part 1

9K 480 19
                                    

Pagi hari di kediaman keluarga Davian sang pengusaha sukses yang merintis usahanya dari usia muda, Rumah mewah yang dominan dengan cat berwarna hitam putih sehingga menambah kesan elegan, terlihat sekarang seorang wanita cantik sedang menyiapkan sarapan di meja makan untuk sang suami dan ketiga anaknya. Jessie veranda yang di usia yang sudah menginjak kepala empat tapi tidak mengurangi kecantikannya.

"Pagi sayang..," sapa kinal sang suami yang baru saja turun dari lantai dua, lengkap dengan jas yang masih tersampir di lengan kanan.

"Pagi Nal, anak-anak mana kok jam segini belum pada turun ?" sapa balik veranda sekaligus menanyakan ketiga putri kesayangannya.

"Masih pada dandan kali" jawab Kinal sambil terkekeh.

"Yeh enak aja aku mah nggak perlu dandan lama lama udah cantik kali" Celetuk Shania yang baru saja datang dan langsung duduk mengambil selembar roti dan mengolesinya dengan selai coklat.

"Adik adik kamu mana Shania,? tanya sang mama

"Ya ampun mah kayak nggak tau aja sih" jawab Shania sambil melenguh malas mendengar pertanyaan sang mama yang harusnya sudah tertebak oleh ketiganya.

-----

Di lantai dua, kamar seorang gadis yang sebentar lagi menginjak usia 16 tahun. kamar yang di dominasi oleh warna ungu berisi banyak sekali boneka dan mainan yang di depan pintu terdapat tulisan SG inisial nama sang pemilik kamar.

"Ge bangun, hari ini hari pertama kamu ospek loh nanti telat"

"Hmmm" gumam si gadis yang memakai piyama putih bergambar pisang tersebut.

"Atau mau cici tinggal ?" ancam Shani agar si bayi besar itu mau bangun. Dengan mata yang masih terpejam akhirnya Gracia bangun dan duduk mengumpulkan nyawa nya yang masih berceceran entah kemana.

"Cici kok udah rapi aja sih?" tanya Gracia yang akhirnya membuka matanya dengan sempurna dan melihat sang cici duduk di depannya.

"Ya makanya kamu juga ayo cepetan bangun, mama papa sama kak shania udah nungguin di bawah buat sarapan" Shani menarik adiknya tersebut untuk segera masuk ke kamar mandi agar mereka tidak terlambat ke sekolah.

"iya iya Cici kuh zheyeng" dengan lesu Gracia berjalan sempoyongan memasuki kamar mandi yang ada di dalam kamarnya tersebut. Sedangkan Shani yang sedang merapikan kamar bayi besar tersebut hanya terseyum tipis dan geleng geleng kepala mendengar sang adik yang sepagi ini tapi sudah keluar kata kata alaynya.

-----

"Gre kamu tuh sekarang udah masuk SMA, harusnya kamu udah bisa bangun sendiri dong sayang" ucap Veranda kepada anak bungsunya. sekarang mereka sedang menikmati sarapan bersama, lebih tepatnya menunggu Gracia menghabiskan nasi gorengnya karena dia yang telat bangun.

"ih mah Gre telat bangun tuh soalnya semalam kecapean nyiapin bahan buat ospek hari ini tau" jawab Gracia sambil manyun

"halah bocah alay sok sok-an bilang gitu padahal yang nyiapin semua keperluan ospek lo kan shani, lo pikir gue nggak tau apa, lo kan cuma main game ama makan doang kerjaanya" Semprot Shania.

"loh kenapa kakak yang marah, cici aja nggak keberatan bantuin Gre kok" balas Gracia tak kalah sewot. Jangan heran kenapa Gracia manggil kedua kakaknya dengan panggilan yang berbeda karena biar pas dia manggil nggak noleh dua-duanya katanya, apalagi nama mereka berdua mirip, Shani dan Shania

"Lagian Shan kamu harusnya stop manjain bayi dugong ini" kata Shania pada Shani sambil menunjuk Gracia. "ih Gracia bukan dugong yah!!! mah pah Gre masa di katain dugong ama kakak..." adu Gracia pada kedua orang tuanya sambil merengek.

"Dasar bocah manja" cibir Shania

"Udah udah kalian jangan berantem pagi pagi gini, mending sekarang kalian siap siap buat ke sekolah" Lerai kinal yang jengah melihat keributan pagi ini di meja makan.

"IYA PAH" jawab ketiganya kompak. setelah mencium kedua pipi dan tangan kedua orang tuanya mereka bertiga pun pamit ke sekolah dengan mobil yang disetiri oleh Shania.

-----

Di dalam mobil, posisi kemudi ada Shania serta Shani di sampingnya sedangkan Gracia berada di kursi belakang.

"Ge inget yah nanti semua atribut kamu harus di pake yah jangan bandel" ingat Shani pada Gracia agar tidak mencari gara gara di hari pertama ospek.

"iya Ci, lagain aneh banget sih masa harus make ginian bikin males aja deh" Gracia cemberut melihat atribut yang harus ia pakai nanti untuk ospek.

"namanya juga ospek, awas yah kalo kamu nanti ospek macem macem bakal kakak hukum liat aja" ancam Shania

"ya ampun kejam banget ama adek sendiri padahal kakak kan ketos harusnya lindungin adeknya kek gitu, lagian nggak percayaan banget ama Gre"

"selama ospek kakak nggak bakal mandang bulu lagian kakak juga nggak mau ngakuin kamu sebagai adek aku nanti...OGAH" balas sadis Shania

"ih yaudah sich kalo nggak mau kan akoh masih punya cici yang bakal bantuin, iyakan ci,?" Shani hanya tersenyum menanggapinya.

"Dasar alay" dengus Shania.

"Dasar tante, kok bang boby mau sih sama tante tante girang hih" balas Gracia sambil pura pura bergidik.

"SHANIA GRACIA !!!"

"hehe"





kritik dan saran pliss.jgn lupa vote dan komen

SHANIA GRACIA !!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang