"Li.."Panggil Prilly lirih kemudian berlari menghampiri Ali usai meletakan athi ke karpet..
Tangis prilly pecah kala tubuhnya mendekap tubuh Ali, yang tentu dengan begitu lembut di balas oleh ali. Air matanya semakin deras mengalir kala Ali menghadiahkan kecupan ringan di puncak kepalanya..
"Kamu kemana! Katanya beberapa hari doang! Tapi nyatanya apa! 3 bulan lewat 6 hari 7 jam 32 menit 5 detik kamu baru pulang!" Ujar prilly de sela sela tangisannya dengan kepala yang semakin terbenam di dada suaminya. Tangannya bahkan sesekali memukuli punggung Ali.
Ali yang mendapat perlakuan sepeti itu tak kesal apalagi marah, justru ia malah terkekeh ringan dengaan pelukan yang makin menguat..
"Hafal banget ya, sampai ke bagian detiknya di hitung..."
"Biarin!" tanggap prilly dengan suara bindeng dan wajah yang masih senanriasa tertanam di badan ali. Akibatnya suaranya teredam. Sedikit agak tak jelas namun masoh bisa Ali pahami..
"Maaf ya, Aku juga gak tau bakal jadi selama ini.. " ungkap Ali penuh sesal.
"Segitu sibuknya sampai Hp gak di aktifin! Aku bingung tau gak! Bingung nyari kabar kamu! Atau Kamu udah mulai bosen sama aku sampai gak bisa di hubungin kayak gitu? Iya?!"
"Demi Tuhan Bun.. Enggak! Gak mungkin lah !" jawab Ali dengan segera sembari mengurai pelukannya. Kemudian di angkatnya dagu prilly agar sang istri menatap wajahnya.
"Ingat sayang, aku gak bakal pernah bosen sama kamu. Karena setiap hari kamu selalu bikin aku jatuh cinta lagi lagi dan lagi.. Hingga aku rasa aku bakal mati kalau kamu gak ada di samping aku, gak bisa lihat wajah mu setiap kali aku membuka mata di pagi hari-"
"Bohong! Buktinya 3 bulan tanpa aku kamu baik baik aja! Kamu gak mati"
"Terus maunya gimana? Aku pulang jadi mayat gitu?"
"Aliiiiii"
"Iya iya bun, maaf yah" prilly hanya mengangguk sebagai jawaban setelah kembali melayangkan kepalan tangannya ke dada Ali. Hal yang membuat kekehan Ali terdengar karena gemas akan sikap prilly uang kian hari kian menempel pada dirinya.. Ah! Hal yang patut Ali syukuri..
Mereka kembali berpelukan dengan eratnya.. Hingga sebuah Tarikan di celana Jeans yang Ali kenakan mengalihkan perhatian pria itu. Dengan tanpa melepas pelukannya, Ali menengok kearah kakinya. Betapa Hangatnya hatinya saat melihat sang putri yang tengah menatap kearahnya dengan binar rindu yang begitu sangat dalam.
"Prill, Lepas bentar aku mau ambil athi dulu" ujar Ali sembari lembali mengurai pelukanmya kemudian memgangkat tubuh putrinya yang kian gempal.
"Atutu tutu.. Princess ayah, tambah gembil Sekarang hem? Di kasih makan apa sama bunda kamu nak hingga gembil seperti ini? " ujar Ali denagn tangan yang menarik pelan pipi sang putri yang sekarang sudah berada di pelukannya. Ah! Betapa ia begitu merindukan si gembil ini..
"Yayayah.. Ngen " celoteh Athi dengan tangan yang mendekap erat leher ali. Kepala gadis itu di sembunyikan di bahu sang ayah. Ali tentu yang melihat hal itu terperangah.. Ternyata ia ketinggalan banyak tentang perkembangan Athi..
"Wah, udah bisa ngomong sekarang nak,.. Nyesel aku kalau seperti ini.. " Desah Ali kesal. Merutuki dirinya sendiri karena pergi terlalu lama untuk menuntaskan Rasa dendam di Hatinya.. Yah.. Meski belum tuntas betul.
Dan mulai sekarang ia harus lebih berhati hati, Musuh secara perlahan lahan mulai kembali menampakan batang hiding mereka dan mengancam keluarganya.. Dan tentu hal itu tak akan pernah ali biarkan.. Cukup Alex, hanya kakaknya yang menjadi korban! Tidak dengan keluarganya yang lain..
Tbc..
Bonus pic
Baby Athi...si kesayangannya papa Ali 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
The Good Papa |Tamat|
Fiksi Penggemar"Karier yang udah gue bangun lagi dan berusaha gue jaga hancur gara gara lo! Semenjak kabar gue nikah sama lo kesebar, Hidup gue yang baik baik aja jadi acak acakan kayak gini... " "Maaf .." "Akh! Udah udah minggir lo sekarang!" Alixprilly