Mendadak jantung Agatha kembali menggila dan sikap nya gugup kenapa ia seperti ini hanya di depan Anka? Aishh memalukan

"Bagus deh" Sahut nya kemudian mengacak gemas surai rambut Agatha namun aneh nya Agatha hanya diam menerima semua perlakuan Anka yang menurut nya makin hari makin aneh namun sayang nya perlakuan yang makin manis membuat Agatha makin menyukai nya hingga Agatha sadar bahwa ia bukan hanya sekedar suka melainkan jatuh cinta pada lelaki yang sangat pemaksa

Pertemuan pertama yang tak pernah ia duga akan berujung seperti ini ternyata jatuh cinta juga indah mungkin sekarang tidak tahu besok atau lusa apa yang akan terjadi akan kah tetap sama? Atau Anka hanya sekedar rasa suka semata?

"Woi kenapa bengong" Panggil Anka, Agatha pun menoleh

"Gue mau ajak lo ke sesuatu tempat" Jelas Anka, Agatha menaikkan alis nya pertanda tanya

"Nanti lo liat aja sendiri" Ucap Anka kemudian tersenyum manis

Entah sihir apa yang Anka punya Agatha pun tersenyum dengan indah, Anka kembali tertegun kenapa Agatha cantik sekali? Bahkan berkali kali melihat wajah Agatha ia tak pernah bosan, berkali kali ia melihat senyum Agatha ia tetap tertegun terpesona layak nya baru pertama kali bertemu

"Temenin gue ke kantin" Sahut Anka kemudian menggandeng Agatha menuju kantin, Agatha yang diperlakukan seperti itu pun agak risih kerena jantung nya yang kembali berdetak cepat semoga saja Anka tak mendengar suara detakan jantung nya

"Nih makan" Tiba tiba Anka memberikan sebuah bakso pada Agatha yang sedang duduk di meja kantin dengan gaya cool nya tatapan dan pujian pun tak luput di lontarkan pada kedua sejoli itu Agatha tetap menganggap angin lalu, baginya menjadi sorotan sudah biasa

"Kok?" Tanya Agatha

"Gue tau lo belum makan kan?" Anka bertanya balik

Agatha mengangguk kemudian menyantap bakso itu.

#TBC

I'm The One HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang