eps 3 HTBL

43 3 2
                                    

Eps 3 HTBL

author pov. (sorry typo)

Pelajaran bu wadya baru saja selesai saat bunyi bel istirahat berbunyi. Virni & Caca segera bergegas pergi ke kantin untuk makan.

Suasana kantin sangat ramai, wajar karena jam istirahat sedang berlangsung.

Virni & Caca mencari tempat untuk mereka dan akhirnya ketemu di barisan nomer 4 paling pojok ada 3 kursi di satu meja itu. lalu akhirnya Caca yang bersedia memesankan makan.

" Kamu mau apa Vir? " tanya caca kepada Virni

" Mie ayam boleh + es teh manis ca " pesan Virni ke Caca

" ok aku pesen dulu jagain ya " ujar caca segera pergi menuju stan makan yang ada di kantin

" iya ca siap!! " ujar Virni agar berteriak tapi dia tidak peduli jika di lihat banyak orang haha.

Setelah caca membawa makanan yang mereka pesan tenyata caca tidak sendiri dia bersama siswi lain

" hai aku Grace gredalsa aku teman dekat caca tapi aku beda kelas dengan kalian.... aku kelas 11 IPA 2 kamu bisa panggil aku grace " ujar grace sambil tersenyum ceria kepada Virni

" hai salam kenal ak....... "

" kamu pasti Virni kan tadi caca sudah bercerita kepada ku hehe " potong grace saat Virni ingin memperkenalkan diri.

Virni hanya tersenyum dan mereka mulai makan bersama sambil bercanda.

--------------------------
Virni pov

Saat kami makan dengan tenang, tiba² ada suara gaduh dari pintu kantin.... dan kalian tau siapa mereka? mereka laki² yang tadi pagi membuat ke ributan.

mereka dengan muka datar + dinginnya memasuki kantin dengan gaya coolnya, sampai² membuat teriakan histeris siswi di kantin ini yang membuat acara makan kami terganggu

" aaaa STIVEN kau ganteng sekali!! "
" dia punya ku! "
" hai stiven sayang duduk disebelah ku sini!"
" wah Jovan dingin sekali "
" Matthew imut sekali ya "
" lihat tu wisnu mukanya datar seperti jalan raya "
" kalian lihat dong Bagus mukanya kaya gimana gitu gans bgt "
" muka jason gitu bgt si tapi gans "

begitulah histeris para siswi yang ku dengar sebagian dengan memuji² mereka.Sebenarnya aku bingung kenapa mereka suka sih dengan brandalan seperti mereka aku saja jijik melihatnya. baju mereka tidak dimasukan, tidak pakai dasi, baju yang terlihat kotor, bau rokok yang menyengat, muka dingin pokonya terlihat seperti preman sekolah memang, pantas saja kepsek maeah melihat murid seperti itu.

" ih alay banget si mereka itu, aku juga jijik melihat brandalan itu" gerutu grace kesal

" iya ku juga jijik melihatnya" aku menimpali ucapan dan bulu ku merinding

para lelaki itu berjalan menuju arah meja sebelah kami yang berisi 6 kursi dalam satu meja

" wisnu cepetan napa lu pesenin makanan gue laper nih anj**g " ucap laki² yang terlihat menggunakan head ban merah dengan motif batik

" iya² sabar " ucap laki² yang mukanya terlihat datar

Dan kalian tau dari tadi si grace menatap tajam si laki² yang menggunakan head ban merah tadi, sampai akhirnya

' BRAKK'.........

Tbc

Ehek gabut sumpah saya gays.

Hate To Be LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang