Red-Way

76 14 2
                                    


"Omoo. Bagaimana bisa dunia sesempit ini?" kata Seulgi sambil membuka pembungkus sumpit. Mereka memilih makan disebuah rumah makan China.

"Entah kenapa kita bisa bertemu pada bad boy itu?" Wendy kesal.

Mereka berlima makan sambil menahan kesal.

"Yerimie, kenapa tidak bilang jika Jungkook ikut panahan juga?" kata Sooyoung.

"Aku bahkan tidak tahu eonie. Entah mengapa dia datang. Ini kali pertama." Kata Yerim, sebenarnya ia sedikit merasa bersalah.

"Mereka benar-benar bukan hanya bad boy. Tapi really really badboy." Kata Johyun. Sejenak suasana tenang. Seperti masing-masing larut dalam luka mereka setelah melihat saudara rumit Jungkook datang. Pada bad boy. Ah tidak, really bad boy. Yerim merasa bersalah dan tidak suka melihat eonienya murung.

"Eonie. Aigoo apa tampannya mereka." Keempat kakaknya itu menatap Yerim.

"Min Yonggi. Aku yakin ia yang berkulit pucat dan berjalan seperti orang tidur itu bukan?" Yerim mengingat wajah satu persatu tersangka perusakan mood kakaknya dari media sosial yang tadi pagi ditunjukan padanya. "Dia tidak tinggi. Hanya putih pucat. Wendy eonie, lihat. Kau cantik, baik, cerdas. Kau mandiri. Kau bisa dapat pria yang lebih tampan. Bukankah pria-pria di Canada lebih tampan dan maco. Yongi hanya seperti mayat berjalan. Lupakan dia. Seulgi Eoni..." Seulgi menatap Yerim. Tetapi sebelum Yerim berkata keempat kakak wanita Yerim itu mencoba menghentikan Yerim setelah melihat siapa yang kini berdiri dibelakang wanita SMA itu. Tapi Yerim malah semakin menggebu-gebu.

"Lihat Park Jimin. Dia pendeek. Oke dia lebih tinggi dari kita. Tapi apa dia cukup tampan? Ah tidak. Kau seharusnya memperoleh yang lebih tinggi, putih, dan matanya double eye lid. Agar anak kalian tidak dapat di prediksi. Kau cantik, dokter, mandiri, muda, dan banyak pria yang menginginkanmu. Ah kau juga Wendy Eonie. Sooyoung Eonie, kau terlalu sexy untuk Jung Hooseok itu. Kau bisa memperoleh yang lebih tampan dan Sexy. Bukankah kau suka bibir yang sexy? Aigo kau cantik lebih baik mencari yang menjadikan mu satu-satunya. Dan pemberani, dia terlihat terlalu cupu."

"Yerimiiee, hentikan." Kata Irene mencoba mencegah.

"Eonie tunggu dulu, kau juga. Taehyung dia bukankah terlalu hitam untukmu. Dia akan menyesal eoni meninggalkanmu. Kau cantik, keibuan, dan ahh amazing. Dia pewaris tapi percuma kaya jika anak-anaknya tidak rupawan, ah dia kehilangan bibit dan ibu yang luar biasa cantik luar dalam. Aigoo eonieku berhentilah bersedih karena empat kupret itu. Kau Seulgi eoni cobalah membuka hatimu untuk Oh Sehun, dokter bedah yang terlalu tampan. Aku tidak yakin dia manusia. Dan Wendy Eonie bukankah Chayeol juga tampan dan tinggi, lihat ototnya. Dia produser hebat. Sooyoung eonie lebih baik kau dengan Sungjae, dia tampan, sexy, dan bukankah dia calon hakim yang luar biasa. Aigoo. Lebih tampan mereka. Dan Johyun eonie, kau lebih baik dengan Suho. Dia juga kaya. Pemilik rumah sakit tempat Seulgi eoni bekerja dan selalu datang membawa makanan untuk kita, mengantarmu. Lihat kalian cukup ah tidak terlalu cantik untuk galau karena empat kupret itu..."

"Lalu Jungkook?" kata seorang membuat Yerim merasa lebih mengebu-gebu mengeluarkan unek-uneknya.

"Jungkook? Kalian bercanda. Dia hanya makhluk kasar, tidak tampan, giginya maju, aku membencinya. Hanya itu." Tapi seketika Yerim berhenti bicara saat sadar suara yang tadi bertanya bukan dari keempat kakak perempuanya yang sudah tampak frustasi dan hendak pergi. Yerim menoleh kebelakang dan menemukan kelima pria yang baru ia umpat berdiri menatapnya. Yerim membelalakan mata. Jadi suara tadi adalah suara Jungkook? Pantas tidak asing.

Keempat Eoninya sudah berdiri. Yerim melihat pemandangan aneh saat Taehyung mencoba mengejar Johyun, Jimin mengejar Seulgi, Yonggi mengejar Wendy, dan Hooseok mengejar Sooyoung. Ia hanya duduk dengan wajah terkejutnya. Ia lebih terkejut lagi saat melihat Jungkook duduk di kursi Seulgi yang ada didepanya. Saat Yerim akan pergi, pria itu menarik tangan Yerim, membuatnya kembali duduk.

"Apa kau selalu berkata buruk tentang orang lain?" kata Jungkook. Yerim hanya diam.

"Sejak kapan?"

"Sejak kapan? Bukankah kita baru mengenal? Jangan seakan mengenalku lama, Jungkook-si."

Jungkook merasa kesal. "Kau! Bukannya kau yang menyapaku terlebih dahulu!"

"Aku hanya salah mengira. Aku kira kau adalah Jungkook temanku saat itu. Aku hanya ingin meminta maaf kepadanya jika saat sebelum dia pergi aku melukai perasaanya. Tapi aku salah, dia bukan Jungkookku. Dia adalah kau, maafkan aku saat itu. Aku salah orang."

"Kau berkata seaakan kau yang paling benar. Kau benar-benar seorang jala..."

"Jalang? Jika begitu bisakah kau berhenti muncul didepanku? Bukankah jika orang sepertimu bergaul dengan jalang akan mencoreng namamu. Aku pergi dulu."

"HEI!" Jungkook kembali meraih tangan Yerim tapi Yerim menolak.

"Berhenti memegangku. Sayangnya aku bukan seorang jalang yang bisa seenaknya kau pegang. Permisi." Yerim berlari keluar. Jungkook hanya diam merasakan sesak didalam hatinya. Entah kenapa.

Kim Yerim. Cha Eunwoo tersenyum saat mengingat bagaimana cara tersenyum dan bicara wanita itu. Ia mengingat antusias wanita itu saat bermain panahan tadi. Selama ini ia melihat reaksi Yerim saat banyak yang mengusilinya terutama Jungkook. Yerim terkesan cuek menerima dan kemudian melupakan. Kembali tertawa dan tersenyum. Tingkah dan sikap Yerim itu membuat Eunwoo yakin untuk tetap maju mendekati wanita itu. Eunwoo terkesima dengan kesabaran, kedewasaan, dan sisi kekanakan Yerim yang mampu membuat ia tersenyum.

"Eunwoo sekarang kerap seperti orang gila setelah anak baru itu datang. Lihat dia kembali senyum senyum sendiri seperti kuda baru disuntik." Kata Junhoe. Kini mereka berempat sedang berada di rumah Minkyu. Malam minggu brandal elit tapi jomblo. Bermain game.

"Tapi kalau dipikir-pikir Yerim dan Tzuyu cantik juga."

"Wow playboy berkata." Kata Junhoe menimpali Minkyu.

"Hei! Serius. Lihat." Minkyu menunjukan hasil foto dari tim publikasi club panahan di grup.

"Lihat, Yerim dan Tzuyu aku rasa mereka cantik yang underated. Yerim senyumnya benar-benar manis. Melihat dia tersenyum.."

"Membuat kita rasanya ingin senyum." Kata Junhoe.

"Nah lihat dia juga imut walau tidak terlalu tinggi. Dan Tzuyu, saat tidak menggunakan kacamata dan memanah, waw. Dia gadis yang cantik."

"Jadi kau suka dengan siapa? Yerim atau Tzuyu?"

"YA! Dua-duanya."

Jungkook dan Eunwoo seketika menatap Minkyu.

"Eih tenang aku tidak ingin bertarung dengan dua kunyuk. Aku tidak akan merebut apa yang diperebutkan Jungkook dan Eunwoo."

"Aku tidak memperebutkan apapun." Kata Jungkook kesal.

Eunwoo hanya tersenyum sambil mengamati beberapa hasil foto.

"Hei! Yeri sexy juga ya lihat bagian depanya dan Tzuyu waw dia semapai sexy..."

PLETAK

Mikyu memukul Junhoe dengan komik tebalnya, Eunwoo dengan nampan, sedangkan Jungkook dengan stik game. Untung Junhoe tidak gagar otak. Hanya saja otaknya semakin miring.

"Kau harus berhenti nonton porno!" kata Eunwoo.

Red [JUNGRI]Where stories live. Discover now