Sudah tiga bulan Yerim mencoba menahan apapun yang menimpanya. Ia jarang menangis memilih mencoba menghindar, menerima atau sedikit melawan walau tidak berhasil. Kadang ia berjalan kemudian dijegal, bukunya disembunyikan, lokernya diisi sampah, dikunci dikamar mandi, baju olahraganya menghilang membuat ia sudah dua kali dihukum oleh Donghae Seongsangnim. Guru olahraga yang tidak suka orang terlambat. Kali ini kembali baju olahraga Yerim menghilang. Ia menghela nafas. Tzuyu menatap temannya itu yang menurunkan bahunya didepan loker.
"Yerim, ayo aku bantu mencari lagi."
"Tidak usah, Tzuyu a. kau akan terlambat. Cepat ke lapangan. Aku tidak akan ikut pelajaran olahraga. Aku ingin tidur di UKS saja."
"Yerim..."
"Aku hanya sedang malas meladeni mereka. Lagi pula nanti siang aku harus bekerja lebih awal ada tamu special di café kata Wendy Eonie. Aku mau menghemat tenaga. Pergilah."
Yerim memilih bersandar di ranjang UKS sambil membaca buku. Menunggu dirinya mengantuk.
Dilapangan semua sudah bersiap pemanasan. Tzuyu masuk kebarisan. Donghae melihat semua siswanya. Ia menemukan seseorang tidak ada disana. "Kemana Yerim?"
"UKS, seongsangnim. Dia tidak enak badan.."
"bohong. Dia menghindarin pelajaran ini karena tidak bisa menemukan kaos olahraganya." Kata Jungkook membuat Tzuyu membulatkan matanya sempurna.
"Kenapa dia selalu kehilangan kaosnya?"
"Karena seharusnya orang seperti dia tidak bersama kami, Seongsangnim." Eunbi berkata dengan nada mengejek.
"Eunbi berhenti berkata buruk. Sekarang silahkan pemanasan. Junhoe pimpin, saya akan ke UKS."
Yerim berdecak kesal saat ia ketahuan menikmati novelnya di UKS bukan sedang beristirahat karena sakit. Kini ia di hukum berlari keliling lapangan 3 kali serta membersihkan lapangan ketika akhir pelajaran. Sebenarnya tidak berbohong jika Yerim berkata kurang enak badan. Kemarin malam ia baru lembur kemudian menunggu adiknya dirumah sakit hingga larut malam. Ia hanya tidur dua jam kemudian bekerja paruh waktu di pom bensin sebelum kembali kerumah pukul 06.00 kemudian bersiap sekolah.
Setelah berlari rasanya tubuhnya sangat lemas. Ia berjongkok di pojok lapagan mengatur nafas. Menghiraukan tatapan atau fakta apabila setelah berlari kemudian melipat kaki akan berakibat tidak baik untuk otot. Yerim merasakan rasa dingin di tengkuknya.
"Tzuyu-a kau memang terbaik. Terima kasih. Aku benar-benar ingin mati kehausan..."
"Yerim..." Tzuyu ada didepanya membawa handuk. Membuat ia menyadari kalau orang dibelakangnya bukan Tzuyu ia menoleh kebelakang menemukan pria jangkun putih dibelakangnya menempelkan minuman dingin di tengkuk Yerim.
"Ah... Kau mengagetkanku!" teriakan Yerim sukses membuat beberapa orang menoleh kearah mereka. Eunwoo tersenyum. Ia kemudian menyetarakan tingginya dengan Yerim dengan berjongkok.
"Minumlah. Ini air isotonic. Kau pasti lelah. Berhenti memaksakan diri." Kata Eunwoo kemudian duduk bersila. Yerim dengan ragu menerima air tersebut.
"Kau benar Eunwoo?" kata Tzuyu polos. Kemudian ia menutup mulut.
"Aku juga terkejut, Tzuyu, aku kira dia hantu." Kata Yerim.
"Kenapa? Kenapa kalian terkejut? Karena aku bagian dari teman-teman Jungkook?" Eunwoo tersenyum. Membuat Yerim dan Tzuyu tersenyum serta terpikat akan senyum pria tampan itu.
"Mulai sekarang kita harus menjadi teman, Yerim.."
Yerim dan Tzuyu menatap binggung.
"Dan Tzuyu juga.."
"Apa kiamat sudah dekat?" kalimat Tzuyu membuat Yerim tertawa terbahak-bahak.
"Tzuyua aku baru mendengar kau seterkejut dan sebercanda ini." Yerim masih tertawa. Beberapa siswa menatap mereka binggung.
"Oke, Eunwooa kita berteman. Lihat kau membuat wanita robot ini membuat banyolan. Pasti akan seru berteman denganmu." Kata Yerim sambil tersenyum membuat Eunwoo tersenyum.
"Apa kau selalu berbicara seperti orang mabuk, Yerim-a?" kata Eunwoo.
"Yerim memang gila, Eunwoo."
YOU ARE READING
Red [JUNGRI]
RandomUpdate 3 Kali setiap minggu Kadang dunia tidak berpihak pada apa yang kita inginkan dan kadang kita tidak memihak pada apa yang kita harapkan. Yerim terpaksa mengalami kehidupan sulit setelah kematian tak terduga orang tua dan adiknya. Ia menatap ad...