Hi! Happy Reading!
---
"Sorry, masalah gue ikut ngerambat ke elo."
Aga menatap gadis itu lamat-lamat, perasaan bersalahnya kembali muncul. Setelah tadi meminta nomor Sinbi ke Teddy, ia langsung menelpon dan memutuskan untuk bertemu dengan Sinbi.
"Lo udah ngucapin sorry tiga kali kak, harusnya gue yang minta maaf. Ga bisa ngasih piring cantik buat hadiah." Ucap Sinbi santai diikuti dengan kekehannya. Aga jadi tersenyum, belum lama kenal adik tingkatnya ini, dia sadar akan satu hal. Perempuan di sampingnya ini pintar sekali mencairkan suasana.
"Cowok lo ga marah kan?" Tanya Aga hati-hati.
"Eh?" Sinbi sedikit tersentak dengan pertanyaan yang tidak disangka itu. "Gue ga punya cowok kak." Lanjut Sinbi sambil tersenyum kaku.
Aga mengangkat kedua alisnya heran. "Ah..." ucapnya mengangguk-angguk.
Canggung.
Keadaannya sekarang tuh bikin canggung pake banget. Kedua orang berlawanan jenis ini cuma duduk berduaan di teras rumah Sinbi. Dua-duanya jomblo. Yang satu barusan putus yang satu lagi emang belum pernah pacaran sejak lahir. Sama-sama baru kenal, tapi udah ada beberapa moment yang mereka lalui. Baik Aga maupun Sinbi masing-masing punya pertanyaan yang entah itu apa, tapi sebenernya mengganjal di hati. Dan sekarang, keduanya terikat dengan satu skandal yang cukup heboh di kampus mereka. The feels, it's like they're destined to be like this.
Masih ingat kejadian Sinbi ambruk habis ngerokok? Itu emang sempet viral, tapi ga sedahsyat ini. Cuma jadi bahan obrolan bukan jadi gosip. Ga kaya sekarang, sampe masuk akun lamtur FH UBB.
Semua ini karena Aga. Si Ketua Keamanan OSPEK ini punya nama bagus di fakultas. Aktif, baik, ramah, tapi juga tegas. Belum lagi postur tubuh yang oke, wajah yang tampan. Idolanya anak UBB. He's famous and he got lotta fans. Catat juga, kalo teman-teman dekat Aga juga orang-orang berpegaruh di fakultas. Seperti Teddy, si Ketua Departemen Advokasi BEM FH UBB, Reyhan yang menang berkali-kali kompetisi Taekwondo mewakili kampus, Asano sang Ketua Umum BEM FH UBB, dan Noah si sipit yang mempunyai gelar Mahasiswa Berprestasi. Aga? Dia adalah Kapten UKM Basket.
"Gue dah kecam itu adminnya. Video nya udah diapus, tapi gue ga bisa ngendaliin orang-orang yang udah liat videonya, atau bahkan mungkin udah disave." Kata Aga memecah keheningan.
Sinbi menghela nafas kasar, "Udah terlanjur juga kak, mau gimana lagi. Harus diadepin."
"Lo kalo diganggu bilang gue aja nanti, gue nanti yang tegur." Ujar Aga meyakinkan.
Sinbi menggelengkan kepala menanggapi perkataan Aga, "Santai, gue juga bisa nanggepin kok kak. Gue anak yang kuat tiap pagi minum susu buatan Mama Echa." Kata Sinbi meracau tak tahu malu, seraya mengangkat tangan kanan, menekuk sikunya dengan genggaman mengepal.
Lagi-lagi Aga dibuatnya tersenyum. Sinbi jadi sedikit senang bisa melihat senyum Aga yang sangat Sinbi kagumi itu.
"Yang tadi itu abang lo yang punya rokok yang lo bawa kemaren?" Tanya Aga berbasa basi. Waktu datang ia disambut lelaki yang wajahnya mirip dengan Sinbi.
"Hm, itu bang Hobi, seangkatan sama lo kok kak. Temennya bang teddy juga, satu kampus, beda fakultas aja." Jawab Sinbi.
"Abang lo ga curiga gitu ya sama gue?"
Sinbi mengernyitkan dahi, "Curiga apaan?"
"Biasanya gitu, kan gue cowok. Mau nemuin saudara ceweknya, kebanyakan cowok bakal diinterogasi dulu sama saudaranya." Ucap Aga. Sekarang agak santai, kini menyender ke sandaran kursi.
"Bang Hobi mah santai, selama masih ada dalam pantauan dia. Temen cowok gue juga banyak kok yang sering dateng ke rumah kak." Sinbi menjelaskan sekenanya.
"Banyak ya? Lo ga suka mainin cowok kan?" ujar Aga sedikit menggoda.
Sinbi mengangkat telunjuknya, menggerakkan ke kanan kiri, "No no, mainin cowok apaan ? Pacaran aja belum pernah."
"Lo belum pernah pacaran ?" Tanya Aga penasaran, kini duduknya kembali menegak.
Sinbi mengangguk, "Belum minat. Takut pas jatuh hati ga ada yang nangkep." Jawabnya santai.
"Kalo gue yang nangkep lo mau ?"
"What?" Sinbi menautkan kedua alisnya, sedikit ternganga dengan pernyataan Aga barusan. Jika biasanya dia akan menanggapi dengan bercandaan, kali ini dia sedikit berdegup.
Aga memandang Sinbi gemas, gadis itu bisa salah tingkah juga rupanya. Aga tertawa kemudian.
Mendengar Aga yang tertawa membuat Sinbi mengumpat dalam hati, menatap miring lelaki yang ada di sebelahnya ini. "Untung ya, ini liver gue tahan dari segala macam serangan yang keluar dari mulut buaya."
Aga masih terkekeh, "Lo gemesin kalo salah tingkah gitu." Kata Aga masih berusaha menggoda.
Sinbi kini bangun dari duduknya sambil mengomel, "Udah pulang sana pulang." Katanya kesal, hei dia juga perempuan yang bisa baper dengan sedikit gombalan lemah seperti itu ya. Jangan salah.
Tangan Sinbi menarik lengan Aga untuk berdiri, mendorong-dorong badan tingginya, berniat ingin mengusir lelaki itu dari rumahnya. Aga pasrah saja, hanya mengamati gadis itu sambil tersenyum.
Aga mengakui kalau ia mulai tertarik dengan Sinbi. Mungkin timingnya agak sedikit salah. Ia baru putus dengan Nana, tapi Sinbi berhasil mengambil alih perhatiannya dengan sukses.
Sinbi mengantar Aga sampai depan. Mobil Aga terparkir di halaman depan rumahnya. Sebelum masuk mobil, Aga menyempatkan berbicara sedikit lagi dengan Sinbi. "Save nomor gue. Besok kalo ada yang ganggu bilang aja, urusan lo tentang video itu urusan gue juga." Suara berat Aga mendominasi suasana.
"Selow lah kak, emang ngeselin sih muka gue jadi kesebar. Mana pasti besok gue diliat-liatin gitu. Gue mikirnya, kalo gue terlibat lebih jauh lagi sama lo justru bakal tambah ngeruhin suasana ga sih ? So biarin lo nyelesaiin dengan cara lo, gue dengan cara gue. Makasih buat tawarannya, persis sama omongan gue kemaren, kita berdua sama-sama salah. Okay ?" kata Sinbi panjang memutuskan.
"Lo ga mau terlibat lagi sama gue ?" tanya Aga sedikit kecewa.
Sinbi menipiskan bibir, merasa tak enak Aga agak salah paham "Bukan gitu kak, maksud gue terlibat dalam tanda kutip. Tahu lah kondisinya sekarang gimana. Sama-sama ngerti aja ya kak."
Aga menghela nafas panjang, "Senyaman lo aja deh dek. Tapi tetep save nomer gue. Lo bisa minta bantuan ke gue kalo emang lo butuh bantuan." Ujar Aga kini hanya sebatas menawari saja.
"Iya, thanks tawarannya."
Aga mengangguk, "Gue pulang dulu. Sorry ganggu malem-malem. Salam buat kakak lo."
"Hmm, hati-hati kak."
Sinbi menunggu sampai mobil kakak tingkatnya itu pergi, sebelumnya ia juga melambaikan tangan sambil tersenyum.
Sebelum masuk rumah, Sinbi termenung sebentar.
Don't fall Sinbi, don't fall! You know the consequences if you're fallin'
So, how's your day so far?
-El
KAMU SEDANG MEMBACA
1st Time
FanfictionLika-liku proses pendekatan Aga dan Sinbi. Sinbi yang notabene jadi Mahasiswa Baru di Fakultas Hukum Universitas Bina Bangsa harus berurusan dengan Aga karena ketahuan bawa rokok yang dilarang waktu inspeksi pertama OSPEK 2019. Pertemuan pertama se...