EPILOG

31 1 0
                                    

Teruntuk Radit,

Melalui surat ini, aku ingin mengucapkan banyak terima kasih kepadamu. Terima kasih karena kamu telah menyapaku terlebih dahulu di grup jurusan. Terima kasih karena kamu telah iseng menanyakan alasan mengapa aku tidak tidur. Terima kasih karena kamu telah memberanikan diri untuk mengenalku lebih dalam. Terima kasih karena kamu telah mengesampingkan egomu untuk berjuang membangun kata 'kita' di antara aku dan kamu. Terima kasih karena kamu selalu siap sedia mengukir senyuman kecil di bibirku. Terima kasih karena kamu telah menyayangiku lahir dan batin.

Selain itu, aku juga ingin mengucapkan banyak maaf kepadamu. Maaf karena aku telah menyakitimu dengan egoku. Maaf karena aku sukar menaruh kepercayaanku sepenuh kepadamu. Maaf karena aku sering kali berhenti memperjuangkan kata 'kita' di antara kamu dan aku. Maaf karena aku terlalu peduli terhadap apa kata semesta, tanpa memikirkan kamu. Maaf karena aku sulit untuk tidur.

Dit, kamu telah membuktikan bahwa sebenarnya masih ada lelaki berhati baik di dunia ini. Aku sangat menyayangimu, Dit. Jangan pernah berubah, ya? Tetaplah menjadi Radit yang kukenal, tetaplah menjadi Radit yang bertanggung jawab atas tawa orang-orang disekitarnya, tetaplah menjadi Radit yang tangguh melawan ketidakadilan semesta, dan tetaplah menjadi Raditku.

Perjalanan kita masih panjang. Kita harus melalui seribu rintangan yang telah dibuat oleh semesta. Maka dari itu, genggamlah tanganku erat-erat, Dit. Kita dapat melalui ketidakadilan semesta bersama-sama, kan? Mari kita tunjukkan kepada mereka yang selalu menentang kita, bahwa kita tetap dapat berjuang.

Sampai berjumpa di kehidupan selanjutnya, Dit. Aku begitu menyayangimu.

Salam sayang,

Manda.

Ikat Aku di Tulang BelikatmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang