Chapter 7 * Forget it

619 50 2
                                    

Diingatkan vote terlebih dahulu sebelum membaca, biar sama-sama nyaman.








Jennie tengah berada di kampus duduk di dekat pohon yang beralaskan meja, mengerjakan tugas-tugasnya yang masih belum selesai sambil memasang earphone di telinganya.

Saat sedang fokus mengerjakan tiba-tiba ada sebuah notif muncul dari nomer yang tidak dikenal.

+62xxxxxxxxx
Hai Jen, ini gue Arno.
Save bck ya.

Jennie menghela nafasnya.
"Huh ngapain lagi sih dia."

Beberapa menit kemudian Jennie selesai mengerjakan tugasnya, dia berdiri lalu pergi menuju kelas.

Jennie berjalan dengan santainya sambil menyenandungkan lagu, telinganya masih tersumbat oleh earphone, tiba-tiba dikejutkan dengan tangan yang menepuk bahunya.

"Hai Jen." Sapa orang itu.

"Hah kenapa." Kaget Jennie sembari melepaskan earphone nya.

Sambil memegang dada Jennie menghela nafasnya.

"Kenapa sih?" Jennie meninggikan suaranya. Tersadar jika suaranya terlalu keras, Jennie langsung menutup mulutnya.

"Em engga sih cuma mau bareng doang jalannya, mau ke kelaskan?" Ucap Arno canggung.

Jennie mengangukkan kepalanya tanpa mengucap sepatah kata pun melanjutkan langkahnya. Di susul Arno mengikuti Jennie dari belakang.

"Jen tunggu dulu..."

Tatapan mata tak luput dari pandangan mahasiswa/i. Merasa risih Jennie pun melangkahkan kakinya dengan buru-buru.

"Maaf Kak duluan ya." Jennie memasuki kelasnya.

"Huh cuek banget sih tu cewek." Ucap Arno kesal.


...


***


"Oy Kai ga tidur semalaman lagi Lo." Tanya Beki yang melihat Kai menenggelamkan wajahnya di atas meja.

Kai mengangkat kepalanya.

"Gila muka Lo lesu banget Kai."

"Padahal Jeffrey Ketua BEM nya tapi kenapa Lo yang selalu kecapekan kaya ga ada istirahatnya?" Tanya Beki heran.

"Karna kalo gue selesai pulang dari rapat BEM gue langsung makan, tidur istirahat bukan kayak Kai, pulang rapat BEM langsung ngerjain tugas sampe Jam 2 pagi." Jawab Jeffrey.

"Gue juga begitu, Hindarin kebiasaan Lo kayak gitu Kai liat tuh mata Lo." Sean menunjuk lingkaran hitam di bawah mata Kai.

"Tapi gue tetep ganteng kan."

Beki mendecih. "Mending Lo cari pacar deh, biar bisa diperhatiin kalo gamau dengerin omongan kita-kita."

Kai tertawa remeh.

"Buka hati Lo lagi Kai, apa salahnya sih? Berdamai sama masa lalu Lo, sekarang Lo ada di masa kini yang seharusnya bisa bikin Lo bahagia."

Kai hanya menatap lurus ke depan setelah mendengar ucapan Beki.

"Lo ngomong seakan ga ngaca sama diri Lo sendiri." Ucap Kai menatap Beki.

In The DarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang