Saat ini di kediaman keluarga Davian terlihat semua sedang berkumpul bersama diruang keluarga, lebih tepatnya mereka sedang menonton tv.
Kinal dan Veranda yang duduk berdampingan berdua disofa panjang yang berada tepat didepan tv, Shania dan Shani yang duduk dibawah tepat disamping kaki kedua orang tua mereka sedangkan si bungsu Gracia, berada didepan berbaring sambil memakan cemilan yang berada disekelilingnya.
"Sayang, anak yang kamu lahirin 17 tahun lalu itu anak aku apa anak paus sih?"
"Ish, ngomong apa sih kamu Nal?"
"Tuh liat anak kamu tuh udah kayak anak paus terdampar tau gak"
Veranda mengikuti arah pandang Kinal yang ternyata menunjuk Gracia yang sedang tiduran terlentang beserta toples kue yang berada diatas perutnya.
Veranda mencubit keras pinggang suaminya.
"Awh shh, kok aku dicubit sih Ve?"
"Sadar dong Gracia ngikutin kelakuan siapa?! Hah?"
"Emang siapa?" Tanya Kinal polos.
"Ya kamu lah Nal, siapa lagi coba yang dari Gracia kecil sampe sekarang dia ikutin kebiasaannya, yaa kamu lah"
"Aku gak se-bobrok itu tau Ve"
"Gak sadar diri kamu tuh, oh iya satu lagi anak bontot kamu itu baru jalan 16 tahun trus umur anak siapa yang kamu hitungin?"
"Eh hehe salah hitung aku Ve"
Shania dan Shani yang berada di dekat mereka pun diam-diam menguping pembicaraan keduanya.
"Mah, cerita dong~" ujar Shania tiba-tiba, Ve mengernyit bingung.
"Kamu mau denger cerita apasih sayang?"
"Tentang adek" Shani ikut melirik Shania, dia juga penasaran.
"Gracia apa Shani? Tanya Kinal.
"Gracia lah pah, mama dulu bilang waktu ngidam aku sama Shani itu sama aja dan gak aneh-aneh beda waktu mama ngidam Gracia, ayo dong mah cerita~" Veranda tersenyum, lalu dia melirik Shani.
"Shani mau denger juga cerita tentang adeknya?" Shani mengangguk mantap.
"Aku juga penasaran mama dulu waktu ngandung gege itu ngidamnya gimana, sampai bisa ngasih aku adik yang cukup ajaib" ucap Shani yang mengundang tawa ketiganya.
"Shani sekalinya ngomong mah gitu, suka bener haha"
"Oke mama bakal cerita tapi tunggu adek kalian tidur dulu, nanti dia mencak mencak kalo di omongin" Semuanya menoleh ke arah Gracia yang masih anteng pada posisinya, mereka mengangguk lalu kembali fokus menonton walaupun tayangan di tv sangat tak menarik, kartun favorit Gracia.
Tak lama setelah itu, Gracia duduk meminum susu coklatnya, setelah habis Gracia merangkak menuju ke empat keluarganya.
"Adek udah ngantuk?" Tanya Kinal.
"Iya pah, gege ngantuk...hoam" sambil mengusap matanya Gracia merebahkan kepalanya dipangkuan Shani, membuat Shania yang berada disebelah kiri Shani sedikit menggeser tubuhnya yang terkena kaki Gracia.
'sopan banget adek gue, jadi pengen buang aja ke rawa-rawa' gumam Shania gemas, setelah itu pindah posisi ke sebelah kanan Shani.
Shani mengusap lembut kepala adiknya agar lebih cepat terlelap.
"Ayo mah cepet cerita, gre udah tidur" ucap Shania tak sabar, Veranda tersenyum.
Flashback on...
KAMU SEDANG MEMBACA
SHANIA GRACIA !!!
FanfictionPecicilan, manja, alay dan tengil bukan cuma itu dia juga sang biang masalah anehnya dia kesayangan semua orang