1

76 7 4
                                    


Gue menatap langit-langit kamar bercatkan coklat muda. Menghela napas dan mengambil pasokan oksigen sebanyak-banyaknya dan gue hembuskan kasar. Lelah menjalani kehidupan monoton dan terkekang. Gue buka hp gue dan sudah banyak notifikasi masuk.

Rio

Hari ini jangan sampai telat!

Ya ampun Astaga naga sorry dori strowberry! Gue lupa. Hari ini MOS pertama buat tahun ajaran baru dan tugas terakhir gue jadi ketua SOSIS, OSIS maksudnya. Kenapa gue bisa lupa sama kegiatan yang udah direncanakan dua bulan?

"Gabriel, ayo bangun! Sarapan dulu!" Teriak wanita paruh baya yang langsung masuk gendang telinga gue. Ck, gak perlu teriak juga kali.

Gue langsung menyambar handuk dan mandi secepat kilat. Tak butuh waktu lama, gue udah siap ke sekolah.

"Makan dulu!" Perintah mamanya tegas.

"Buru-buru," ucap gue ketus. Gue emang mempunyai hubungan kurang harmonis dengan orang tua gue. Yah, gak perlu gue jelasin sih.

"Gabriel. Ini mama kamu ya!" Pekiknya tak gue gubris. Gue menghidupkan mesin motor dan langsung cabut.

Disekolah udah rame. Mampus gue! Batin gue teriak tapi ekspresi gue tetep stay cool.

"Aaaa.. Kak Gabriel ganteng banget sih,"

"Itu ketua osisnya ya?cool abis,"

Ingin gue mengumpat tapi gue tahan demi badge ketua osis yang melekat di seragam gue. Dasar cewek mata panci. Gak bisa tahan apa liat kegantengan gue yang sudah diakui author. Iya gak thor?

"Hallo Kak Gab?"

Tiba-tiba ada anak cewek menghadang jalan gue dan say hallo. Cobaan apa lagi ini Tuhan?

Emang sih gue termasuk most wantednya SMK BINA NUSANTARA. Tapi gue tetep risih aja dibuntutin banyak cewek.

Ini lagi siapa nih. Bocah SD nyasar? Tapi dari seragamnya. Ia terlihat seperti siswi tahun ajaran baru. Siapapun itu enyahlah. Gue lagi badmood. Emang kapan gue goodmoodnya?

"Kak Gab jadi budeg ya?" Tanyanya lagi dan itu buat gue membelalakkan mata. Budeg dia bilang?

"Minggir," ucap gue  dengan intonasi sedatar mungkin. Gue lagi nggak mau bikin gempa di sekolah dan bisa merusak image gue nantinya.

"Kak aku suka kakak lo. Kakak lulusan SMP GEMA-kan?" Dia nanya apa teriak sih?

Gue cuman menaikkan alis dan berlalu gitu aja. Hampir tiap hari cewek SKSD datang dan bilang udah suka lama ma gue. Dan tanggapan gue? Bodo amat.

"Sorry gue telat," ucap gue langsung bersiap memakai atribut dan provos jabatan gue.

"Besok gak usah datang sekalian kalau telat. Lima menit lagi acara mulai dan lo baru datang,"ucapan pedas itu terlontar dari mulut wakil gue. Aishia.

"Ya," satu kata menggambarkan betapa menyesalnya gue. Kalau aja tadi tidak ada cewek SD itu pasti gue nggak bakal dapat tatapan sinis partnern gue

"Riel, udah mulai nih. Lo langsung kelapangan sama Aish. Terus ini daftar wali osis tiap kelas," si seksi kegiatan, Hartono menyerahkan sebendel kertas berisi nama siswa baru dan juga pengampu dari osis.

Gue jalan beriringan dengan Aish dan gue lihat siswa baru sudah berbaris rapi di lapangan. Oh terimakasih Paijo si seksi keamanaan.

"Selamat pagi semuanya!" Sapa gue menekan tombol on di otak untuk mengaktifkan mode semangat

"Pagi kakkk!" Balas mereka tak kalah semangat.

"Oke. Langsung aja tanpa basa- basi. Kita bagi kelasnya dan juga pengampu dari osis. Kak Aish yang akan bacain," ucap gue dibalas pelototan Aish. Sukurin marahin gue. Siap-siap tuh bibir nyoyor.

Satu persatu nama di sebutkan. Dan berakhir dengan kelas E yang sedang berjalan meninggalkan lapangan dengan pengampunya.

"Brukk!" Suara seperti durian jatuh membuat gue reflek noleh.

Ada seonggok. Oke salah,ada sesosok manusia tak berdaya alias pingsan di ujung lapangan. Naluri malaikat gue menyuruh buat berlari dan gue turuti naluri itu. Dan sampai di ujung lapangan gue terkejut main-main. Ketika lihat yang pingsan adalah cewek SD yang nyasar ke SMK.

"PMR mana?" Teriak gue dibalas suara jangkrik. Grokk grokk

"Udah lo yang bawa aja gih," final Aish yang langsung gue sanggupi. Gue bopong tubuh kecil cewek itu ala bridal style. Keren kan?

"Lo kece badar Riel. Nggak nyangka gue," puji Aish melihat ketangguhan seorang Gabriel. Kalau bopong cewek seenteng ini mah semua cowok kuat kali. Batin gue nahan senyum.

💔💔💔

"Duh,aku dimana? Kok putih semua. Aku udah mati ya?"Racau seseorang di balik tirai membuat gue buru-buru ke sumber suara.

"Aku udah di surga ya? Kok ada Kak Gab?Kakak juga mati ya kak?"

Gue langsung menoyor tuh kepala sinting cewek SD yang baru sadar. Kali aja kepalanya gesrek setelah kejadian pingsan di tempat tadi.

"Lo cuman pingsan goblok! Ngatain gue mati lagi. Ini kita lagi di UKS," terang gue rada pedes. Kesel liat muka polosnya.

Sebenernya gue mau ninggal dia tadi. Tapi si perasa Aish meminta gue nemenin tuh cewek dengan alasan 'dia itu cewek. Lo jagain dong. Gak gentle amat sih,'

"Cie udah jadi kita ya?" Ucapnya lagi-lagi membuat mata gue pengen lompat buat nyumpal mulut embernya.

"Eh udah sadar lo dek. Bagus deh. Lo gak di apa-apain nih tuyul jones kan?" Ucap Aish tiba-tiba udah nongol gitu aja. Iya gue tuyul dia yang jailangkung.

"Udah kok kak. Cuman pusing aja. Hehe," ia cengengesan tak berdosa. Lo kenapa bikin jantung gue tiba-tiba berdetak keras? Ada apa gerangan?

"Nama lo siapa?" Aish yang nanya ya bukan gue.

"Ellen kak,kakak siapa?"

"Aishia,seneng kenal ma cewek imut kaya lo. Baby face amat si muka lo. Bener gue kira lo masih SD,"ini si Aish muji apa ngejek sih? Terus kenapa si bocah SD malah senyum yang bikin jantung gue senam aerobik.

"Kalau sakit bilang. Gak usah ikut kegiatan. Bikin repot tau gak," ketus gue. Dan dia natap gue dengan pandangan berbeling beling. Ayolah,jangan manis kayagini. Stopp!Gue tarik ucapan gue terakhir.

"Maaf, terus yang bawa aku kesini siapa kak?" Tanya Ellen entah ditujukan ke gue apa Aish karena pandangannya menunduk.

"Dia!"

"PMR!" Ucap gue dan Aish bersamaan diakhiri aksi saling melotot. Fix kita musuh Ish.

"Yaudah. Lo istirahat disini aja. Nanti biar pulang dianter tuh tuyul oke,"ucap Ais lalu dia mau pergi sebelum gue ngomong

"Kok gue?"

"Ya Elo. Siapa lagi?Dia cewek. Lagi sakit. Lo yang gendong bawa kesini. Ya lo yang tanggungjawab bawa dia pulang dong, kalau lo nolak gue bilangin Pak Bendi kalau lo bikin kejer anak orang," jawabnya dan Aish benar-benar pergi. Meninggalkan abang Gab sendiri. Berdua neng.

"Apa lo liat-liat?"Tanya gue ketus.

"Kakak ganteng." ucap dia enteng. Ya Allah ampuni hamba-Mu ini.

"Nomor lo!" Ucap gue sambil nglemparin hp.

"Buat apa?"

"Gue mau urusin OSIS. Nanti kalau gue dah selesai gue balik lagi buat nganterin lo. Makanya jangan sakit,nyusahin orang tau," gue nggak nyadar gue bicara panjang lebar kali ini. Padahal biasanya nggak. Tapi ini bukan karena suka,karena kesel ok?

"Nih,aku minta maaf nyusahin kakak," ucapnya sebelum gue ninggalin dia di uks sendiri.

Jantung, lo kenapa si? Bikin panik aja lo tung tung.

1112kata

JURNAL GABELLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang