"Yerim.. mereka siapa? Ah maksudku selain Irene Seongsangnim dan Dokter Seulgi." Kata Tzuyu bertanya pada Yerim yang baru saja tersenyum pada empat wanita cantik yang duduk di tribun lapangan. Jhyun, Seulgi, Seungkwan, dan Soyoung sengaja ikut Yerim latihan panahan untuk mendukung adiknya itu dan mencari hiburan setelah sepagian bergalau ria seperti anak ABG yang baru mengenal cinta.
"Ah mereka kakak wanitaku semua. Wendy alias Sengkwan eonie pemilik café.."
"Ah pantas aku pernah lihat."
"Lalu sooyoung dia sahabat ku anak kuliahan pekerja partime juga ditempat wendy eonie."
"Ah. Sepertinya kau sudah menemukan banyak teman disini. Aku cemburu." Goda Tzuyu. Yerim tertawa sambil mendorong pelan bahu Tzuyu.
"Aigoo. Oh iya nanti kami mau makan bersama kemudian kerumah sakit, menjenguk Yaeun. Kau mau ikut?"
"Ah andai saja bisa. Aku harus menemani Sana eonie dibandara."
"Menemani maksudmu menjemput, Tzuyu-a." Yerim dan Tzuyu tertawa. Mereka bersenda gurau dan tertawa sembari mempersiapkan peralatan panahan. Sana adalah sepupu Tzuyu yang berasal dari Jepang. Dia akan melakukan penelitianya di Jeju, sebelum itu ia ingin berkunjung ke rumah paman dan bibinya sekaligus menemui adik sepupunya, Tzuyu.
"Yerim."
Yerim menoleh saat Eunwoo berjalan kearahnya sambil memanggil.
"Kalian berdua mau satu kelompok denganku dan Minkyu?"
"Kami? Untuk apa?" Tanya Tzuyu.
"Pelatih memintanya tadi. Kita akan beradu melawan kelompok Jungkook."
Yerim membelalakan mata. Begitupula Tzuyu. Bagaimana bisa Jungkook ikut masuk club itu. Ternyata mereka berempat adalah paket lengkap. Satu hadir maka yang lainya pun ikut hadir. Yerim kini menyadari di sisi lain lapangan sudah terdapat Jungkook dan Junhoe yang bersiap, berserta Umji dan Eunbi. Yerim tidak percaya jika Eunbi sebegitu obsesinya dengan Jungkook hingga mengikuti pria kasar itu kemanapun. Seperti dubur dan tulang ekor.
"Jika wanita diam artinya mereka mau, Eunwoo." Kata Minkyu.
Pertandingan dimulai. Minkyu vs Junhoe. Yerim sudah yakin Minkyu akan menang. Junhoe menyibukan diri pemanasan dan bergaya bak atlet olimpiade. Walau akhirnya harus mengaku kalah dari Minkyu. Junhoe 7-8-7, sedangkan Minkyu 8-8-9. Kemudian Tzuyu. Yerim hampir marah ketika menemukan seseorang berbuat curang. Orang suruhan Eunbi. Yerim tahu. Mereka menembakan sinar laser membuat mata Tzuyu silau hingga akhirnya kalah.
"Bukankah itu curang?" kata Yerim kesal. Tetapi segera Tzuyu melerai. "Yerim jangan. Tidak masalah ini hanya permainan." "Justru karena itu, bagaimana jika matamu rusak, Tzuyu."
"Apa kau tidak terima?" Umji maju.
"Diam." Jungkook menarik lengan Umji sehingga tidak jadi mendekat kearah tempat duduk pihak lawan.
"Semangat Yerimie." Kata Eunwoo.
"Yerimie?" Tzuyu tertawa.
"Yerimie kita pasti bisa." Kata Eunwoo kembali, membuat sorak orang yang mendengar.
Kembali lagi ulah usil suruhan Eunbi. Menyilaukan mata Yerim. Membuat Yerim kalah diakhir laga. Tzuyu tadi memperoleh skor 9-7-6, karena konsentrasinya rusak. Padahal biasanya gadis itu mampu memperoleh angka sempurna 10 atau 9. Sedangkan umji berhasil memperoleh 7-8-9-8-9. Skor sangat tipis. Eunwoo mulai merasa risih dengan tingkah teman Eunbi yang sangat menagnggu, mencoba mengerjai Yerim juga setelah Tzuyu.
"Jungkook. Tidak bisakah kita bermain secara fair?
Jungkook berdecak kesal. Ia berjalan ketribun kemudian mengambil laser dan membantingnya. "berhenti bermain-main denganku jika kau tidak ingin mati besok."
"Ah...maa.maaf Jungkook."
"Pergi."
Pria itu pergi. Eunbi hanya kesal. Untung ia tidak bicara jika Eunbi yang menyuruhnya tapi seakaan semua orang sudah tahu itu kelakukan Eunbi dan Umji. Siapa lagi? Jungkook. Dia tidak akan bermain curang.
Yerim berhasil memperoleh skor 9-8-8, begitupula dengan Eunbi. Kini orang terakhir. Penentu. Sementara ini skor 72-73. Kemenangan untuk tim Jungkook.
"Yerimie, bisa tolong benarkan pengaman tanganku." Kata Eunwoo membuat Jungkook yang sedang persiapan menatap sekilas kearahnya. Jungkook menemukan Eunwoo yang kini menatap Yerim lekat, wanita itu sedang membenarkan pengaman tangan Eunwoo. Tetapi terdapat emosi memuncak saat Eunwoo menurunkan kepalanya kesamping Yerim kemudian berbisik dan diakhiri dengan mengacak rambut Yerim. Permainan berlangsung sengit. Kini skor yang diperoleh Eunwoo 10-10-10, sedangkan Jungkook 10-10-9. Entah apa Jungkook mengingat bagaimana Yerim tersenyum dan menyemangati Eunwoo membuat konsentrasinya buyar.
"Eunwooa, semangat. Nasi goreng kimchi ini milikmu." Dan splash, Eunwoo kembali mencetak angka yang baik 9.
"Waw luar biasa. Kau terbaik Eunwooa." Kata Yerim dari luar. Sesuai instruksi Eunwoo padahal Yerim sama sekali tidak membawa nasi goreng kimchi. Paginya sibuk mendengarkan keluh kesah ketika kakaknya tentang cinta dan nasihat kepada dirinya.
Jungkook merasa kesal sejak mendengar nasi goreng kimchi. Seketika panahan Jungkook meleset ia hanya memperoleh skor 8. Membuat kemenangan ditangan Eunwoo. Tim Yerim menang. Mereka bersorak. Jungkook menatap kesal ketika Yerim tertawa riang bersama ketiga teman timnya.
"Jungkook." Suara pria itu membuat mata keempat wanita kakak tidak satu Rahim Yerim membelalakan mata. Suara Taehyung. Dan secara kebetulan sekali Jimin, Hoseok, dan Yonggi masuk kedalam lapangan setelah Taehyung. Yerim menatap binggung keempat kakak perempuanya. Lalu berlari sambil memanggil.
"Eonie....." suara Yerim membuat Jungkook menatap sekilas kearah Yerim, begitupula dengan keempat saudara rumitnya. Mata empat pasang pasangan bermasalah itu saling bertemu. Sebelum akhirnya para wanita turun tribun dan pergi keluar lapangan. Yerim hanya mengekor bagai anak ayam mengikuti induknya.
"Tzuyu, Eunwoo, Minkyu aku duluan. Bye." Yerim berlari menuju para eonienya.
YOU ARE READING
Red [JUNGRI]
RandomUpdate 3 Kali setiap minggu Kadang dunia tidak berpihak pada apa yang kita inginkan dan kadang kita tidak memihak pada apa yang kita harapkan. Yerim terpaksa mengalami kehidupan sulit setelah kematian tak terduga orang tua dan adiknya. Ia menatap ad...