Yerim menyangga kepalanya dengan kedua tanganya. Memikirkan banyak hal. Termasuk biaya bulanan rumah sakit adiknya yang tiba-tiba sudah lunas. Tzuyu yang duduk disebelah Yerim sambil makan salad buah buatan ibunya sudah berkali-kali menawari Yerim, tapi gagal. Wanita itu sibuk dengan lamunanya. Tzuyu mulai kesal karena ceritanya bahkan tidak dihiraukan wanita yang kini membiarkan rambutnya terurai.
"Yerima. Sampai kapan kau akan melamun seperti itu?"
"Sampai pangeran berkuda putihku datang."
"Yerim.."
"Sebentar aku sedang berfikir, Tzuyua."
Jungkook dan Eunwoo masuk kedalam kelas sambil sedikit berdebat karena sedang perang dalam game online. Suara mereka berdua sukses membuat Yerim berhenti menghadap kearah depan. Rasanya suara Jungkook dan Eunwoo masih memuakan setelah seharian mengganggu dirinya di hari minggu.
"Jadi yang mana pangeran berkuda putihmu?" tanya Tzuyu.
"Tidak mereka berdua. Mereka hanya dua orang bodoh."
Praktikum fisika berjalan cukup serius karena materinya tidak mudah. Yerim sedikit kesal karena terkenal sial satu kelompok dengan Jungkook dan Minkyu. Untuk ia masih satu kelompok dengan Tzuyu. Biasanya tidak pernah seperti ini, entah mengapa bab fisika kali ini ia sial.
"Ya! Bodoh. Airnya kebanyakan!" kata Jungkook meneriki Yerim. Bodoh? Bagaimana bisa orang yang kemarin mengemis meminta ia ajari kini berkata sekasar itu.
"Yerim ambiilkan timbangannya."
"yerim ambilkan mistarnya."
"Yerim ambilkan talinya."
Yerim yerim yerim yerim dan yerim lagi. Jungkook memperlakukan Yerim seperti pembantunya. Membuat gadis itu berlari kesana kemari mengambil ini dan itu, kemudian melakukan ini dan itu. Menyebalkan.
"Bukankah ini eror?" tanya Tzuyu.
"Tidak kami sudah benar." Kata Minkyu
"Kalian terbalik menghitungnya." Kata Yerim membenarkan hasil perhitungan mereka.
"Ah, aku dan Minkyu sengaja agar kalian bekerja."
Yerim dan Tzuyu saling tatap kesal dengan ucapan Jungkook. Tiba-tiba saat menghitung. Perut Yerim terasa sangat panas. Tidak seperti biasa ia seperti tidak bisa menahannya. Yerim mempercepat proses perhitunganya. Kemudian izin kekamar mandi. Tetapi tidak kekamar mandi, ia berjalan menaiki tangga. Menuju sebuah spot dengan karpet tipis. Biasanya Yerim kemari saat ingin mengerjakan tugas disela istirahat. Yerim bersandar mencoba bernafas agar sakit diperutnya hilang.
"Seharusnya ke UKS, Yerim. Bukan disini." Kata Eunwoo sambil duduk disebelah Yerim.
"Ah ini hanya nyeri biasa. Bulanan. Kau tahu maksudku?"
"kau yakin, lebih baik kita ke UKS atau kerumah sakit."
"tidak. Aku hanya ingin istirahat."
Mereka duduk bersama. Eunwoo melihat sesuatu seperti balok akan jatuh mengenai Yerim. Ia menari gadis itu hingga posisi Yerim kini sedikit berada diatasnya. Pletak. Balok itu jatuh.
"Waw. Jadi ini yang kau lakukan disekolah?"
Yerim terkejut mendengar suara lain yang datang. Jungkook. Ia menatap dingin kearah Eunwoo dan Yerim. Yerim segera bangkit. Entah mengapa ia ingin menjelaskan banyak hal pada Jungkook. Walau otaknya berkata tak perlu.
"Jungkook, ini bukan seperti..."
"Kau tidak berubah.. kau memang..."
Jungkook hanya berbalik dan pergi. Yerim kembali tidak mengeri mengapa ia mengejar Jungkook. Ia membututi Jungkook.
YOU ARE READING
Red [JUNGRI]
RandomUpdate 3 Kali setiap minggu Kadang dunia tidak berpihak pada apa yang kita inginkan dan kadang kita tidak memihak pada apa yang kita harapkan. Yerim terpaksa mengalami kehidupan sulit setelah kematian tak terduga orang tua dan adiknya. Ia menatap ad...