The Good papa 6

4.8K 290 10
                                    

Prilly terbangun ketika  jam menunjukan pukul 6 sore, matanya mengerjap pelan berusaha meraih kembali fokusnya. Dan begitu menyadari tempat yang ia gunakan untuk tidur berbeda 180° dengan kamar miliknya , prilly terperanjat. Dengan tergesa serta di sertai dengan umpatan prilly  bangun.. menyibak selimut yabg menutupi tubuhnya. Tanpa peduli sosok mungil yang tidur di sampingnya. Ya.. siapa lagi kalau bukan bayi manis dengn badan gempil serta berpipi bakpau itu.

"Shit! Ternyata  gue ketiduran di kamar Ali! "  Rutuk prilly kemudian membenahi rambutnya yang agak sedikit berantakan. Kemudian menepuk  bawahan dress miliknya sebelum berdiri ..

Ketika ia hendak membuka pintu, secara kebetulan pintu tersebut di dorong dari luar. Menampakan Sosok Ali dengan senyum hangatnya.

"Sudah bangun?" Tanya Ali dengan suara yang teramat lembut. Sangat lembut bahkan..

Harus prilly akui, Ali merupakan pria terlembut yang pernah ia kenal seumur hidupnya. Ia jarang sekali melihat pria itu marah, bahkan saat mengurus anaknya yang kadang kadang rewel setengah mati. Yang mungkin bila pria lain di luar sana akan  masa bodoh dan memilih mengabaikan anaknya.. menyerahkan segala sesuatu  tentang anaknya ke Istrinya.. seperti Ayahnya .

"Prill..." 

"Apa" jawab prilly setelah menetralkan diri akibat tersentak dengan panggilan lembut yang Ali berikan

"Athi..  Apa sudah bangun?"

"Sepertinya belum,  cek saja sendiri.. minggir gue mau keluar" ujar prilly dengan suara ketus sembari menyingkirkan tubuh Ali dari tengah tengah pintu.

"Merasa lebih baik setelah tidur? "

"Hmm" gumam prilly singkat menjawab pertanyaan Ali.. lalu kemudian berlalu sesudah menutup pintu.

"Tidur mu pulas sekali nak,  pasti lelah banget ya habis nangis kayak tadi..." GumamAli setelah dirinya duduk di  ranjang dengan tangan yang mengusap pipi putri kesayangannya..  kemudian ia mengecup pipi gembul tersebut dengan mata yang terpejam menikmati wangi khas bayi yang  tercium dari tubuh Athi..

"Ayah Sama Bunda sayang Athi..."

📌📌📌📌

Pagi Hari ...

Ali nampak begitu sibuk dengan segala keperluannya untuk meeting kali ini dengan salah satu kkien yang menggunakan jasanya. .  sebelah tangannya terdapat tas kantor yang berisi berbagai macam file serta hasil rancangan yang telah ia buat. Sementara di punggungnay sebuah tas  dengan ukuran yang cukup besar beetengger berisi sekiruh kepeeluan si kecil yang kini tengah asik mengacak acak sarapan oaginya di meja khusus untuk Anak itu.

Ali yang melihatnya bahkan sampai  menggelengkan kepala melihat tingkah sang putri yang begitu menggemaskan.

"Aduh nak.. kenapa di acak acak gini hem? Athi mau makan sendiri ya? Tapi belum bisa ?"  Ujar Ali yang di tanggapi anaknya dengan tepukan tangan serta celotehan tak jelas .

"Anak siapa sih gemesin banget!"  Dengan gemasnya Ali mencium pipi Athi yang penuh dengan bubur itu.

"Oke.  Kita sekarang bersih - bersih.. setelah itu kita berangkat untuk bertemu dengan Om  yang mau kasih kita uang.. buat beli susus sama popok Athi "

Dengan begitu telaten Ali membersihkan tangan serta wajah athi yang di penuhi dengan bubur bayi. Athi nampak begitu partuh dan berdiam diri ketika sang Ayah membersihkan dirinya.

"Dudududada-Bububu" celoteh Athi ketika mata mungilnya  menangkap keberadaan prilly  yang sepertinya hendak Pergi...

"Mau bilang selamat pagi sama Bunda..." Athi  tersenyum lebar menanggapi ucaoan sang ayah.

Sementara  prilly yangbberada di sana masoh sibuk dengan ponsel miliknya .

"Prill, Athi menyapa mu... " Prilly menoleh kenudian menatap Athi dan Ali secara beegantian dengan  salah satu Alis mata yang di angkat..

"Pagi." Balas prilly singkat tanpa senyum kemudian melenggang pergi begitu saja..
Meninggalkan Ali  dan Athi..

Ali menghela nafas ketiak prilly sudah. Tak terlihat oleh natanya. Tuhan.. kapan semuanya ini berakhir.. kapan prilly mau menerima dirinya dan athi.. kapan Kekuarganya akan  sehangat kekuarga lainnya yang berada di luar sana... ?

"Mari kita berangkat nak" ujar Ali kemudian menggebdong Athi...

📌📌📌📌

"Hasil yang s memuaskan.. pantas saja Roland  menrekomendasikan dirimu habis habisan di hadaoan ku, ternyata itu semua buakn bualan semata " puji  Alex - client Ali- yang hanya di bakas aki dengan senyuman Sopan  ketiak merasa begitu puas dengan rancangan gendung ya Aki buat. Sungguh.. aoa yang ada di bayangannya ter bentuk sempurna di  sini... Semua keinginannya terkabulkan dan ia sama sekali tak menyesak telah memeprcayakan desain gedung ini kepada Ali .

"Anda terlalu memuji saya tuan, dan terimakasih  telah memeprcayai saya" Alex tertawa mendengarnya kemudian  mengambil ponsel miliknya dan mengetik sesuatu disana.

"Aku memberimu bonus kecil  karena sudah memuaskan ku ... Dan tentu untuk membeli mainan si kecil yang manis ini. . siapa namaya? " Ali terperangah, tak menyangka akan mendapat bonus dari clientnya..

"Ah.. nama outri saya Athanasia.. Anda bisa memangginya 'Athi'" jawab Ali

"Ah.. nama yang cantik, secantik pemilik namanya inikan" puji alex mencubut pioi genbil Athi yang di balas Athi dengan jerutan kecil akibat sedikit terganggu dengan perbuatan Alex

"Maaf nak,tak suka di cubit pipinya ya.. " seokah mengerti Athi mengerucutkan bibirnya  dan mengulurkan tangannya. Meminta Ali untuk menggendong dirinya yang berada di kereta bayi.

"Ah.. pasti istri mu akan begitu bahagia memiliki laki laki seperti mu.. tak banyak laki laki yang mau  mengajak anaknya kepertemuan seperti ini ."  Ucapan alex  hanya di tanggapi ali dengan tawa kecil..

'ku harap juga begitu ' batin Ali

Tbc...












The Good Papa |Tamat| Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang