The Good Papa 13

4.3K 289 5
                                    

Putar Lagu di atas ini perintah mutlak.. !!!

😄😄 gak ding.. Ini buat jadi penambah  feel aja..

Oh ya.. Makasoh buat yabg udah mau baca.. Terutama buat yang udah mau vote  dan komen   makasoh buanyakk..
Duh muncrat! Maaf banget yah..

Gak usah banyak basa basi.. Kuy kita langsung terjun ke cerita

🎬🎬🎬🎬

Beberapa  Hari itu janji ali, Namun nyatanya  tak seperti itu. Ini sudah menginjak bulan ke 3 sejak Ali pergi  malam itu . kini putri mereka pun sudah  mulai belajar berjalan dan mulai mengikuti setiap kata yang ia ucapkan meski ke susahan..

"Kau tertinggal banyak perkembangan athi Li.. Kamu kemana? " lirih prilly sembari menemani athi bermain lego. Lebih tepatnya mengacak acak lego tersebut hingga berhamburan memenuhi karpet  ruang keluarga.

"Athi.. Ayah mu ke nama? "

" thi Yayah ana"  tanggap Athi berusaha mengikuti ucapan sang bunda dengan tangan yang ia  angkat keatas.

"Iya, Athi ayah mu sampai sekarang belum pulang, nomor telfonya pun mendadak tak aktif..  Sedang apa sebenarnya dia hingga melanggar janji seperti ini.." tanya prilly pada putrinya sembari mengusap pipi gembul gadis itu yang nampak asik mengambil beberapa lego berukuran besar itu lalu kemudian menumpuknya menjadi satu..  Untuk kemudia di hancurkan lagi

"Serius sekali hem? Mau jadi kayak ayah yang suka rancang bangunan pencakar langit? "  tanya prilly lagi yang di balas athi dengan cengiran khas balita..

"Prill"

"Eh Mommy, ada apa? "  Sahut prilky saat Ibu mertunya memanggil namaya. Kontan ia berdiri dan menghampiri sang ibu lalu membantunya  duduk di atas sofa.

"Udah ada kabar dari suami mu? " prilly yang mendengar pertanyaan itu kontan menunduk  sebelum kemudian menggelengkan kepalanya.

"Kemana anak itu? Aku jadi khawatir memikirkan kemana ia pergi"

Prilly tentu merasakan hal  yang sama, prilly juga khawatir dengan ke adaan Ali diluar sana yang tak tau dimana Keberadaannya. Prilly takut jika terjadi  sesuatu dengan suaminya itu..

Tanpa sadar bahkan prilly  sampai meremas kuat tangannya sendiri. Menggerakan tanganya gelisah.

"Ya sudah mommy ke  dapur dulu.. Mommy ambilin kamu makan dulu yah.. Mommy tahu dari semalam kamu belum makan apapun "

"Dan jangan membantah!" tegas Vanessa kala melihat prilly hendak menyanggah  ucapannya .
Prilly menghela nafas  karena tak lagi bisa  membantah Mertuanya.

"Nda.. Num Tutu " suara rengekan Athi mengalihkan fokus prilly. Dengan segera ia mengambil Bayi berusia 11 bulan  tersebut dan membawanya ke dapur untuk membuat susu seperti yang anaknya inginkan..


"Apa yang kamu lakukan disini? Mommuy  kan  menyuruh mu untuk diam disana kan? "

"Mau bikin susu buat athi, sepertinya athi haus " balas prilly kalem  kemudian mengambil kotak susu dan sebuah dot bayi... Menuangkan bubuk susu sesuai takaran kemudian memberinya air panas  lalu di kocok sebelum kemudian di beri air biasa..

"Athi udah stop asi ya ?"

"I-ya mom, asi Prilly udah gak keluar" Balas prilly bohong.. Bahkan Athi sama sekali tak pernah merasakan asinya sejak ia lahir di dunia ini..

"Al juga dulu gitu,  usia genap satu tahun ia tak mau lagi di beri asi. Maunya  di beri susu formula, dan ketika mommy tanya alasannya apa? Suami mu itu cuman bilang bosan dengan rasanya" prilly tersenyum tipis mendengarnya. Di pandanginya vanessa yang nampak menerawang ke masa lalu..

"Tuhan, aku Rindu  anak ku.." Lirih vanessa  menyalurkan perasaannya dengan mata terpejam. Merindukan ke  2 anaknya yang berada di luar jangkauannya. Terlebih salah satu  dari mereka telah menghadapi maut  lebih dahulu.. Yang artinya ia tak lagi bisa melihat wajahnya, senyumnya, tak bisa mendengar  suara dan tawanya..

masih berbekas di ingatan vanessa   bagaimana ke 2 anaknya ketika masih kecil bertengkar merebutkan sesuatu hingga akhirnya  berkelahi lalu kemudian jatuh tertidur  dengan berpelukan.  Dan kini salah satu dari mereka telah tiada..

Mengingat itu, Vanessa tersenyum miris.

"Mom.." Vanessa terjengkit kaget sebentar sebelum  menolehkan kepala dan menatap menantu serta cucunya..

' Alex, Axel menepati janjinya menjaga Wanita mu.. Membahagaiakannya.. Bahkan kini kau sudah memiliki keponakan yang begitu cantik.. Maafkan Kami yang membohongi wanita mu dan menyuruh adik mu untuk menggunakan  indentitas mu..' batin vanessa menatap  sendu dua orang  itu.

"Iya nak,  mommy gak papa cuman  sedikit rindu dengan anak nakal itu! Sudah sekarang kamu makan" 

🎬🎬🎬🎬






Mendengar penuturan Vannesa, hati prilly tersentil. Perasaan sesak melingkupi dadanya, bukan Hanya Vanessa yang merindukan  Ali.. Ia juga sama..
Bahkan Akhir akhir ini ia serong tidur menenakan kemeja atau kaos milik suami bang toyipnya itu ...
Janjinya hanya pergi beberapa hari! Tapi kenapa sampai berbulan bulan seperti ini!


" da... Tutu" rengekan Athi membuyarkan lamunan prilly, dengan segera ia menyerahkan botol dot ke tangan  anakanya yang sedari tadi berusaha menggapai botol tersebut.
Dengan begitu lekat Prilly menatap Athi yang  tengah menikmati susu Yang tadi ia buat, paras gados kecil ini 95% mirip Ali..  Mungkin pepatah yang mengatakan  bahwa jangan terlalu benci pada seseorang saat hamil agar anaknya tak seperti orang tersebut  benar adanya.    Dan hal  itu semakin membuat Prilly merindukan suaminya.

"Jangan melamun.. "

Deg!

Prilly mematung, suara  ini..

"Ali!" Ucap prilly dengan suara menggelegar usai membalik badannya.

Matanya memanas memandang Ali yang kini sudah berada di depannya dengan mencangklong tas ransel. Tubuhbya sedikit lebih kurus dengan tambahan  bulu bulu halus di wajahnya. Alinya pulang !!!

"Li..."


Tbc...




The Good Papa |Tamat| Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang