9. Malam indah

84 12 1
                                    

Happy reading

___

9. Malam indah

Agatha yang melajukan motor nya di atas rata rata pun sampai pada sebuah taman Favorit nya entah lah Agatha tetap lah Agatha tak suka keramaian, ia lebih suka menyendiri jika sedang mood ia pun duduk pada sebuah kursi panjang ia duduk memandang indah nya bintang yang berserahkan di langit biru ternyata malam ini cukup dingin juga ia pun duduk melihat kendaran berlalu lalang

Kenapa ia suka disini?, disini lah tempat Agatha dan Dissa belajar banyak hal dari Putra sang Dady menurut mereka berdua Putra adalah sosok orang tua yang sangat sangat sabar ia tak lelah mengajarkan semuanya pada anak anak nya meskipun berulang ulang kali

Namun tiba tiba ada yang menghampiri nya ia tahu siapa itu tadi ia sudah melihat nya dari kejauhan

Rendy

"Gue boleh duduk di sini?" Tanya Rendy sambil menaikkan satu alis nya menunggu persetujuan Agatha namun nihil Agatha masih saja diam tak bergeming ia sedikit err tatapan nya berubah dingin, cuek

"Lo diem berarti jawaban nya iya" Sahut Rendy kemudian duduk di samping Agatha memandang Agatha sejenak lalu mulai berbasa basi, sungguh ia tak tahan akan perubahan Agatha yang Amat drastis mampu membuat nya pangling apakah ini karma?, mungkin saja gadis yang dulu nya ia kira cupu sekarang berubah 180 derajat. Agatha yang sekerang Cantik sangat sangat Cantik bagaimana ia tak menjadi pujaan semua lelaki jika paras nya yang hampir perfect itu?, Ah ia menyesal telah menyia nyia kan Agatha andai saja ia tau akhirnya begini

"Tha lo ngapain kesini?" Tanya Rendy basa basi berharap mendapat nya respon yang baik atau mungkin yang dapat membuat nya bahagia?,namun itu hanya angan angan setelah mendengar jawaban Agatha

"Menurut lo?" Jawab sekaligus tanya Agatha dengan nada suara yang dingin, Ia terlanjur tidak suka pada lelaki ini bahkan bisa dibilang benci tapi ia tak ingin menanam rasa itu pada dirinya

Dan Rendy hanya tersenyum miris begini rasanya di cuekin?, Ah Ayo lah Rendy kau tak boleh menyerah

"Tha gue mohon maafin gue" Ucap nya dengan nada penyesalan yang dibuat buat

"Terlambat" Ucap Agatha kembali dingin 

"Iya gue tau gue terlambat tapi gue mohon kasih gue satu kesempatan lagi Tha gue mohon gue bener bener nyesal" Ucap Rendy ia sungguh menyesal

"Nggak ada guna nya menyesal" Sahut Agatha dingin ia ingin beranjak pergi namun di tahan oleh Rendy baiklah untuk kali ini ia bisa mengalah

"Sumpah Tha gue nggak tahu sama sekali sama perasaan lo, kenapa lo nggak bilang?, Kita mulai dari awal aja yah?" Ucap Rendy memelas

Sungguh Agatha malas di hadapkan dengan hal seperti ini malas sekali ia, huh

"Gue udah nggak ada rasa sama lo" jawab Agatha Datar

"Lo bohong Tha gue tau lo masih suka sama gue" Jawab Rendy

Namun salah besar, Agatha sudah tidak menyukai nya bahkan terlampau tinggi di atas nya, benci. Itulah yang ia rasakan namun ia masih mencoba mengubur dalam dalam perasaan benci itu

"Gue udah bilang jangan ganggu gue lagi, Gue nggak mau berurusan sama lo, gue juga udah nggak suka sama lo, so berhenti kayak gini" Ucap Agatha Dengan sorot mata yang  dingin nya

Tiba tiba Rendy menggenggam pergelangan tangan nya dengan kasar yaa.. ia menekan dengan kukunya pasti sakit, Tapi Agatha tetap mempertahan kan wajah datar nya, Sebenarnya ia bisa melawan atau memberontak tapi kita lihat sampai mana Rendy bertahan dengan si dingin

I'm The One HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang