Chapter 1 * That Dream

1.8K 79 7
                                    

Diingatkan vote terlebih dahulu sebelum membaca, biar sama-sama nyaman.



"Cukup sampai disini aja, kamu berhak bahagia sama orang lain."

"Maaf."

Kai POV

Gue terbangun di pagi yang cerah ini. Huft.... Ternyata mimpi itu lagi. Gue sampai bosen mimpiin kejadian dua tahun lalu itu. Endingnya tetap sama, sedih kalo di ingat lagi.

Gue pun merenggangkan otot-otot, mengambil handuk dan melangkahkan kaki menuju kamar mandi.

Libur semester telah usai. Hari ini gue ada jadwal rapat BEM jadi harus buru-buru pergi ke kampus. Apalagi gue ini sebagai Wakil ketua BEM yang harus bertanggung jawab, hanya Wakil sih bukan ketua. Dan gue juga salah satu anggota tim basket di kampus.

Oh ya kenalin nama gue Kaisper Ravief. Nama panggilan gue Kai.

Gue engga tau kenapa tiba-tiba semua orang manggil nama gue itu jadi Kai doang. Padahal mah orang tua gue udah kasih nama bagus-bagus tapi dipanggilnya KAI.

Emang gw Bangkai? Padahal waktu gue masih kecil gue dipanggilnya Kaisper apa karena kepanjangan jadi di singkat... Gataulah yaaa.

Dan soal Orang tua gue. Gue punya nyokap tapi bokap gue udah meninggal, Waktu gue umur 13 tahun karena sakit. Gue juga punya adik laki-laki namanya Gyuandi Ravief hanya beda sedikit umurnya tapi lebih tinggian dia.

Gue ga tinggal sama mereka, gue tinggal di apartemen. Yaa keluarga gue cukup berada walaupun ditinggal bokap, tapi nyokap gue mempunyai salah satu toko butik jadi jangan salah.

Gue seringkali mengunjungi mereka setiap gue lagi ga ada kesibukan, maklum lah. Nyokap gue ga mempersalahkan itu asal gue bisa jaga diri. Ya mungkin karena gue anak pertama dan sudah seharusnya dewasa dan harus mandiri. Harus bisa menentukan pilihannya sendiri.

Selesai mandi, sudah berpakaian dan sarapan gue membuka Handphone gue dan banyak sekali pesan atau dari grup yang masuk. Termasuk si Kunyuk temen gue satu ini.

Sean
Oyy, Bangkai lagi dimana lo?

Kairavs
Bacod, otw nih

Sean
Gc ngebut bego

Read

Yah begitulah temen gue itu yang ga tau diri. Sama seperti gue Sean juga anggota BEM.

Setelah memakai sepatu dan tas, gue menutup pintu dan menguncinya. Gue pun menjalankan motor gede gue menuju kampus.

...


***

Author POV

"Oyy Bangkai sini." Panggilan dari laki-laki berpipi tirus itu membuat seseorang yang merasa terpanggil menengok.

"Berisik lo tirus, gausah teriak-teriak." Kai yang dipanggil tadi memasang wajah datar.

"Hahaha masih pagi udah sensi aja kaya perempuan." Tawa Sean.

"Pagi gue emang selalu ga enakin." Ucap Kai.

"Hah kenapa lo? Mimpiin itu lagi?" Tanya Sean. Kai mengangukkan kepalanya. "Lo masih belum move on, kai?"

In The DarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang